Folklore: Sesi Kolam Imajinasi

Redaksi Suara Mahasiswa · 15 Juli 2022
3 menit

Judul: Folklore: The Long Pond Session
Nama Penyanyi: Taylor Swift
Genre: Indie-Alternative
Label: Republic
Tahun Rilis: 2020

"Ketiga lagu ini mengeksplor sebuah kisah cinta segitiga dari tiga perspektif dalam kurun waktu yang berbeda di hidup mereka." jelas Taylor Swift tentang hubungan cinta segitiga tokoh yang berada di dalam lagunya, yaitu Betty, James, dan Augustine dalam trilogi lagunya yang berjudul Cardigan, Betty, dan August pada akun instagramnya. Lagu ini berada dalam satu album spesialnya dengan judul Folklore: The Long Pond Sessions yang telah rilis pada bulan Juli 2020. Pada album ini Swift menerapkan konsep story-telling layaknya sebuah novel yang ditulis dengan indah, puitis, dan penuh metafora.

Taylor Swift merilis Folklore sebagai album ke-delapannya di tengah masa pandemi tepatnya pada 24 Juli 2020 lalu, disertai dengan lagu Cardigan sebagai single perdana dari album tersebut. Album ini diselesaikannya dalam waktu empat bulan saja dengan total 16 lagu dan digarap kurang dari setahun setelah perilisan album sebelumnya, yakni Lover. Pada album ini, Swift juga membuka jalan baru untuknya kembali bereksperimen dengan genre yang belum pernah dibawakan olehnya, yaitu indie-alternatif setelah memakai genre country dan pop pada album-album sebelumnya. Dalam album ini, ia juga menggandeng dua produser lain yang tidak asing di telinga pendengar dan pernah terlibat dalam produksi musik-musik Taylor Swift, seperti Aaron Dessner dan Jack Antonoff, serta William Bowery yang diketahui sebagai kekasih Swift, Joe Alwyn.

Trilogi Kisah Cinta Musim Panas

Swift menuliskan, "Satu hal yang aku lakukan dengan maksud tertentu di lagu ini adalah meletakkan easter eggs di lirik-liriknya dan lebih dari sekadar video biasa. Aku juga membuat babak setiap karakter dan membuat tema berulang yang akan memetakan seseorang yang bernyanyi untuk seseorang lainnya," jelasnya pada saat ia bergabung dengan para penggemar di YouTube saat masa perilisan “Cardigan”. Ia  menjelaskan mengenai lagu “Cardigan” yang ia buat dengan perspektif seorang perempuan bernama Betty, 20 sampai 30 tahun ke depan yang berpikir bahwa kisah cintanya yang begitu riuh bersama kekasihnya, James. Namun, ia berpikir bahwa Betty dan James berakhir bersama. Sementara seseorang dalam lagu “August” yang dijelaskan bernama Augustine adalah orang yang bersama dengan James saat kemah musim panas. Dalam lirik lagu “August” juga disebutkan bahwa Augustine berharap bahwa James akan meneleponnya kembali saat sekolah dimulai yang dinyanyikan dalam lirik “Will you call me when you’re back at school?” Lagu ini dilantunkan Swift dengan intonasi yang sarat akan kecemburuan. Di dalam lagu “Cardigan” dari perspektif Betty turut dijelaskan bahwa Betty mengetahui kabar perselingkuhan itu. Lalu, pada lagu “Betty” dari perspektif James mengatakan bahwa James memahami perbuatannya dan menganggap itu adalah sebuah kesalahan. Taylor Swift menegaskan, "Ketiga tokoh tersebut memiliki perasaan, seperti ingin diperhatikan dan dicintai. Begitu pula dengan Augustine, ia menginginkan hal itu."

Tidak hanya ketiga lagu itu, lagu-lagu lain di dalam album Folklore ini juga sangat menarik untuk dibahas. Seperti lagu yang mengawali album ini, yaitu “The 1” yang mengisahkan tentang kehilangan cinta dari orang yang ia anggap sebagai belahan jiwanya. Juga “Exile” dengan lirik yang begitu menyayat hati, bercerita tentang pasangan yang sudah tidak lagi bersama dan memiliki perbedaan sudut pandang. Lagu ini dibawakan duet dengan salah satu orang dari grup indie folk Bon Iver, Justin Vernon. Lalu, lagu ke-lima di album ini berjudul “My Tears Ricochet” yang juga merupakan lagu pertama yang ia tulis dalam album ini. Bagi Swift, track ke-lima merupakan track yang krusial untuk meletakkan lagu yang paling emosional. Lagu ini sendiri berkisah tentang sebuah perpisahan dari hubungan yang tidak sehat dan memiliki back-story mirip dengan track terakhir di album ini, yakni “Hoax” dan “Illicit Affairs” yang bertajuk perselingkuhan. Beberapa penggemar menganggap bahwa lagu ini masih berkaitan dengan trilogi cinta segitiga yang dikisahkan pada album ini. Lagu “Invisible String” yang dinyanyikan Swift dengan sangat menyenangkan dan mengutip kata-kata dari Jane Eyre dan The Sun Also Rises. Lagu selanjutnya berjudul “Mad Woman” yang dianggap mengungkit mengenai masalah yang dihadapi oleh Taylor Swift dalam hal kepemilikan lagu-lagunya. Ia mencurahkan kekecewaan dan amarahnya melalui lagu ini. Lagu seperti “The Last Great American Dynasty” dan “Epiphany” mengisahkan tentang kisah orang lain dan lagu “Seven” tentang sahabat kecilnya. Kemudian ada “Mirrorball”, “This Is Me Trying”, dan “Peace” sebagai track yang turut serta dalam album ini.

Dalam album Folklore inilah, Taylor Swift membuktikan kejeniusannya dalam menulis lirik dan mengeksplor berbagai genre dalam musiknya. Termasuk cara Taylor Swift membubuhkan metafora dalam lagunya yang membuat interpretasi dari pendengar semakin beragam dan terkadang membuat pendengar bingung akan maksud dari lirik lagu tersebut. Namun, hal tersebut tidak membuat pendengar berhenti mendengarkan suara emas milik Taylor Swift dan berspekulasi mengenai maksud yang terkandung dari lirik-lirik lagu yang dituliskan olehnya. Lagu-lagu di dalam album ini sangat cocok didengarkan dengan latar suasana yang nyaman dan tenang sesuai dengan gaya penyajian Taylor Swift dalam lagu-lagu di album ini. Musik-musik dari Taylor Swift sudah tidak lagi diragukan dan masih menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu para penggemar.

Teks: Rahmadhia A. Putri
Editor: Dimas Rama S. W.
Foto: Istimewa

Pers Suara Mahasiswa UI 2022
Independen, Lugas, dan Berkualitas!