Aib dan Nasib: Tentang Ketidaktahuan

Redaksi Suara Mahasiswa · 16 Februari 2021
2 menit

Judul: Aib dan Nasib
Penulis: Minanto
Jumlah halaman: 263
Penerbit: Marjin Kiri
Tahun terbit: 2020

Tak ada gambaran desa yang kental akan tradisi atau cerita-cerita tentang tenteramnya kehidupan masyarakat pedesaan dalam Aib dan Nasib. Karya ini datang dengan konflik yang dirangkai menjadi sebuah kisah yang kaya. Atas karyanya, Aib dan Nasib, Minanto meraih kemenangan pada Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 2019 lalu.

Novel ini menyajikan berbagai konflik yang diceritakan dalam bentuk potongan-potongan episodik. Sebuah daerah bernama Tegalurung pun dijadikan sebagai latar tempat. Kehidupan masyarakat di sana dengan persoalan-persoalan yang mereka hadapi adalah hal yang dikisahkan dengan alur maju-mundur.

Kecanggihan teknologi dan kedatangan internet menyambangi berbagai tempat di belahan bumi, termasuk di Tegalurung. Masyarakat Tegalurung, seperti Boled Boleng dan Bagong Badrudin, juga menikmati datangnya “teman” baru yang disebut media sosial. Novel ini menggambarkan betapa gagapnya masyarakat dalam menghadapi perkembangan teknologi dan internet. Tidak ada pengetahuan yang mereka miliki mengenai bagaimana bermedia sosial yang bertanggung jawab. Ketidaktahuan itu mengantarkan tokoh-tokoh dalam novel ini untuk memproduksi dan mengonsumsi konten pornografis. Alhasil, mereka melakukan tindak pemerkosaan kepada tokoh lain. Persinggungan itu membuat konflik baru dalam rangkaian cerita Aib dan Nasib.

Selain menampilkan kisah masyarakat dan internet, Aib dan Nasib juga menyinggung politik elektoral tingkat lokal. Kaji Basuki, salah satu tokoh dalam novel ini, mewakilkan kebiasaan calon pejabat dalam masa kampanye, yaitu menyambangi masyarakat dari rumah ke rumah dan membagikan uang. Semua itu dilakukan untuk menarik simpati agar masyarakat memilihnya saat hari pemilihan. “Punten, Mang Sota. Nanti tanggal 17 nanti, coblos nomor Partai Kuning. Setelah coblos Partai Kuning, coblos juga namaku di urutan nomor satu” (Halaman: 212).

Nasib baik dan buruk berjalan beriringan dengan kisah parah tokoh dalam Aib dan Nasib. Kehidupan para tokoh selayaknya kehidupan manusia yang kerap kali berada di atas atau di bawah. Dinamika kehidupan seperti ini tentunya membuat pembaca mengalami segala rasa—bahagia, sedih, dan kesal—saat menjelajahi kisah-kisah dalam Aib dan Nasib.

Ketidaktahuan menjadi salah satu penyebab konflik-konflik baru muncul dalam novel ini. Tokoh-tokoh pun bingung dalam menghadapi sesuatu yang baru bagi mereka. Alih-alih mencari tahu akan hal baru dan menyikapinya secara bijaksana, mereka malah terjebak dalam ketidaktahuan. Sikap tersebut membuahkan tindakan-tindakan kriminal dan mengantarkan pada  akhir dari cerita hidup para tokoh.

Cerita yang disampaikan dalam bentuk fragmen episodik memberikan pengalaman naratif yang tak terlupakan bagi pembaca. Namun, pembaca yang tidak terbiasa dengan bentuk narasi seperti ini akan mengalami sedikit kebingungan karena harus membolak-balik halaman demi mengetahui kesinambungan antarkonflik yang sedang disajikan. Hal ini tentunya menuntut pembaca untuk berpikir seraya mengikuti alur cerita.

Terlepas dari bentuk narasi fragmen episodik ini, Aib dan Nasib adalah karya yang jujur dalam menyampaikan kehidupan masyarakat pedesaan. Gonjang-ganjing kehidupan masyarakat di era modern yang bergelut dengan kemiskinan dan ketidaktahuan terjalin dengan apik, tak lupa persoalan asmara membumbui konflik-konflik dalam Aib dan Nasib.

Karya ini bisa jadi salah satu bacaan menarik yang dapat kalian baca tahun ini. Aib dan Nasib akan memberikan sepotong realitas tentang masyarakat pedesaan dalam menghadapi gempuran teknologi dan informasi. Pengetahuan masyarakat dalam menyikapi efek dari pesatnya persebaran informasi adalah salah satu hal yang patut mendapatkan perhatian khusus. Kesalahan dalam mengambil sikap akan mengantarkan masyarakat pada sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.

Teks: Putri Melina
Foto: Istimewa
Editor: Ruth Margaretha M.

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!