Ari Kuncoro Laporkan Sejumlah Pencapaian selama Lima Tahun Kepemimpinannya

Redaksi Suara Mahasiswa · 10 November 2024
2 menit

Pada Jumat (8/11), Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) mengadakan sidang terbuka dalam rangka penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Rektor UI Periode 2019–2024. Sejumlah civitas academica UI menghadiri acara yang terselenggara di Balai Sidang tersebut, mulai dari Senat Akademik (SA), Dewan Guru Besar (DGB), pejabat rektorat dan fakultas, dosen, tenaga kependidikan (tendik), hingga mahasiswa.

Berbeda dengan sidang pada Mei lalu yang hanya melaporkan pertanggungjawabannya selama satu tahun terakhir kepemimpinannya, pada sidang kali ini, Ari Kuncoro menyampaikan laporan pertanggungjawabannya selama lima tahun menjadi Rektor UI. Dalam paparannya, Ari menyampaikan berbagai pencapaiannya saat memimpin UI.

Ari memulai penyampaian laporan pertanggungjawabannya dengan menyinggung pandemi Covid-19. Menurut Ari, Covid-19 adalah salah satu peristiwa penting yang memengaruhi aktivitas di universitas karena telah mengubah kegiatan perkuliahan dari luring menjadi daring. Tidak hanya itu, Covid-19 juga berdampak pada terhambatnya mobilitas mahasiswa dan tenaga pengajar internasional serta berbagai kegiatan penelitian.

Selanjutnya, Ari menggarisbawahi sejumlah hal yang mengalami peningkatan selama masa kepemimpinannya, seperti penerapan pembelajaran berbasis projek di dalam mata kuliah serta kualitas dan kuantitas publikasi sitasi oleh civitas academica. Selain itu, Ari juga membahas penerapan hasil riset dalam bentuk teknologi nyata yang dapat berguna bagi masyarakat, yaitu Science Technology Park di bawah wewenang Wakil Rektor III.

Capaian berikutnya yang menjadi tolok ukur adalah keterlibatan UI dalam pembuatan kebijakan. Selama periode kepemimpinan Ari, UI menghasilkan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang telah melampaui jumlah target, yaitu sebanyak 186 rekomendasi. Lebih lanjut, Ari juga memaparkan perolehan pengakuan oleh para dosen UI yang jumlah terus meningkat dari tahun ke tahun selama kepemimpinannya.

Pengendalian internal juga menjadi hal penting dalam perhitungan capaian kinerja rektor. Salah satu indikator pengendalian internal adalah maturitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). Sejak 2019, maturitas SPIP UI mengalami fluktuasi karena adanya perubahan peraturan yang berdampak kepada UI. Oleh karena itu, UI harus beradaptasi dalam menghadapi aturan-aturan baru yang ada. Indikator lainnya adalah audit. Sejauh ini, audit UI selalu mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Selain itu, di tingkat fakultas, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI berhasil memperoleh penghargaan bebas korupsi di tingkat nasional untuk zona integritas serta pelaksanaan pakta integritas.

Ari juga menyorot proses sertifikasi bagi dosen dan tendik oleh pihak universitas. Proses yang merupakan upaya UI untuk menjamin kompetensi civitas academica UI tersebut, menurut Ari, turut mengalami peningkatan. Meski begitu, Ari mengakui bahwa masih ada ruang untuk peningkatan. Tidak hanya itu, hal-hal lain terkait dengan akademis yang mengalami peningkatan adalah jumlah guru besar dan keterlibatan dosen sebagai praktisi di dunia industri dan bimbingan bagi mahasiswa di luar program studi.

Kesehatan civitas academica, baik secara fisik maupun mental, turut menjadi poin penting dalam paparan kinerja Rektor UI selama 5 tahun terakhir.

“Berdasarkan survei, 68,3% dari total peserta survei berada dalam keadaan sehat jiwa raga; dengan 69,9% tidak memiliki masalah kesehatan fisik [dan] 81,9% bebas dari masalah kesehatan mental,” lapor Ari.

Setelah kesehatan, Ari memaparkan sasaran strategis sistem keuangan. Ari menekankan bahwa UI harus menurunkan ketergantungan terhadap Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa untuk membiayai operasionalnya.

“Ketergantungan UI harus dialihkan ke non-BP [biaya pendidikan, red]. UI sudah punya UKK [Unit Kerja Khusus]. Kita harus bersyukur, UI punya kerja sama dengan mitra institusi dan universitas lain sehingga pembiayaan riset tidak perlu dilakukan sendiri,” papar Ari Kuncoro.

Setelah memaparkan sejumlah hal terkait dengan beban operasional dan pengembangan teknologi pembelajaran, Ari mengucapkan selamat kepada Heri Hermansyah selaku Rektor UI Terpilih Periode 2024–2029. Sebagai penutup, Ari mengakhiri laporan pertanggungjawabannya dengan meminjam metafora dari Kahlil Gibran.

“Kami hanyalah busur [yang] mengarahkan [melalui] apa yang sudah kami kerjakan, tapi selanjutnya kami serahkan kepada pimpinan 2024–2029,” tutup Ari.


Teks: Jeromi Mikhael Asido

Editor: Jesica Dominiq M.

Desain: Aqilah Noer Khalishah


Pers Suara Mahasiswa UI 2024

Independen, Lugas, dan Berkualitas!