Logo Suma

Imbas Perubahan Jalur Operasional Bikun Bagi Mahasiswa

Redaksi Suara Mahasiswa · 10 November 2025
3 menit

Sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan dan penataan sistem transportasi di lingkungan Universitas Indonesia (UI), pihak kampus resmi menerapkan perubahan jalur layanan Bis Kuning (Bikun). Kebijakan ini tertuang dalam Nota Dinas Nomor ND-545/UN2.R4/RTK.06/2025 yang dikeluarkan oleh Wakil Rektor Bidang Infrastruktur dan Fasilitas, serta mulai berlaku sejak (10/11).

Demi mendukung rencana tersebut, pihak kampus juga mewajibkan setiap kendaraan yang masuk ke kawasan UI untuk memarkirkan kendaraannya di kantong parkir yang telah disediakan, baik kantong parkir fakultas maupun kantong parkir tambahan. Selain itu, apabila didapati pengendara yang melanggar maka akan ditertibkan oleh Pihak Keamanan Kampus.

Rute Baru Bikun UI

Berdasarkan ketetapan baru yang dikeluarkan, rute Bikun mengalami perubahan pada lin biru dan lin merah. Rute baru menunjukkan bahwa Bikun lin biru tidak lagi berhenti di halte Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK).

Setelah melewati halte Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa), Bikun pada jalur lin biru akan berbelok menuju gedung baru Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Farmasi (FF), Balai Sidang, dan Balairung. Setelahnya, perjalanan tetap dilanjutkan menuju halte Stasiun Pondok Cina (Pocin), Masjid UI hingga berhenti di Asrama Mahasiswa UI.

Di sisi lain, Bikun lin merah hanya menambahkan satu pemberhentian. Setelah melewati Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Bikun akan menuju ke halte RS UI lalu kembali ke Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK).

Kebijakan ini sempat ramai dibicarakan oleh para mahasiswa UI di media sosial. Dilansir dari akun X @raajiws yang mengunggah informasi terkait perubahan rute Bikun, salah satu pengguna X dengan nama akun @BotyMapiah memberikan tanggapannya dalam kolom komentar. Menurutnya, rute lin biru seharusnya dibuat menjadi dua jalur, yaitu jalur lama yang tetap melewati halte FMIPA hingga halte RIK, serta jalur baru yang melewati halte Farmasi, halte Balai Sidang, dan halte Balairung.

“Alternatif lain, bikin jalur baru, [yaitu jalur] kuning atau yellow line yang rutenya gedung baru FIA-Balairung. Jadi, [rute bikun] adil tanpa ngorbanin blue line yang udah ada dari dulu,” tulisnya.

Namun, pihak kampus menyatakan penyesuaian tersebut bertujuan untuk pemerataan kepadatan penumpang, serta meningkatkan kelancaran mobilitas transportasi di lingkungan UI.

Apa Kata Mahasiswa Soal Aturan Baru Ini?

Mahasiswa FMIPA 2024, Shofi, mengungkapkan bahwa perubahan tersebut sangat berdampak pada dirinya dan cukup mengganggu kenyamanan perjalanannya menuju kelas.

“Jujur berdampak banget karena biasanya kelas banyak yang berada di B1 dan jarak dari Farmasi ke Gedung B1 itu lumayan [jauh]. Jadi, rada capek juga turunnya [jalannya]. Terus kan, di Pemberhentian Farmasi juga ga ada halte dan cuman dikasih plang. Jadi, nyebrang juga kurang aman,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa perubahan rute lin biru tidak hanya berimbas pada mahasiswa FMIPA, tetapi juga pada fakultas lain, seperti FIK dan FKM.

“Banyak juga kan fakultas-fakultas kayak FIK dan FKM, [yang bisnya nggak] lewat situ, yang [jalur] blue line. Jadi, emang rada susah sih. Paling yang diuntungin cuman Fakultas Farmasi doang. Kalau FIA pun bisnya ga berhenti di FIA dari SOR [Pusgiwa] langsung ke FF,” tambahnya.

Dampak lainnya juga diungkapkan oleh Icoy, mahasiswa FMIPA 2024 yang merasakan efek dari perubahan jalur bikun pada rute lin merah di pagi ini. Ia menilai bahwa perubahan tersebut turut memengaruhi waktu tempuhnya ke kelas.

“Menurut gue terdampak banget, misalkan gue itu kan berangkat dari asrama yang notabenenya tuh bikun pertama dan gue tuh selalu punya manajemen waktu buat berangkat dari asrama ke [FMIPA] berapa menit. Nah, itu lebih cepet red line daripada blue line. Sedangkan, walaupun blue line yang paling terdampak, tapi red line tuh tetep muter gitu loh ke arah RSUI. Jadi estimasi gue yang awalnya sekitar 20-25 menit malah justru kegeser sekitar 5 menit lebih telat,” jelasnya.

Icoy juga menyoroti perubahan rute lin biru membawa dampak yang cukup merugikan bagi mahasiswa FMIPA. Menurutnya, penghapusan halte FMIPA dari jalur tersebut membuat mahasiswa harus menempuh jarak yang lebih jauh dari titik pemberhentian baru.

“Terutama di blue line tuh MIPA ga berhenti [dan] malah justru ke arah Farmasi yang bikin anak-anak MIPA tuh justru jalan lebih jauh gitu loh. Sedangkan, mayoritas di Bikun kalau dari liat-liat itu emang paling banyak itu turun di MIPA selalu gitu,” tuturnya.

Selain itu, mahasiswa FKM 2024, Farica, mengaku cukup terkejut karena tidak mendapatkan informasi sebelumnya mengenai perubahan rute.

“Aku cukup kaget dengan rute baru ini karena sebelumnya belum mendapatkan info terkait hal ini. Kalau berdasarkan rute terbaru, berarti anak-anak FKM yang memakai bikun blue line harus turun di Halte Balai Sidang yang berseberangan dengan Lobby G, FKM,” ungkapnya.

Menurut Farica, perubahan ini tidak terlalu berdampak signifikan bagi sebagian mahasiswa FKM. Hal ini disebabkan jarak pemberhentian bus baru dengan gedung fakultas tidak jauh berbeda. Namun, hal berbeda terjadi pada mahasiswa yang tinggal di sekitar RS UI dan ingin ke arah perpustakaan atau Fakultas Hukum (FH).

“Sepengalaman aku yang memakai rute baru itu sebenarnya tidak berdampak significant karena jarak antara bus stop dan gedung FKM tidak jauh berbeda. Namun, berdasarkan teman-teman aku yang kost di daerah belakang RS UI yang ingin ke arah perpustakaan atau FH harus jalan lebih jauh, karena bikun blue line sudah tidak berhenti di Halte FKM, namun di Halte Balai Sidang,” jelasnya.

Farica berharap agar kebijakan terkait perubahan rute ini dapat dikaji lebih mendalam oleh pihak terkait. “Harapan aku, semoga rute baru ini dapat dikaji lebih mendalam terkait urgensi dan dampak yang dirasakan oleh mahasiswa.”

Teks: Alya Granita Putri, Nabila Azahra Anandira, Rachel Aulia Damayanti

Editor: Dela Srilestari

Foto: Istimewa

Desain: Kania Puri A. Hermawan

Pers Suara Mahasiswa UI 2025

Independen, Lugas, dan Berkualitas!