Logo Suma

Agus Hadiri Audiensi DPR, Picu Kontroversi di Tengah Mahasiswa UI

Redaksi Suara Mahasiswa · 12 September 2025
2 menit

Gelombang demonstrasi beberapa hari terakhir menimbulkan serangkaian tragedi. Bentrokan antara massa dan aparat di sejumlah kota menyebabkan korban jiwa serta luka-luka. Kritik keras dan tuntutan  dilayangkan masyarakat terhadap respon abai pemerintah dalam menangani peristiwa ini.

Menanggapi isu tersebut, aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Indonesia (UI) mengambil tindakan tegas untuk tidak menghadiri audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Rabu (3/9) di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI.

Sebagaimana dilansir dari akun X, @kaboooyyy, Ketua BEM Fakultas Hukum (FH), Muhammad Fawwan Farhan Farabi, menyebutkan bahwa aliansi BEM se-UI tidak akan menghadiri audiensi DPR. Hal ini dikarenakan mereka sepakat untuk tidak mempercayai sistem dan lembaga DPR saat ini.

Mereka juga tidak menanggapi secara serius audiensi ini dikarenakan tak adanya surat undangan resmi, dan informasi baru disampaikan beberapa jam sebelum acara dimulai. Aliansi BEM se-UI menilai gerakan tersebut hanya pencitraan DPR agar terkesan telah mendengar aspirasi mahasiswa. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk terus membersamai masyarakat dalam mereformasi sistem.

Di sisi lain, Agus Setiawan selaku Ketua BEM Ungu UI, justru hadir dalam audiensi tersebut dengan mengatasnamakan UI. Ia membacakan serangkaian catatan refleksi Indonesia hari ini, bertajuk “Menyelamatkan Demokrasi, Menetapkan Supremasi Sipil”. Dalam catatan itu, Agus menyebutkan dua tuntutan utama, yaitu bentuk tim investigasi independen serta jalankan amanat rakyat.

Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan dan keresahan dari Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI karena sikap tersebut dinilai keluar jalur dari kesepakatan sebelumnya. Kehadiran Agus pada audiensi ini memicu kecaman dari berbagai pihak sebab ia dinilai telah mengkhianati pergerakan kolektif mahasiswa UI dengan tindakan tersebut.

Pasalnya, menjelang pemilihan Ketua BEM UI 2025, Agus membuat video perjanjian di hadapan beberapa mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UI. Dalam video tersebut, salah satu janjinya berisi bahwa ia  janji tidak akan melakukan audiensi tanpa berkoordinasi.

“Saya tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh ketua BEM empat tahun sebelumnya. Dimulai dari Verrel Uziel, melakukan audiensi ke DPR tanpa berkoordinasi dengan BEM aliansi se-UI,” janji Agus dalam video yang diunggah oleh @aryawiandra pada laman X.

Klarifikasi Agus dan Respons Publik atas Kehadirannya

Dalam unggahan story Instagram @agussetiawannnn6, Agus menyebutkan bahwa sebelumnya ia dan Atan (Ketua BEM Kuning UI) telah membicarakan audiensi ini bersama. Namun, tidak ada pembicaraan lebih lanjut, termasuk keputusan untuk tidak menghadiri audiensi.

“Kami meyakini bahwa setiap pihak memiliki hak untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Tidak ada satu pihak pun yang berhak memonopoli gerakan mahasiswa. Semua lembaga, baik itu BEM, aliansi mahasiswa, atau OKP [Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda] sekalipun memiliki hak dan kapasitas untuk bergerak sesuai wadah perjuangannya masing-masing,” tulis Agus.

Pihaknya juga menegaskan bahwa kehadiran Agus dalam audiensi tidak sepantasnya dianggap sebagai penghinaan, karena tujuan utama gerakan ini adalah memperjuangkan kepentingan rakyat. Hal serupa turut disampaikan Agus melalui jalur formal.

Kata Publik Terkait Kehadiran Agus

Di sisi lain, kehadiran Agus dalam forum DPR RI memunculkan perdebatan tersendiri di media sosial. Ia membawa secarik kertas berisi tuntutan rakyat, tetapi publik terbelah dalam menilai apakah langkah tersebut sah untuk mewakili mahasiswa atau justru memperkeruh persoalan dualisme di tubuh BEM UI. Bagi sebagian pihak, dualisme organisasi mahasiswa yang terjadi dianggap sebagai masalah internal yang perlu diselesaikan terlebih dahulu sebelum membawa nama perjuangan rakyat ke ranah nasional.

Teks: Vania Shaqila Noorjannah, Zaskia Mardiyani Putri, Zulianikha Salsabila Putri

Editor: Dela Srilestari

Foto: Istimewa

Desain: Aqilah Noer Khalishah

Pers Suara Mahasiswa UI 2025

Independen, Lugas, dan Berkualitas!