Bakal Calon Dekan FMIPA UI Paparkan Visi Misi: Berfokus pada Pengembangan Fakultas

Redaksi Suara Mahasiswa · 20 Oktober 2021
3 menit

Pemaparan visi misi bakal calon dekan periode 2021-2025 menjadi satu rangkain penting dalam pelaksanaan kegiatan Pemilihan Dekan Fakultas dan Direktur Program Pendidikan Vokasi. Selasa (19/10) lalu, tepatnya pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, telah dilaksanakan pemaparan visi misi Bakal Calon Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI. Acara ini disiarkan melalui platform Zoom dan terbuka bagi segenap sivitas akademika UI.

Acara yang berlangsung kurang lebih selama 3 jam ini dipandu oleh Annisa Nurul Fitri, juga dihadiri oleh para Panitia Seleksi Calon Dekan FMIPA 2021-2025, yang diketuai oleh Endang Saepudin dan Ariadne Lasmi selaku wakilnya, juga anggota panitia lainnya yang akan menjadi moderator saat Bakal Calon Dekan memaparkan visi misinya. Terdapat pula sesi tanya jawab yang dialokasikan selama 15 menit per sesi.

Endang Saepudin membuka acara sekaligus menjadi moderator bagi Bakal Calon Dekan yang pertama, yaitu Alhadi Bustamam. Alhadi menekankan pada program kerja yang berbasis FMIPA Smart, yang merupakan sebuah sistem aplikasi yang membantu para sivitas FMIPA. FMIPA Smart ini terdiri atas FMIPA Smart Campus, FMIPA Smart Lab, FMIPA Smart Career, FMIPA Smart Research, FMIPA Startups Incubator.  Dalam 100 hari pertama program tersebut, ia akan mempersiapkan sistem ini dengan matang dan ia yakin bahwa ini akan menjadi suatu lompatan terbesar di FMIPA. Selain itu, masalah-masalah internal yang berkaitan dengan kesehatan mental mahasiswa akan dicakup di dalam Smart Campus, yang akan memantau setiap kegiatan-kegiatan mahasiswa.

Bakal Calon Dekan Dede Djuhana, yang dalam pemaparannya yang dimoderatori oleh Pamela Cardinale, menekankan tagline-nya, yaitu “Serasi”. Skala prioritas Serasi yang akan dilakukan di tahap pertama adalah sumber daya unggul yang ada FMIPA. “Sumber daya unggul, seperti SDM, pendanaan, kebijakan, sarpras (sarana dan prasarana–red). Saya mulai dari situ dulu bagaimana saya mengkoordinasikannya,” jelas Dede Djuhana. Dede Djuhana juga menjawab pertanyaan dari Bintang Mahakarya, Ketua BEM FMIPA, mengenai SK Dekan tentang kawasan bebas rokok. Aturan kawasan bebas rokok sebenarnya sudah diatur di dalam SK Rektor, sehingga bagi fakultas hanya perlu menegakkan SK Rektor tersebut di kawasan FMIPA.

Rohmatulloh sebagai Bakal Calon Dekan dengan nomor urut 3 menjelaskan pemaparannya dengan dimoderatori oleh Bevina Handari. Rohmatulloh memiliki motto “To the Stage of the World, melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat”. Setelah mendengar pemaparan dari dua Bakal Calon Dekan sebelumnya, Rohmatulloh mendapatkan masukan bahwa FMIPA kedepannya akan terus menggalang kerjasama antar industri dan lembaga untuk meningkatkan reputasi FMIPA serta meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kolaborasi. Program 100 hari pertama yang akan dilakukannya di antaranya: menyiapkan perkuliahan secara blended, mempersiapkan program Merdeka Belajar, pengembangan website untuk memperbaiki perangkingan, mempersiapkan laboratorium pendidikan, dan mempersiapkan pelayanan program-program secara daring.

Pemaparan selanjutnya dilakukan oleh Tito Latif Indra dan dimoderatori oleh Welly Sjamsuridzal. Tito membawa tagline “Menjadi fakultas rujukan yang unggul dalam pengembangan sains dan terapan di Asia Tenggara pada tahun 2030”. Program 100 hari pertama jika ia terpilih menjadi Dekan, di antaranya: mendirikan dan memfasilitasi Center for Independent Learning FMIPA dalam rangka membangun Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mendirikan jurnal ilmiah FMIPA sebagai wadah para peneliti, dosen muda untuk menulis, dan menempatkan tenaga pendidik (tendik) untuk mempercepat kenaikan jabatan dosen. Mengenai langkah konkret yang akan dilakukannya apabila terdapat kasus kekerasan seksual adalah membuat badan konseling yang digunakan sebagai media pendekatan. Tito mengatakan bahwa jika tidak terpilih menjadi Dekan, maka program-programnya tetap akan ditawarkan kepada Dekan yang terpilih. Sementara itu, bila  ia yang terpilih, ia akan membuka masukan-masukan dari para Bakal Calon Dekan lainnya, demi membangun sinergi FMIPA.

Yoki Yulizar, yang merupakan bakal calon dengan dengan nomor urut 5 dimoderatori oleh  Eko  Kusratmoko. Yoki memiliki motto “FMIPA UI sebagai pusat sains dan terapan yang bermartabat, mandiri, inklusif, inovatif, berdaya saing, dan unggul di Asia Tenggara”. Sama seperti Bakal Calon Dekan  ia akan mengantisipasi kekerasan seksual dengan melakukan sosialisasi. “Jangan terjadi terlebih dahulu baru kita obati, sebaiknya sebelum terjadi kita proteksi, dengan cara sosialisasi,” tutur Yoki Yulizar. “Jika ada yang melanggar maka akan segera diproses dengan memprivasi namanya,” tambahnya.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini ditutup oleh Ariadne Juwono dan dikembalikan lagi oleh MC. Acara Pemaparan visi misi Bakal Calon Dekan FMIPA periode 2021-2025 ini berlangsung kondusif, meskipun beberapa peserta mengalami masalah jaringan, sehingga tak jarang apabila terpental. Namun, diharapkan dengan adanya pemaparan visi misi ini, menjadi tolok ukur para sivitas akademika FMIPA UI dalam melihat potensi Calon Dekan periode 2021-2025.

Teks: Zakiya Rozqi
Foto: Zakiya Rozqi
Editor: Nada Salsabila

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!