Diisukan Batal, Program MSIB Batch 7 Tetap Berjalan: Cek Lini Masa Terbarunya!

Redaksi Suara Mahasiswa · 31 Juli 2024
4 menit

Setelah ramai di media sosial mengenai keterlambatan dan isu pembatalan beberapa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) akhirnya angkat bicara pada Senin (29/07).

Melalui siaran pers pada laman kemdikbud.go.id, Abdul Haris selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) menegaskan bahwa program MBKM untuk semester ganjil tahun akademik 2024/2025 akan tetap berjalan dengan lini masa yang baru, termasuk program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

MSIB merupakan salah satu program unggulan MBKM yang bertujuan untuk mempersiapkan karier dan memberikan kesempatan belajar di luar program studi bagi mahasiswa dengan jaminan konversi Satuan Kredit Semester (SKS) yang diakui oleh perguruan tinggi.

Program yang telah memiliki enam angkatan ini, semula terjadwal akan mengumumkan hasil seleksi Angkatan Ketujuhnya pada 15 Juli 2024. Akan tetapi, para mahasiswa yang mendaftar tidak kunjung menerima laporan hasil seleksi pada tenggat waktu tersebut hingga menjelang akhir Juli. Hal itu menjadi keresahan tersendiri bagi para pendaftar karena mengingat waktu pelaksanaan program yang semakin dekat, yaitu 6 Agustus 2024.

Sehubungan dengan itu, para pendaftar pun mencoba mencari kejelasan terkait keberlanjutan program MSIB. Mereka menempuh berbagai cara untuk menemukan kejelasan program ini, mulai dari mencurahkan keresahan hati di media sosial, mengajukan pertanyaan di kolom komentar unggahan-unggahan resmi MSIB, hingga menghubungi para pemangku kepentingan terkait. Dengan usaha-usaha tersebut, permasalahan ini mendapat banyak atensi publik, bahkan Kemendikbud selaku pelaksana MSIB dan program MBKM lainnya.

Sebagai tanggapan, Kemendikbud mengeluarkan pernyataan resminya melalui siaran pers yang terunggah di laman webnya pada 29 Juli. Dalam siaran pers itu, Kemdikbudristek menegaskan bahwa semua program MBKM untuk semester ganjil 2024/2025 tetap berjalan meskipun kelanjutan prosesnya tidak sesuai dengan lini masa semula.

Perubahan lini masa ini terjadi karena adanya penyesuaian proses pembukaan automatic adjustment terhadap anggaran belanja wajib bidang pendidikan. Ada lima program MBKM yang mengalami perubahan lini masa, yaitu Kampus Mengajar, Indonesian International Student Mobility Award Entrepreneur (IISMA-E), Praktisi Mengajar, Wirausaha Merdeka (WMK), dan MSIB.

Adapun lini masa terbaru untuk program MSIB Angkatan ke-7 adalah sebagai berikut.

  1. Pembukaan Pendaftaran Mahasiswa: 26 April—10 Juni 2024
  2. Seleksi Mahasiswa oleh Mitra & Pengumuman: 21 Agustus—4 September 2024
  3. Mulai Kegiatan: 9 September 2024

Ketidakpastian Lini Masa MSIB Picu Keresahan dan Kemarahan Mahasiswa

Imbas dari ketidakjelasan program MKBM dan kelambanan Kemdikbudristek dalam menanggapi permasalahan ini tentu tidak dapat terelakkan, khususnya bagi para mahasiswa pendaftar program MSIB. Sebelum siaran pers Kemdikbudristek keluar, banyak mahasiswa yang mengeluh karena rencana studinya ikut terpengaruh.

Mereka bimbang antara hendak mengambil mata kuliah atau program magang lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga ragu untuk mendaftarkan diri menjadi panitia suatu acara. Dilema itu terjadi karena mereka khawatir jika jadwal antara program MSIB dengan program lainnya akan berbenturan.

“Permasalahan ini benar-benar menyulitkan semua mahasiswa pendaftar MSIB, serta merusak seluruh rencana yang telah disusun untuk semester depan. Dengan ketidakjelasan ini, banyak yang bimbang, apakah harus menunggu pengumuman MSIB atau tidak, karena mau tidak mau, IRS (Isian Rencana Studi) wajib diisi. Banyak juga mahasiswa yang menjadi bingung harus mencari dan mendaftar magang ke mana, karena mereka bergantung pada MSIB. Ketidakjelasan dari pihak Kemdikbudristek terkait proses seleksi MSIB merugikan seluruh pihak yang bergantung pada program ini,” jelas Daniel, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI)

Sebagai salah satu pendaftar MSIB Angkatan ke-7, Daniel mengungkapkan bahwa dirinya mengalami dua kerugian karena adanya ketidakpastian dalam pelaksanaan program tersebut. Berkaitan dengan jadwal pendaftaran antarprogram magang yang berdekatan, Daniel harus kehilangan kesempatan untuk mendaftarkan diri pada program magang mandiri. Jika masih ada pendaftaran yang buka, Daniel pun tidak memiliki peluang penerimaan yang besar karena cukup ketatnya kuota, terlebih setelah beredarnya kabar mengenai pembatalan program MSIB.

Bersamaan dengan itu, Daniel juga harus mengikhlaskan lini masa (timeline) dan perencanaan (planning)-nya terkait kegiatan akademik dari Agustus sampai Desember mendatang menjadi kacau.

Tak hanya Daniel, Fairuz yang merupakan mahasiswa jurusan Sastra Prancis UI sekaligus pendaftar MSIB Angkatan ke-7 pun turut mengungkapan hal serupa.

“... anxious nunggu kejelasannya kayak gimana. Kalau buat mahasiswa [tingkat] akhir ini, kan, bingung gitu, apa langsung TA (tugas akhir) aja atau ngambil kelas lagi? Tetapi, kalau mau ngambil kelas, bingung mau belanja kelas apa. Terus, kalau mau ikut magang mandiri, nanti harus ngurusin konversi SKS-nya. Karena ketidakjelasannya ini, bingung mau geraknya gimana?” cerita mahasiswa yang akrab disapa Fai tersebut.

Lebih lanjut, Fai juga menyuarakan kekecewaannya terhadap Kemdikbudristek selaku penyelenggara program MBKM, khususnya MSIB. Menurutnya, Kemdikbudristek tidak profesional dan tidak bijak dalam menjalankan program kerjanya tersebut sehingga mempersulit banyak pihak yang terlibat. Tidak hanya mahasiswa, melainkan juga para perusahaan mitra yang mau-tidak mau harus membuat klarifikasi kepada para pendaftar ketika mereka sendiri belum mendapatkan kepastian dari Kemdikbudristek.

Ketidakpastian lini masa program MSIB telah memicu keresahan para mahasiswa pendaftar. Kemdikbudristek yang tetap bungkam dalam waktu yang cukup lama membuat peserta berada dalam ketidakpastian yang menyebabkan kemarahan dan kekecewaan. Berkaitan dengan itu, sebelum menutup wawancaranya bersama Suara Mahasiswa (Suma) UI, Daniel menyampaikan harapan agar Nadiem Makarim selaku Menteri Dikbudristekdikti turut menjelaskan permasalahan ini.

“Aku juga berharap kepada Kemdikbudristek, bahkan Menteri Nadiem Makarim, untuk keluar dan menjelaskan secara langsung mengenai permasalahan ini, serta meminta maaf kepada seluruh mahasiswa pendaftar MSIB yang telah dirugikan karena ketidakjelasan ini.”


Teks: Made Harina Iswarani.

Editor: Jesica Dominiq M.

Kontributor: Farhan Nuzhadiwansyah

Ilustrasi: Ferre Reza Putri


Pers Suara Mahasiswa UI 2024

Independen, Lugas, dan Berkualitas!