Drama Hangat tentang Sebuah Pencarian di Tanah Impian

Redaksi Suara Mahasiswa · 2 Juli 2021
3 menit

Judul: Ali & Ratu Ratu Queens
Sutradara: Lucky Kuswandi
Produser: Muhammad Zaidy, Meiske Taurisia
Genre: Drama, komedi
Tanggal rilis: 17 Juni 2021
Durasi: 100 menit
Pemain: Iqbaal Ramadhan, Marissa Anita, Nirina Zubir, Asri Welas, dll.

“Di New York, ada banyak plang satu arah, tapi juga banyak menyediakan jalan untuk diri sendiri.”

Terdapat banyak plang one way di Kota New York yang menandakan orang harus berpergian satu arah. Namun nyatanya, Kota New York merupakan tanah di mana jutaan impian bermekaran ke berbagai arah, tanah di mana jutaan orang multiras mengadu nasibnya dengan jutaan harapan pula. Hal tersebut juga berlaku pada ibu Ali, Mia (Marissa Anita), yang pergi ke New York untuk menggapai impiannya untuk menjadi penyanyi di sana. Tak peduli jika impian itu menghapus sebagian besar cahaya kehidupan anaknya sendiri.

Ali & Ratu Ratu Queens menceritakan tentang Ali (Iqbaal Ramadhan), seorang remaja lulusan SMA yang melakukan perjalanan ke New York demi mencari ibunya yang meninggalkannya sejak ia masih berumur 5 tahun. Ali nekat pergi sendiri ke sana setelah ayahnya meninggal karena beranggapan bahwa ibunya masih menginginkannya. Berbekal uang peninggalan ayahnya dan hasil menyewakan rumah, Ali pergi ke New York. Di sanalah ia memulai perjalanan mencari ibunya dan bersamaan itu pula, tanpa disadari ternyata Ali juga melakukan perjalanan mencari jati dirinya, mencari pengakuan, dan mencari arti sebuah keluarga. Pencarian tersebut dihiasi dengan hadirnya empat karakter ibu-ibu imigran Indonesia di sana—Party, Ance, Chinta, dan Biyah yang menyebut diri mereka dengan sebutan “Ratu Ratu Queens”—yang  menemani Ali dan mengizinkannya untuk tinggal bersama di flat mereka—meskipun dengan biaya sewa.

Kelebihan utama yang ada dalam film tersebut adalah cerita yang diangkat di dalam film itu sendiri, yaitu mengangkat kisah para imigran Indonesia di Kota New York yang sebelumnya hampir tidak pernah diangkat di dunia perfilman Indonesia. Ali & Ratu Ratu Queens berhasil menggambarkan sebuah drama tentang perjuangan seorang anak muda dalam mencari jati dirinya dan dalam mencari pengakuan dari ibunya sendiri dengan porsi yang pas. Secara tidak langsung film ini juga mengangkat cerita tentang perjuangan imigran Indonesia di sana dalam menghidupi dirinya sendiri dan dalam menggapai impian mereka.

Selain itu, para aktor dalam Ali & Ratu Ratu Queens berhasil memerankan perannya masing-masing dengan porsi yang pas nan apik. Ditambah lagi dengan hadirnya karakter Eva (Aurora Ribero) yang menjadi healer bagi Ali. Drama yang disajikan juga disisipi beberapa adegan komedi yang menimbulkan kesan fresh untuk ditonton. Bersamaan itu pula sang sutradara berhasil menimbulkan kehangatan di hati para penonton saat menonton setiap detik adegan yang disajikan. Kemampuan Lucky Kuswandi sebagai sutradara memang tidak bisa diremehkan mengingat sebelumnya ia juga berhasil menggarap film Galih dan Ratna yang laris di pasaran Indonesia.

Kelebihan lain dalam film tersebut terletak pada pengambilan gambarnya yang menyajikan Kota New York dengan indah yang dapat memanjakan mata para penonton. Palet warna yang disajikan di setiap adegan pun sangat indah dan menenangkan mata. Selain itu, musik dan soundtrack dengan pas mengiringi setiap adegan di film itu mulai dari bagian awal, klimaks, sampai bagian akhir. Ali & Ratu Ratu Queens memang berhasil menjadi sajian yang hangat di kala penat.

Meskipun begitu, tidak ada film yang sempurna. Kekurangan dalam Ali & Ratu Ratu Queens dapat kita lihat dari transformasi satu adegan ke adegan lainnya yang terkesan terlalu cepat. Dalam artian lain, mungkin saja bisa lebih baik apabila film ini dibuat dengan durasi lebih panjang agar tidak terkesan terburu-buru dalam membangun perubahan demi perubahan yang dialami tokoh utama. Kepuasan yang dirasakan para penonton juga mungkin akan maksimal jika durasi film ini diperpanjang dan ditambah detail penjelasan di beberapa bagian cerita yang memang membutuhkannya. Karakter Ali yang pada akhirnya memilih untuk menetap dan menempuh studi di New York terkesan sedikit terburu-buru mengingat di awal film ia mengatakan bahwa akan pulang ke Indonesia. Namun kembali lagi ke pesan tersirat yang mungkin ingin disampaikan, yaitu New York memang mudah membuat seseorang jatuh cinta.

Ali & Ratu Ratu Queens juga merupakan film yang terlalu ringan untuk pecinta film yang mengekspektasikan konflik yang rumit. Di samping itu, proses membangun hubungan antarkarakter yang ada di dalam film pun tidak terlalu dijelaskan prosesnya, meskipun sudah diselamatkan oleh montase-montase yang disajikan. Proses yang terlalu singkat tersebut membuat intimasi yang ada di dalam film kurang terasa.

Singkatnya, Ali & Ratu Ratu Queens merupakan film yang tepat untuk ditonton di tengah-tengah kepenatan. Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, banyak nilai-nilai yang dapat dipetik dari film ini. Akhir film yang disajikan pun terasa pas, yang mana akan menimbulkan perasaan hangat di hati para penonton. Film ini juga merupakan sajian yang tepat untuk ditonton semua kalangan di tengah segala ketidakpastian saat Pandemi.

Teks: Radite Rahmadiana
Foto: Istimewa
Editor: Ruth Margaretha M.

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!