Logo Suma

Hiburan Tuan Muda: Mengungkap Eksploitasi dalam Industri Kreatif lewat Pertunjukan Tari

Redaksi Suara Mahasiswa · 14 September 2025
2 menit

Pada Minggu (7/9/2025), acara “Ngulik Karya: Menelisik Tuan Muda dari Panggung ke Makna” diadakan di mal Kalibata City Square. Acara ini mengupas mengenai pengembangan ide pertunjukan tari “Hiburan Tuan Muda” yang diadakan pada bulan Mei lalu oleh Sanggar Tari Swargaloka. Baik tentang bagaimana pertunjukan tersebut direalisasikan maupun makna di balik tiap-tiap detailnya.

Acara ini mengundang Bathara Saverigadi Dewandoro selaku penari, koreografer, dan creative director dari pertunjukan sebagai narasumber utama. Selain Bathara, acara ini juga mengundang Ibu Wiwiek HW, seniman tari betawi senior dari Komunitas Ariah Indonesia Ngegebrak (KAIN), serta Bapak Daniel Hariman Jacob seorang dosen Sastra Indonesia Universitas Indonesia.

Dalam acara Ngulik Karya, Bathara mengungkapkan bahwa pertunjukan tari Hiburan Tuan Muda mengangkat isu eksploitasi dalam dunia hiburan sebagai tema. Alur besar dari ceritanya sendiri mengisahkan tentang sebuah kelompok tari yang diculik dan dijadikan bahan taruhan oleh para mafia judi. Ia juga menyebutkan bahwa Hiburan Tuan Muda menjadi relevan lagi untuk dikulik, berkenaan dengan situasi politik tanah air hari ini, di mana rakyat seakan-akan dijadikan bahan bertaruh bagi para elit politik. Sebagaimana rakyat yang diadu satu sama lain seperti mainan, para penari dalam Hiburan Tuan Muda juga dipaksa dan dimanipulasi untuk bersaing dalam taruhan para mafia tersebut.

Bathara menjelaskan bahwa ide awal dari pertunjukan Hiburan Tuan Muda telah ia petakan secara kasar jauh-jauh hari sebelum eksekusi. Sebagai seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang berbasis di bidang kesenian dan industri kreatif, Bathara familiar dengan seluk beluk dunia hiburan. Ia telah menari sejak usia belia. Oleh karena itu, tema yang ia angkat dalam Hiburan Tuan Muda adalah isu yang dekat dengan kehidupannya.

Bathara menyebutkan bahwa hari ini, penari dengan fitur fisik yang berbeda dari standar konvensional yang ketat, biasanya kesulitan untuk mendapatkan dukungan dari penanggung jawab birokrasi. Hal ini tentu memunculkan pertanyaan akan relevansi dari standar kriteria fisik yang begitu ketat tersebut.

“Jadi permintaan klien ke kita, yang pertama kali dibahas adalah: penarinya fotonya mana? Saya minta dulu penari yang memang speknya model,” kutip Bathara ketika menceritakan pengalamannya menggarap pertunjukan tari.

Untuk susunan pertunjukan, Hiburan Tuan Muda terdiri dari beberapa babak yang mana beberapa di antaranya melibatkan interaksi dengan audiens. Hal ini tentu merupakan kejutan yang menyenangkan bagi audiens yang berkesempatan untuk terlibat. Dalam pertunjukan, audiens berperan sebagai para penjudi yang menonton para penari. Tim Swargaloka juga membagikan bola-bola mainan kepada para audiens untuk dilemparkan kepada para penari di panggung.

“Dan ternyata, gak disangka, adegan itu jadi adegan paling memorable. Buat aku, buat penonton anak-anak, karena mereka merasa ada happiness yang mereka dapatkan ketika mereka membuang bola itu ke arah dalam, ke arah kami,” ungkap Bathara.  

Pertunjukan tari Hiburan Tuan Muda membawakan jenis tarian yang merupakan gabungan dari gerakan tari tradisional Betawi dengan gerakan tari modern. Bathara mengaku bahwa ia juga terinspirasi dari gerakan dance K-pop dan tari modern lainnya. Menurutnya, hal ini cocok dengan identitas kota Jakarta yang merupakan tempat meleburnya kebudayaan. Dinamika kota Jakarta juga tercermin dalam desain kostum, di mana penari mengenakan kostum yang memiliki kesan modern dan tradisional. Mahkota yang disematkan di kepala Ratu Kota Jakarta sendiri merupakan ide Bathara, sebagai statement akan gemerlap kota Jakarta.

Pertunjukan tari Hiburan Tuan Muda sendiri diadakan pada tanggal 24 Mei 2025 di Amphitheater Setu Babakan, bersamaan dengan lomba tari “Ratu Kota Jakarta”. Keduanya merupakan bagian dari proyek besar Mencari Ratu Kota Jakarta 2026.