
Parade Pesta Rakyat Universitas Indonesia (UI) menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI. Tahun ini, empat belas fakultas serta satu program pendidikan vokasi kembali menggemakan Balairung UI pada Selasa (4/11).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, parade kali ini tidak menampilkan penggunaan flare maupun smoke bomb. Aturan baru menetapkan bahwa fakultas yang melanggar akan didiskualifikasi dari perlombaan Olimpiade Ilmiah Mahasiswa (OIM) UI, Olahraga Internal Mahasiswa (OLIM) UI, dan UI Art War.
Meskipun begitu, setiap fakultas tidak kehabisan ide untuk memeriahkan parade tahun ini. Mereka menggunakan balon, bola-bola kecil, dry ice, hingga bubuk berwarna.
IKM UI Padati Balairung
Di tengah berlangsungnya Parade, sempat terjadi kendala saat giliran Spartan Vokasi tampil. Dalam proses pergantian massa dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) menuju Vokasi, sejumlah peserta tertahan di pintu masuk Balairung karena kerumunan Rakyat Militan Sastra (RMS) FIB belum sepenuhnya bubar. Kondisi tersebut membuat Spartan Vokasi enggan memulai penampilan mereka, sementara padatnya arus massa menyebabkan beberapa peserta dilaporkan pingsan.
Meskipun sempat diwarnai kendala, para peserta tetap antusias menyambut Parade UI 2025. Bintang (Matematika, FMIPA 24) mengaku meski lelah, suasana parade terasa seru dan meriah. Hal serupa disampaikan Bahira (Fisioterapi, Vokasi 24) yang menggambarkan acara tahun ini sebagai momen yang “pecah dan ramai,” meski area Balairung terasa padat. Sementara itu, Maria (Sastra Indonesia, FIB 24) menilai parade kali ini tidak semeriah tahun sebelumnya karena tidak menggunakan smoke bomb, tetapi tetap menjadi pengalaman yang menyenangkan baginya.
Parade Rakyat UI 2025 ditutup dengan pengumuman pemenang. Aspek penilaian parade meliputi properti, keseragaman, gerakan, alat musik, kekompakan, dan kreativitas, sementara hasil juri tidak dipublikasikan untuk menjaga objektivitas.
Tahun ini, Arjuna 04 dari Fakultas Teknik (FT) berhasil merebut gelar juara dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang telah memenangkan parade selama 13 tahun berturut-turut.
Dalam sesi wawancara, Abyan, Ketua Arjuna 04 menyebutkan bahwa dirinya tidak terkejut saat mengetahui bahwa FT memenangkan Parade tahun ini. “Kita [dari] tahun ke tahun [selalu membawa] massa [yang] paling banyak [dan membawakan] lagu yang paling asik. Jadi, enggak terlalu kaget, sih,” ungkap Abyan.
Salah satu perwakilan FT menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan smoke bomb karena tujuan utama dari parade adalah untuk bersenang-senang. “Dan kita sebagai mahasiswa UI [sudah] pasti, dong, bisa mengikuti aturan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Abyan mengaku bahwa Arjuna 04 mempersiapkan segala keperluan untuk Parade dari dua hari sebelum berlangsungnya Parade. “Itu semua kita lakukan bareng-bareng dan kayak deadliner aja, sih, sebenernya,” ungkapnya. Abyan juga menambahkan bahwa mereka telah mempersiapkan lagu-lagu yang akan dibawakan dalam Parade sejak bulan September.
Sebagai penutup, Abyan berharap agar seluruh kontingen FT dapat menjalankan perlombaan OIM UI, OLIM UI, dan UI Art War dengan lancar karena Arjuna 04 dan keluarga Teknik akan selalu mendukung para kontingen Teknik.
Di Balik Parade UI 2025
Menurut Nico, Steering Committee UI Art War, parade tahun ini merupakan hasil kolaborasi antara tim OLIM, OIM, dan UI Art War tanpa struktur kepanitiaan formal, di bawah pengawasan Koordinator Bidang Minat dan Bakat BEM UI 2025. “Kami berkoordinasi langsung dan memastikan parade berjalan aman serta tertib. Tahun ini juga tidak ada kerusakan fasilitas,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa proses perizinan parade cukup panjang dan sempat membuat acara diundur dua kali sebelum akhirnya terlaksana pada 4 November.
Sebagai evaluasi, Nico menyebut parade mengalami keterlambatan sekitar satu jam lebih dari jadwal semula akibat kendala saat mobilisasi peserta. “Semoga ke depannya bisa lebih tepat waktu dan perizinan lebih mudah.”
Kolaborasi Dua BEM dalam Parade 2025
Caca, Koordinator Bidang Minat dan Bakat BEM Kuning UI menyebutkan bahwa alasan di balik kolaborasi kedua BEM dalam Parade 2025 adalah untuk IKM UI. “Karena Parade memang proker yang paling ditunggu-tunggu bagi mahasiswa baru hingga alumni UI,” terangnya.
Fatih selaku Koordinator Bidang Minat dan Bakat BEM Ungu UI juga mengungkapkan bahwa kolaborasi tersebut dilandasi kesadaran bahwa keduanya memiliki kendala masing-masing. “BEM Kuning terkendala di bagian administrasi dan BEM Ungu terkendala di bagian legitimasi fakultas.” Atas dasar tersebut, Fatih mengaku berkomunikasi dengan Caca untuk menjalin kerja sama. “Karena akan sangat kontraproduktif apabila kita terus menekankan ego.”
Sebagai penutup, Fatih berharap agar Parade dapat lebih kondusif untuk tahun selanjutnya. “Semoga hal baik dapat terus dilanjutkan dan hal buruk dapat ditinggalkan,” pungkas Fatih.
Teks: Alya Putri Granita, Nabila Azahra Anandira
Editor: Naswa Dwidayanti Khairunnisa
Foto: Naswa Dwidayanti Khairunnisa
Desain: Kania Puri A. Hermawan
Pers Suara Mahasiswa UI 2025
Independen, Lugas, dan Berkualitas!