Galang Solidaritas untuk Palestina, Massa Demo di Kedubes AS

Redaksi Suara Mahasiswa · 22 Mei 2021
2 menit

Aksi Free Palestine atau Bela Palestina adalah aksi yang bertujuan untuk membela Palestina. Aksi ini diadakan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Aksi didatangi oleh sejumlah ormas, komunitas, mahasiswa dan masyarakat. Aksi dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.

Orasi dilakukan oleh sejumlah ormas dan komunitas, seperti HMI, KAMMI, Sapma PP, dan gabungan massa lainnya, guna memprotes tindakan Amerika Serikat yang memihak Israel. Massa aksi juga menuntut kebebasan Palestina. Setiap ormas melakukan orasi secara bergantian. Orasi dilakukan secara berkelanjutan hingga waktu ashar, atau sekitar 15.00 WIB. Memasuki waktu ashar, kegiatan diberhentikan untuk salat ashar berjamaah di atas bendera Palestina raksasa yang dibawa oleh massa. Kemudian, orasi kembali dilanjutkan hingga pukul 16.30 WIB.

‌‌Orasi yang dikemukakan oleh berbagai perwakilan kebanyakan membawa narasi anti-Zionisme, yaitu gerakan ideologis dari kaum nasionalis Yahudi. Narasi yang dibawa juga mengecam dukungan Amerika Serikat pada Israel. "Kami bersama Palestina, kami akan mulai memboikot produk-produk Amerika (bila Amerika tetap berpihak pada Israel—red)," ujar salah satu orator.

‌‌Massa aksi juga menyerukan dukungan pada Palestina untuk memiliki kedaulatan yang penuh. Seruan "Merdeka Palestina" berkali-kali digaungkan di lokasi. Dengan dilakukannya aksi dan seruan-seruan dukungan, massa aksi berharap keadilan bagi Palestina dan penjajahan terhadap Palestina dapat ditiadakan.

‌‌Kami melakukan wawancara terhadap peserta aksi bernama Zaeni, perwakilan dari organisasi Hidayatullah. Harapannya mengikuti aksi yang dilaksanakan dengan durasi sekitar empat jam ini ialah keadilan bagi Palestina dapat ditegakkan. Menurutnya, kita harus benar-benar mewujudkan pembukaan konstitusi negara Indonesia, yang berbunyi, "Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan", dengan membantu memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ia menyatakan kekecewaan yang mendalam dan mengutuk keras Amerika Serikat yang terus mendukung Israel melakukan agresi dan berbagai penindasan lainnya terhadap Palestina.

‌‌Sekitar pukul 14.30 WIB, sebagian massa aksi mulai bergerak dan berpindah ke Istana Merdeka untuk menyampaikan tuntutan kepada Presiden Joko Widodo. Massa aksi melakukan long march menggunakan mobil bak terbuka.

‌‌Selain organisasi yang datang untuk berdemonstrasi, terdapat pula kelompok organisasi yang membagikan makanan dan minuman ringan secara percuma bagi peserta aksi. Kegiatan ini dilakukan oleh Komunitas Berbagi Nasi Jumat. Menurut Ayu, anggota komunitas, tujuannya adalah sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan aksi. "Sebagai salah satu support kita, apalagi kan ini hari Jumat jadi memang selama ini kita punya giat di Sedekah Nasi Jumat. Jadi sebagian yang kita arahin buat sedekah sesudah solat Jumat, kita alokasikan ke sini," ujar Ayu.

‌‌Guna mengantisipasi terjadinya kerusuhan, polisi menyiapkan sejumlah persiapan seperti menerjunkan beberapa mobil barikade, unit Pelopor Brimob yang membawa gas air mata, hingga ring kawat.

‌‌Sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi beberapa kali gesekan antara aparat dengan massa aksi. Personel polisi tambahan pun didatangkan untuk mengamankan situasi. Setelah pukul 16.30 WIB, terjadi penangkapan terhadap tersangka yang membawa dan menyalakan bom asap.

‌‌Setelah pukul 16.30 WIB, massa mulai berangsur-angsur membubarkan diri. Aksi bela Palestina kali ini berjalan dengan lancar, tak ada kerusuhan yang terjadi. Aksi ditutup dengan pembacaan doa dan peserta aksi mulai membubarkan diri.

Teks: Iis Khoerun Nisa, Olivia Chairinnisa
Kontributor: Nada Salsabila
Foto: Mikail Arya
Editor: Giovanni Alvita

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!