Logo Suma

Data Kita: Universitas Indonesia, Jabotabeksentris?

Redaksi Suara Mahasiswa · 6 Maret 2024
3 menit

UI: Kilas pandang

Universitas Indonesia (UI) merupakan salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di Indonesia. Eksistensinya yang telah melebihi lima dekade menjadikan UI sebagai institusi yang unggul dalam berbagai bidang. Bahkan, dalam pemeringkatan yang diadakan berbagai lembaga, tidak jarang UI berada pada posisi teratas sebagai universitas terbaik di Indonesia. Hal tersebut yang kemudian membuat siswa-siswi dari penjuru negeri mendambakan UI sebagai sebuah kampus Impian.

UI: Miniatur Indonesia?

“UI adalah bukti miniatur Indonesia karena mahasiswa UI berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan ragam budaya masing-masing.

Pernyataan diatas adalah penggalan sambutan yang disampaikan oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., saat Puncak Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UI tahun 2022. Pernyataan Rektor tersebut didukung oleh data penerimaan UI yang tinggi setiap tahunnya. Minat masyarakat terhadap UI sangat besar, mencakup dari penjuru wilayah Indonesia. Oleh karena itu, setiap tahunnya UI menerima mahasiswa dari berbagai wilayah, mulai dari Sabang hingga Merauke. Namun, benarkah di lapangan menunjukkan klaim tersebut?

Berangkat dari klaim UI sebagai kampus “miniatur Indonesia”, Tim Litbang Suara Mahasiswa Universitas Indonesia, kemudian melakukan riset kuantitatif dan wawancara lapangan dengan metode random sampling yang dilakukan di 15 fakultas meliputi rumpun RIK, Soshum dan Saintek. Riset ini bertujuan untuk menggambarkan keberagaman dan representasi wilayah di Indonesia.

Asal mahasiswa UI

Mahasiswa UI berasal dari berbagai daerah. Akan tetapi, mayoritas dari mahasiswa UI berasal dari Jabodetabek dengan persentase 66,48%. Sementara itu, 16,76% mahasiswa UI berasal dari daerah Jawa dan Madura. Di luar dari Pulau Jawa, sekitar 3,24% berasal dari Kalimantan dan 2,10% berasal dari Sulawesi. Sebagian kecil mahasiswa UI berasal dari timur Indonesia, yaitu 0,95% dari Bali dan Nusa Tenggara serta 0,76% dari Kepulauan Maluku dan Papua.

Keberagaman UI

Secara keseluruhan, mahasiswa asal Jabodetabek mendominasi hampir di setiap fakultas di UI. Mahasiswa Jabodetabek paling banyak menempati Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) pada angka 91,43% diikuti oleh Fakultas Teknik (FT) pada 88,57% dan Fakultas Psikologi (FPsi) 80,0%. Selain mahasiswa dari Jabodetabek, mahasiswa Jawa juga cukup mendominasi berbagai fakultas di UI. Mahasiswa yang berasal dari Jawa mendominasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pada angka 34,29%, diikuti oleh Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) (31,43%) dan FMIPA (08,57%)[a][b].

Keberagaman fakultas di UI dihitung menggunakan Indeks Simpson. Indeks ini menghitung probabilitas keanekaragaman mahasiswa berdasarkan 8 kategori asal daerah. Indeks Simpson dengan nilai 1 mencerminkan keberagaman “sempurna” sedangkan  0 mencerminkan tidak adanya keberagaman. Setiap fakultas memiliki nilai Indeks Simpson yang berbeda, yang mencerminkan tingkat keanekaragaman mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) memiliki Indeks Simpson yang paling tinggi di UI (0,69) dilanjuti dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (0,67) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (0,66). Secara keseluruhan, UI memiliki nilai Indeks Simpson pada angka 0,50, yang mengindikasikan bahwa UI sudah cukup beragam.

Rekap: Jabodetabeksentrisme UI

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan asal wilayah Jabodetabek mendominasi telak dengan jumlah data 66,48%. Walaupun hal tersebut menunjukan sifat “Jabodetabeksentris” dari kampus perjuangan ini, tetapi 33,52% data sisanya adalah data mahasiswa yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia selain wilayah Jabodetabek. Indeks Simpson UI pun berada pada angka 0,50, yang artinya UI sudah cukup beragam. Namun, tentunya keberagaman tersebut belum cukup untuk membuktikan pernyataan bahwa “Universitas Indonesia adalah Bukti Miniatur Indonesia” mengingat representasi mahasiswa dari berbagai wilayah masih kurang dari hasil data yang diambil.

Membawa nama Indonesia adalah tanggung jawab besar yang harus dipenuhi UI. Sebagai kampus nomor 1 di Indonesia, tidak sedikit anak muda yang menaruhkan mimpinya pada kampus ini. Akan jauh lebih baik jika kesempatan untuk menjadi mahasiswa UI didapatkan oleh seluruh anak bangsa mulai dari Sabang sampai Merauke tanpa terkecuali. Anak-anak daerah harus mendapatkan akses informasi dan diberikan bekal pendidikan yang sama sehingga mampu bersaing secara adil dengan anak-anak Jabodetabek. Dengan begitu, terwujudlah UI sebagai miniatur Indonesia.

Referensi

Universitas Indonesia. (2023). Acara Puncak PKKMB UI 2022 Catat Dua Rekor Dunia. Diakses pada 16 Februari 2024, di https://www.ui.ac.id/acara-puncak-pkkmb-ui-2022-catat-dua-rekor-dunia/

https://www.ui.ac.id/fakta-ui/

Data: Qaulan M. Indra, Caesi Rosprianti, Dita Pratiwi, Syifa Anggun A., Wanee Beladdin W, Dina Kamila, Natasya Revalina P., Saffa Alea, Genis Liontina M., Kinaya Rafa A. N.

Visualisasi data: Qaulan M. Indra

Teks: Dita Pratiwi

Foto: Humas Universitas Indonesia

Suara Mahasiswa UI 2024
Independen, Lugas, Berkualitas!