Logo Suma

Beberapa Fakultas di UI Keluhkan Masalah Tempat Sampah

Redaksi Suara Mahasiswa · 21 Mei 2025
2 menit

Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan peran aktif mahasiswa akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkup universitas, Center for Sustainability and Waste Management Universitas Indonesia (CSWM UI) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Sustainable Youth UInitiative: From Table to Movement, Through Waste Management Improvement pada Selasa (20/05).

Kegiatan ini menjadi wujud komitmen CSWM UI untuk mendorong kepedulian serta partisipasi mahasiswa dalam menjaga kelestarian lingkungan kampus secara berkelanjutan. Dengan mengundang perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas seluruh UI, kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan permasalahan terkait sampah dan pengelolaannya di tiap fakultas, serta mendiskusikan solusi untuk mengatasinya.

Selain menghadirkan peserta dari kalangan mahasiswa, kegiatan yang dimulai sejak sore hari ini juga mendatangkan keynotes speaker yang bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai perkembangan pengelolaan sampah, baik dari perspektif akademik, kebijakan universitas, maupun implementasi praktis di UI. Sesi ini diisi oleh Mochamad Chalid selaku ketua CSWM UI, Mila Tejamaya selaku perwakilan Direktur Kesejahteraan Kampus (DKK), dan I Komang Agus Arisudana selaku perwakilan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia yang menjadi mitra utama kegiatan ini.

Minimnya Fasilitas Tempat Sampah di UI

Pihak DKK, Mila Tejamaya memaparkan bagaimana sistem pengelolaan sampah yang ada di lingkungan UI, mulai dari pengumpulan, hingga akhirnya dikumpulkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah Depok.

Berdasarkan penuturan Mila, sampah yang telah dikumpulkan dari berbagai sudut UI dipilah, kemudian diolah menjadi pupuk kompos. Ada pula sampah yang dimanfaatkan civitas sekitar menjadi bernilai ekonomis. Sementara itu, sampah yang tidak bisa dimanfaatkan lagi seperti sampah elektronik dan beberapa jenis sampah plastik dipindahkan ke TPA.

“Kendala kami yaitu, salah satunya, sampah yang dikumpulkan tadi tidak langsung terpisah kategorinya. Ada saja sampah organik yang dibuang bukan pada wadahnya,” ungkap Mila Tejamaya.

Uniknya, permasalahan ini juga sempat disampaikan oleh perwakilan BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pada sesi roundtable session yang dipandu moderator. Ia mengeluhkan jumlah tempat sampah yang hanya satu, tidak disediakan tiga tempat sampah untuk jenis berbeda sehingga sampah yang dikumpulkan tidak terpisah. Hal ini disetujui oleh BEM fakultas lain.

Permasalahan lain dikemukakan oleh perwakilan BEM Vokasi. Menurutnya, fasilitas yang disediakan instansi cukup terbatas, tidak sepadan dengan luasnya wilayah Vokasi. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) kemudian turut mengaku terkendala pada kapasitas tempat sampahnya. Sering kali tempat sampah di FIB dalam kondisi penuh sehingga sampah berserakan keluar.

Setiap permasalahan ini memerlukan perhatian khusus dari instansi untuk menciptakan UI yang peduli pada pengelolaan sampah berkelanjutan. Kolaborasi antar fakultas membuka ruang diskusi terhadap cara efektif yang dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai penggerak utama kegiatan sosial, dan dukungan instansi sudah semestinya ikut menyertai untuk menghasilkan bukti nyata dari evaluasi permasalahan sampah yang dilakukan.

Teks: Vania Shaqila, Zulianikha Salsabila Putri

Editor: Naswa Dwidayanti Khairunnisa

Foto: Zulianikha Salsabila Putri

Desain: Naila Shafa Zarfani

Pers Suara Mahasiswa UI 2025

Independen, Lugas, dan Berkualitas!