Eksplorasi Pasangan Calon Kabem UI Rumpun Saintek Minim Bahas Isu Saintek

Redaksi Suara Mahasiswa · 5 Desember 2023
4 menit

Rangkaian kontestasi Pemira UI 2023 memasuki masa eksplorasi para kandidat. Bertempat di Auditorium Pusgiwa Baru, Eksplorasi Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UI bagi mahasiswa Rumpun Sains dan Teknologi (Saintek) berlangsung pada Senin (4/12).

Sesi uji gagasan dan pengetahuan para paslon berlangsung layaknya diskusi nonformal. Walau ditujukan bagi IKM Saintek, sebagian besar pertanyaan yang diajukan ‘warga’ justru tidak berkaitan khusus dengan isu Saintek. Pun gagasan para paslon terhadap isu Saintek minim disampaikan.

Saat-saat awal eksplorasi diwarnai oleh pertanyaan mendasar, seperti ingin dikenal sebagai pemimpin yang seperti apa serta nilai yang dimiliki sebagai seorang pemimpin. Terdapat pula hadirin yang meminta paslon berorasi dengan topik manajemen keuangan, bahaya mabuk-mabukan dan pergaulan bebas, hingga bahaya kekerasan dalam pacaran. Memasuki pertengahan sesi, hadirin mulai menguliti program-program yang dibawakan paslon. Pertanyaan seputar seberapa penting wadah pengembangan karier di UI, hingga target lokasi Gerakan UI Mengajar dari masing-masing Paslon juga disampaikan dalam eksplorasi.

Eksplorasi dibuka dengan pertanyaaan dari Mifta, mahasiswa Fakultas Teknik, kepada paslon nomor 3, Verrel dan Iqbal. Mifta menanyakan bagaimana Verrel dan Iqbal, jika terpilih nanti, merealisasikan visi dan misi serta menangkap aspirasi mahasiswa UI yang beragam. Jawaban disampaikan oleh Verrel, yang menyatakan bahwa mewujudkan visi dan misi diawali dengan membangun kondisi internal kehidupan organisasi yang harmonis. Lalu, dilanjutkan dengan menuntaskan misi satu per satu.

Mempertanyakan Program Kerja Para Paslon di bidang Lingkungan Hidup

Salah satu mahasiswa FMIPA bernama Azam mempertanyakan ketiadaan program tentang lingkungan hidup dari masing-masing paslon. Ia pun menanyakan bagaimana gagasan ketiga paslon dalam mengawal isu lingkungan, apa yang menjadi perhatian, serta apa aksi yang akan mereka lakukan baik aksi yang bersifat eksternal dan internal maupun vertikal dan horizontal.

Tanggapan pertama disampaikan oleh Calon Ketua BEM Nomor Urut 3, Verrel Uziel. Ia mengakui bahwa isu lingkungan tidak termasuk ke dalam grand design paslon nomor 3. Pada momentum ini, ia mengklarifikasi bahwa bukan berarti paslon 3 tidak peduli lingkungan. Ia menyatakan salah satu isu yang menjadi fokus pasangan Verrel-Iqbal adalah energi terbarukan. Menurutnya, yang harus dilakukan adalah memperjuangkan agar RUU EBT tidak ditunggangi oleh kepentingan tertentu.

Pasangan Verrel-Iqbal juga menyoroti pengelolaan sampah di Kota Depok, di mana daya tampung TPA Cipayung sudah melebihi kapasitas maksimal. Ia menyatakan bahwa akan mengawal isu tersebut, termasuk pengelolaan sampah di UI, jika terpilih nanti.

Calon Ketua BEM Nomor Urut 2, Taffi menjabarkan program kerja bidang lingkungan pada masa kepemimpinannya bersama Anissa. Program tersebut di antaranya UI Youth Environmental Action (UI YEA) dan Jakarta Sadar Sampah (JSS), meneruskan kepengurusan sebelumnya.

“Rencananya akan dikolaborasikan. UI YEA akan kita transformasikan tidak menjadi summit lagi, tapi menjadi aksi nyata, aksi nyata lingkungan. Rencananya akan dikolaborasikan bersama JSS, untuk permasalahan sampah,” ujar Taffi.

Untuk pergerakan secara horizontal, paslon 2 akan berkolaborasi dengan organisasi nonpemerintah yang bergerak di bidang lingkungan. Taffi menyatakan bahwa kerja sama dengan komunitas seperti Climate Ranger akan tetap dilanjutkan jika ia menjadi Ketua BEM UI.

Paslon Nomor Urut 1, Ammar-Fatur menyatakan bahwa yang seharusnya menjadi perhatian bukanlah isu transisi energi, melainkan aspek sosial dan aspek ekologis yang belum dibahas dalam RUU EBT. Selain itu, berkaitan dengan isu pengelolaan sampah di Kota Depok, menurut Ammar, solusinya adalah relokasi TPA Cipayung. Hal yang juga menjadi perhatian paslon Ammar-Fatur adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Depok. Aksi nyata yang akan ia dan Fatur lakukan adalah membuat kajian, seperti yang pernah dilakukan BEM se-UI tahun 2022, serta melalui proker-proker pemberdayaan masyarakat.

Mempertanyakan Kekhasan Eksplorasi di Rumpun Saintek

Aji (bukan nama sebenarnya), mahasiswa Fakultas Teknik, merasa bahwa sesi eksplorasi kali ini kurang komprehensif dan kurang berperspektif Saintek. Kepada reporter Suara Mahasiswa, ia menyampaikan pandangannya terkait eksplorasi kali ini yang dirasa kurang menjaring aspirasi mahasiswa rumpun Saintek.

“Ini menurut gue, sesinya harus lebih komprehensif lah. Ini dia datang di tempat untuk eksplorasi Saintek tapi gue gak ngerasa bedanya eksplorasi ini sama eksplorasi (rumpun) Ilmu Sosial nanti, dan dari pertanyaan juga mostly ditanyakan sama orang-orang yang pernah BEM UI dan sebagainya gitu.” Ungkapnya.

Ia menyayangkan jumlah penanya yang lebih didominasi oleh mahasiswa yang merupakan Calon Badan Pengurus Harian di BEM UI, atau orang-orang yang sebelumnya menjadi fungsionaris BEM UI. Menurutnya, sesi ini seharusnya menjadi sesi yang betul-betul menjaring aspirasi IKM dari rumpun Saintek, tetapi kehadiran mahasiswa Saintek justru minim. Ia pun merasa bahwa panitia Pemira kurang bisa menggaet mahasiswa untuk hadir di eksplorasi.

Pandangan Para Paslon terhadap Kabem-Wakabem Petahana

Wakil Ketua BEM UI 2023, Syifa Anindya, meminta para paslon memberikan evaluasi terhadap Ketua dan Wakil Ketua BEM yang kini menjabat. Syifa meminta para paslon menyampaikan apa yang ingin mereka perbaiki jika menjabat sebagai Pimpinan BEM. Ammar, Calon Ketua BEM nomor urut 1, menyatakan bahwa petahana kurang mengapresiasi jika memberikan sambutan dalam pelaksanaan proker-proker. Ammar juga merasa bahwa Ketua BEM dengan fungsionarisnya tidak terlalu dekat.

Lebih lanjut, pasangan dari Ammar, yakni Fatur menyampaikan tugas penting dari BPH dalam organisasi tidak hanya pengawasan, tetapi juga parenting untuk memastikan regenerasi di dalam organisasi. Hal inilah yang ia akan bawakan dalam kepemimpinannya bersama Ammar.

Sedangkan menurut pasangan nomor urut 2, Taffi-Anissa, salah satu evaluasi dari kepemimpinan di BEM UI tahun ini adalah kurangnya kolaborasi antara Ketua dan Wakil Ketua dalam menyelesaikan permasalahan. Taffi menyatakan, walaupun pembagian kerja Ketua dan Wakil Ketua BEM sudah dibuat, tetapi kerja sama dalam penyelesaian masalah tetap perlu dilakukan.

“Jatohnya jadi bidang ini diurusin oleh Ketua BEM, bidang itu sama Wakil Ketua BEM. Ketika ada permasalahan, kita urus, semua (bantu) urus,” ujar Taffi.

Menambahkan Taffi, Anissa menyatakan bahwa sebagai pucuk kepemimpinan BEM UI, seharusnya Ketua dan Wakil Ketua BEM dapat lebih sering menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh fungsionarisnya untuk memberikan dukungan secara mental.

Calon Ketua BEM nomor urut 3, Verrel menyampaikan pandangannya bahwa terdapat kesan eksklusivitas dari kalangan Pengurus Inti (PI) BEM UI saat ini. Ia juga menyampaikan keluhan dari beberapa pihak yang berdiskusi dengannya bahwa Ketua BEM saat ini sulit dihubungi. Hal ini menjadi salah satu hal yang ingin ia perbaiki jika terpilih sebagai Ketua BEM UI.  

Teks: Miryam Hasudungan S.

Foto: Miryam Hasudungan S.

Kontributor: Intan Shabira

Editor: M. Rifaldy Zelan

Pers Suara Mahasiswa UI 2023

Independen, Lugas, dan Berkualitas!