Bangkit Lebih Kuat, UI Kembali Menjadi Tuan Rumah ASEAN Youth Cultural Forum

Redaksi Suara Mahasiswa · 19 Mei 2023
3 menit

Pada tahun ini, Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah kegiatan The 18th ASEAN and 8th ASEAN+3 Youth Cultural Forum yang diselenggarakan oleh ASEAN University Network (AUN). Kegiatan ini berlokasi di Balairung, Universitas Indonesia (UI), pada tanggal 14-19 Mei 2023 dan diikuti 135 mahasiswa asing dari 23 universitas dan 13 negara anggota AUN+3, di antaranya Indonesia, Laos, Malaysia, Kamboja, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Singapura, dan ASEAN+ (Cina, Jepang, Korea Selatan). Forum ini bertujuan menyediakan ruang bagi kawula muda untuk berkarya di tengah keragaman melalui dialog dan ekspresi seni serta budaya yang bermanfaat.

Tema ASEAN Youth Cultural Forum (AYCF) tahun ini bertajuk “Think-Feel-Act: Revive Stronger!”. Sudibyo, Chief Executive acara ini, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih agar para delegasi yang mengikuti kegiatan ini bisa menjadi lebih kuat dan energik dalam memperkenalkan budaya mereka kepada penonton dan sesama delegasi.

“Acara ASEAN+3 Youth Cultural Forum merupakan acara pertemuan budaya antar negara Asia Tenggara dan three countries (Jepang, Cina, dan Korea Selatan). Jadi, tujuannya adalah untuk mempererat tali persahabatan antar negara Asia dan saling mengenal budaya dari negara lain,” ujar Sudibyo.

Nyatanya, ini bukan kali pertama UI menjadi tuan rumah untuk AYCF. Sebelumnya, UI pernah menjadi tuan rumah kegiatan AYCF keempat belas pada tahun 2014. Tentunya ada perbedaan yang cukup signifikan antara AYCF tahun ini dengan tahun sebelumnya. Terlebih karena kegiatan AYCF ini dihelat usai pandemi sehingga dibutuhkan kerja sama yang maksimal guna membangkitkan suasana yang lebih “hidup” dan meriah dari acara sebelumnya.

Rangkaian acara The 18th ASEAN and 8th ASEAN+3 Youth Cultural Forum ini juga cukup beragam. Dalam kurun waktu lima hari, AYCF menyajikan seminar, upacara pembukaan, penampilan budaya, workshop-workshop yang mempromosikan budaya masing-masing negara, hingga ekskursi ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Puncak acara AYCF dihelat pada Kamis (18/05) lalu yang  dimulai dengan pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembukaan oleh pembawa acara, dan pidato penutup dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Abdul Haris serta ucapan sambutan dan terima kasih dari Direktorat Kemahasiswaan UI, Badrul Munir. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penampilan tari dari Liga Tari Mahasiswa UI Krida Budaya, Tari Betawi, serta Tari Indang. Penampilan kolaboratif angklung juga tak luput memeriahkan acara malam itu.

Budaya yang ditampilkan cukup beragam. Salah satu negara sahabat, yakni Filipina tidak kalah semangat dalam mengenalkan budaya tradisional mereka, seperti misalnya cerita dewa Lakambini yang memang sudah diceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi di kalangan orang Filipina. Dengan demikian, delegasi dari Filipina berharap orang-orang bisa mengetahui bahwa tradisi “bercerita” dari generasi yang satu ke yang lainnya merupakan bagian dari budaya mereka.

Yani, salah satu delegasi asal Filipina, menceritakan impresi serta kesan-pesan yang positif terkait dihelatnya acara ini. “Senang sekali akhirnya kita bisa kembali melihat ke depan setelah pandemi, jadi saya harap kita bisa menjaga energi ini tetap hidup dan terus memperkaya budaya kita masing-masing. Jadi, ketika kita berbagi budaya dengan orang lain, kita dapat saling menguatkan satu sama lain.”

Selain Yani, delegasi asal Indonesia, Shinda Regina, juga menceritakan pengalamannya selama mempersiapkan penampilan untuk AYCF. “Sebenarnya nggak ada persiapan yang signifikan karena konsepnya medley gitu, jadi temanya itu lebih ke memproyeksikan keberagaman budaya Nusantara seperti misalnya budaya Betawi, Sunda, Jawa, dan Batak.”

“Saya sangat senang karena kegiatan ini mampu memantik anak muda untuk lebih mengenal budayanya sendiri. Kemudian, kegiatan ini juga dikemas dengan sangat baik. Di tahun yang akan datang, saya harap delegasi dari berbagai negara memang benar-benar ditujukan kepada mahasiswa yang memiliki minat untuk berkiprah di ranah seni dan budaya,” ucap Shinda.

Dengan dilaksanakannya kegiatan AYCF, Sudibyo berharap ke depannya mahasiswa UI bisa belajar dan mengenal lebih dalam budaya-budaya yang ditampilkan dari negara lain. Menjelang penghujung acara, seluruh delegasi serta panitia ikut menari Maumere bersama dipimpin oleh Liga Tari UI.

Teks: Sarah Khansa Alexandra

Foto: Sarah Khansa Alexandra

Editor: M. Rifaldy Zelan

Pers Suara Mahasiswa UI 2023

Independen, Lugas, dan Berkualitas!