Investigasi Kasus Pelecehan Seksual yang Dilindungi Negara

Redaksi Suara Mahasiswa · 16 Oktober 2021
3 menit

Judul film: Spotlight
Tahun rilis: 2015
Sutradara: Tom McCarthy
Durasi: 129 menit
Genre: Drama biografi kriminal
Pemain: Mark Ruffalo, Michael Keaton, Rachel McAdams, Liev Schreiber, Stanley Tucci

Spotlight merupakan sebuah film biografi kriminal yang berhasil memenangkan piala Oscar 2016. Film yang diangkat dari kejadian nyata ini menceritakan tentang investigasi sekelompok jurnalis dalam mengungkap kasus pedofilia dan pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh para pastor gereja Katolik di Boston, Amerika Serikat. Sekelompok jurnalis tersebut tergabung dalam sebuah tim investigasi bernama Spotlight yang bekerja di perusahaan media cetak The Boston Globe. Perjuangan Tim Spotlight untuk mengungkap kasus ini bukanlah perkara mudah karena negara dan pihak gereja selalu berusaha melindungi para pelaku.

Pada 1976 di Boston terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh seorang pastor Katolik bernama John Geoghan. Pengaruh gereja yang besar membuat John Geoghan akhirnya dibebaskan dan kasus pun ditutup. Setelah 25 tahun, tepatnya pada 2001, The Boston Globe mempekerjakan editor baru bernama Marty Baron (Liev Schreiber). Baron membaca sebuah berita tentang seorang pengacara yang menyatakan bahwa Uskup Agung Boston sebenarnya telah mengetahui perbuatan Pastor John Geoghan tetapi tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya. Baron tertarik pada kasus ini dan meminta Tim Spotlight untuk melakukan investigasi.

Setelah melakukan investigasi dan mewawancarai berbagai pihak, akhirnya Tim Spotlight mendapat 87 nama pastor yang diduga terlibat kasus pelecehan seksual. Para pastor mengincar anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan memiliki masalah kompleks dalam kehidupannya. Ketika pastor hadir memberikan perhatian, anak-anak kecil itu luluh dan menganggap hal tersebut sangatlah berharga. Oleh karena itu, ketika pastor melakukan pelecehan seksual terhadapnya, anak itu akan diam dan tidak mengelak. Selama bertahun-tahun pihak gereja dan negara melindungi para pelaku dengan menghilangkan bukti serta dokumen pengadilan. Posisi dan peran pastor yang dianggap suci tanpa cela menjadi kedok sempurna untuk menutupi preferensi seksual yang menyimpang dan tindakan kekerasan seksual terhadap orang lain.

Kekuatan Pers dalam Mengungkap Sebuah Kasus

Meskipun menemui banyak kendala, akhirnya hasil investigasi diterbitkan melalui berita  dengan judul “Church allowed abuse by priest for years” pada awal 2002. Pemberitaan tersebut menyita perhatian banyak pihak sehingga Tim Spotlight mendapat banyak telepon dari para korban pelecehan pastor yang menceritakan kisah mereka. Sepanjang tahun 2002, Tim Spotlight menulis hampir 600 artikel terkait skandal tersebut. Di akhir film disebutkan sebanyak 249 pastor dan biarawan di Keuskupan Boston telah didakwa atas tindak pencabulan. Jumlah korban di Boston berkisar 1000 orang lebih.

Film Spotlight mampu membawa penonton seolah-olah ikut merasakan investigasi yang sedang dilakukan pada film. Alhasil, para penonton dapat mengenal dunia jurnalistik secara lebih dalam dan dapat menambah wawasan tentang bagaimana kinerja investigasi yang dilakukan para jurnalis dalam mengerjakan sebuah berita. Para pemeran dalam film ini pun memainkan peran dengan sangat baik dan masing-masing peran memiliki porsi yang sama sehingga tidak ada tokoh yang lebih menonjol. Alur film yang runtut dan dialog yang sederhana juga memudahkan penonton untuk memahami jalan cerita. Meskipun sebagian besar durasi film hanya berfokus pada investigasi kasus, film ini sama sekali tidak membosankan. Hanya saja, terdapat beberapa hal yang tidak dijelaskan dalam film, salah satunya adalah sanksi terhadap pihak gereja yang telah bersalah menutupi kasus dan melindungi pelaku. Film ini juga hanya berfokus pada skandal sehingga tidak ditampilkan bagaimana kehidupan masing-masing tokoh.

Kritik Sosial terhadap Pihak yang Melindungi Pelaku Pelecehan Seksual

Pada film Spotlight, tergambarkan posisi pastor yang sangat dilindungi oleh negara melalui aparat seperti polisi, jaksa, pengacara, dan kehakiman yang dengan sengaja menutupi kasus ini. Pihak-pihak tersebut seolah mengecualikan pastor dari ketentuan hukum yang berlaku dan terbebas dari kewajiban untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adanya film ini menjadi kritik sosial kepada pihak-pihak yang masih melindungi para pelaku pelecehan seksual.

Isu yang diangkat pada film Spotlight merupakan kejadian nyata di Boston pada 1976 hingga 2002. Sampai sekarang, kasus pelecehan seksual masih menjadi permasalahan yang kerap terjadi di masyarakat. Melalui film ini, kita dapat melihat bagaimana para korban mengalami trauma yang begitu mendalam bahkan hingga mereka dewasa. Korban pelecehan seksual tidak hanya perempuan, terlihat dalam film ini sebagian besar korban justru laki-laki. Dalam masyarakat, laki-laki sering dituntut untuk menjadi sosok yang kuat dan tidak cengeng sehingga ketika mengalami pelecehan seksual, ia akan memilih bungkam. Anggapan ini yang seharusnya dihilangkan karena setiap korban baik laki-laki maupun perempuan dapat merasakan rasa sakit dan trauma yang sama besarnya.

Teks: Mala Kharomatul Fadillah
Foto: Istimewa
Editor: Ruth Margaretha M.

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!