Philofest 2021: Merayakan Tradisi Filsafat ala Indonesia

Redaksi Suara Mahasiswa · 23 November 2021
2 menit

Philofest 2021 merupakan sebuah agenda tahunan, yang menyemarakkan dunia filsafat di Indonesia, dengan acara-acara diskusi bertema filsafat. Philofest 2021 dibuka oleh Dika Sri Pandanari sebagai ketua panitia. Dika sendiri juga merupakan pendiri dari Lingkar Studi Filsafat Discourse (@lsf_discourse) dan dosen di Universitas Bina Nusantara. Dika memberi laporan proses pelaksanaan Philofest 2021 secara teknis dan juga memaparkan perihal tema dalam Philofest. Hilmar Farid dan Dr. Simon Petrus Lili Tjahjadi yang juga akan menjadi pembicara untuk upacara pembukaan Philofest 2021. Philofest 2021 disiarkan melalui media Zoom dan siaran langsung Youtube. Dika memaparkan bahwa pendaftar sebagai peserta Philofest sebanyak 1.400 peserta dari 31 provinsi di Indonesia.

Philofest 2021 akan dilaksanakan selama delapan hari, dan akan belajar bersama dengan kurang lebihnya 70 narasumber. Philofest tahun ini ditemani oleh media Mojok.co dan Kompas.com. Dika juga memaparkan perihal tema Philofest 2021 yaitu Kini. Nanti. Dulu: Filsafat Sebagai Tradisi dapat terbentuk. Tema Philofest pada tahun ini berangkat dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada Philofest tahun sebelumnya yaitu tahun 2020, ditambah dengan pertanyan-pertanyaan mendasar kawan-kawan panitia mengenai bagaimana kondisi filsafat di Indonesia. Terdapat tiga tema besar yang akan menjadi pencarian selama seminggu kedepan, yaitu pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan filsafat, apa fungsi filsafat dalam kehidupan, dan yang terakhir adalah bagaimana menjadi mungkin untuk mencari filsafat Indonesia

Selanjutnya upacara pembukaan dilanjutkan oleh Dr. Simon Tjahjadi. Simon pada mulanya menjelaskan hari filsafat internasional dan nasional. Dalam lingkup nasional sendiri pada tahun 2021 Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 19 September sebagai Hari Filsafat Indonesia. Simon memaparkan bahwa bangsa-bangsa besar yang mempunyai peradaban tinggi mempunyai “filsafat” sendiri (meskipun terdapat beberapa diskursus tentang hal tersebut), bangsa-bangsa besar mempunyai keseriusan dalam hal menekuni filsafat. Philofest 2021 menjadi ruang yang baik untuk pemikiran kritis dan terbuka yang berhadapan dengan tantangan situasi pada jaman sekarang, khususnya di Indonesia.

“Maka dari itu pada waktu seminggu kedepan ruang ini menjadi tempat berlatih sekaligus menjadi ruang untuk menimba pengetahuan,” ujar Simon. Menurut Simon, terdapat sepuluh urgensi yang dapat dibahas, tidak hanya pada pertemuan kali ini, tetapi juga dapat dibahas pada pertemuan selanjutnya. Sepuluh urgensi tersebut adalah politik, individualisme, pluralisme, hedonisme dan konsumerisme, budaya audio, ideologi radikal baik sekuler maupun agamis, kemiskinan dan korupsi, soal makna dan orientasi hidup, ekologi dan industrialisasi, serta violence dan intolerance.

Teks: Zahra Tsabita
Foto: Philofest 2021
Editor: Nada Salsabila

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!