Cinderella (2021): Adaptasi Kisah Lama yang Inkonvensional

Redaksi Suara Mahasiswa · 23 Oktober 2021
3 menit

Judul: Cinderella
Sutradara: Kay Cannon
Produser: James Corden, Leo Pearlman, Jonathan Kadin, Shannon McIntosh
Genre: musikal, romantis
Tanggal rilis: 3 September 2021}
Durasi: 113 menit
Pemain: Camila Cabello, Nicholas Galitzine, Idina Menzel, Billy Porter, dll.

Siapa yang tidak mengetahui kisah Cinderella? Dongeng klasik yang bercerita tentang seorang gadis yang diperlakukan tidak baik oleh ibu dan kedua saudara tirinya, tetapi pada akhirnya dapat hidup bahagia setelah menikah dengan seorang pangeran, pastinya sudah tidak asing lagi. Semua orang pasti mengetahui kisah Cinderella dengan berbagai trademark-nya, mulai dari sepatu kaca, kereta kuda dari buah labu, ibu peri, sampai tikus-tikus yang berbicara. Kisah ini sudah diceritakan secara turun-temurun selama ratusan tahun. Berbagai versi dari cerita Cinderella, baik berupa buku maupun film, dapat dijumpai di mana pun. Kali ini, sutradara Kay Cannon kembali menyuguhkan dongeng klasik ini kepada penonton modern dengan pembawaan yang benar-benar berbeda.

Berbagai Pembaharuan dalam Film Dongeng Klasik

Dengan didominasi oleh unsur musikal, film Cinderella yang menampilkan penyanyi papan atas, Camila Cabello, sebagai pemeran utama ini menyajikan alur cerita yang unik dan berbeda. Pada awal film memang masih belum banyak ditemukan perbedaan dengan cerita Cinderella pada umumnya. Penonton diperkenalkan dengan kehidupan si gadis abu, Ella (Camila Cabello), beserta ibu tirinya (Idina Menzel) dan kedua saudara tirinya, Malvolia (Maddie Baillio) dan Narissa (Charlotte Spencer). Namun, seiring berjalannya cerita, penonton dapat melihat berbagai perbedaan yang signifikan. Dalam film ini, Cinderella ditampilkan sebagai seorang gadis dengan ambisi yang besar untuk menjadi perancang busana terkenal. Impiannya inilah yang kemudian mendominasi alur cerita ke depannya. Keputusan-keputusan Cinderella sebagian besar dipengaruhi oleh keinginan untuk mewujudkan impiannya, termasuk keputusannya untuk datang ke pesta dansa itu sendiri. Cinderella tidak lagi ditampilkan sebagai sosok perempuan yang menunggu untuk diselamatkan oleh pangeran tampannya. Sebaliknya, ia memiliki keinginan yang kuat untuk sukses berkat hasil usahanya sendiri.

Penggambaran karakter dalam film ini juga cukup berbeda dari cerita Cinderella pada umumnya. Untuk Cinderella sendiri, selain mempunyai ambisi yang kuat, ia juga ditampilkan sebagai seorang perempuan yang outspoken dan sedikit ceroboh, alih-alih sebagai gadis yang anggun dan lemah lembut. Ibu tiri dan kedua saudara tiri Cinderella juga dibuat menjadi lebih bersimpati dan tidak jarang mereka berlaku lumayan baik kepada Cinderella. Karakter lain yang memiliki perbedaan yang paling signifikan adalah ibu peri. Karakter ibu peri yang dipanggil dengan nama Fab G atau Fabolous Godmother diperankan oleh aktor laki-laki, Billy Porter. Dengan mengenakan gaun berwarna oranye menyala, sikap dari Fab G pun berbeda dari ibu peri pada cerita Cinderella pada umumnya yang memiliki sifat keibuan. Selain itu, ada juga beberapa penambahan karakter, seperti Ratu Beatrice (Minnie Driver) dan Putri Gwen (Talullah Greive) yang merupakan ibu dan adik perempuan dari Pangeran Robert.

Sentuhan Musik Modern sebagai Penyelaras Kisah di Masa Kini

Unsur musikal dalam film ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain membawakan lagu orisinal, film ini juga membawakan beberapa lagu populer terkenal yang di-mash-up sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan alur cerita. Beberapa lagu populer yang dibawakan, yaitu “Perfect” (Ed Sheeran), “Am I Wrong” (Nico & Vinz), dan “Somebody to Love” (Queen). Lagu-lagu tersebut dimainkan dalam momen-momen yang sangat pas sehingga dapat menggambarkan pikiran dan perasaan para karakter dengan baik. Mengingat pemeran-pemeran film ini yang juga merupakan penyanyi hebat, pembawaan lagu-lagu tersebut sudah tidak diragukan lagi. Setiap karakter membawakan lagu-lagunya dengan sangat indah sehingga penonton bisa merasakan emosi dari lagu-lagu tersebut.

Walaupun para pemeran berhasil membawakan lagu-lagunya dengan sangat baik, beberapa aktor masih memiliki kekurangan dalam akting keseluruhannya. Akting Camila Cabello sebagai pemeran utama masih terlihat sedikit kaku dan tidak natural dalam beberapa bagian. Bahkan, sebagian besar adegannya dengan pemeran Pangeran Robert, Nicholas Galitzine, yang seharusnya romantis masih terlihat hambar karena kurangnya chemistry antara kedua pemeran. Hal ini tentunya dapat dimengerti mengingat film ini merupakan debut Cabello dalam dunia seni peran.

Keakraban Kisah Cinderella dengan Realitas Kehidupan Penonton

Secara keseluruhan, kisah Cinderella yang dibawakan oleh film ini sangat menarik dan memberikan perspektif baru bagi penonton dalam melihat dongeng klasik Cinderella. Pesan moral yang ingin disampaikan oleh film ini juga sangat penting. Tidak hanya mengusung tema women's empowerment yang dibalut oleh kisah khas dongeng putri kerajaan, film ini juga memberikan pesan bagi penonton untuk memilih jalan hidupnya sendiri dan tidak membiarkan orang lain ataupun tradisi untuk menghalangi mereka dalam meraih mimpi.

Teks: Ananda Nayla
Foto: Istimewa
Editor: Ruth Margaretha M.

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!