Kamikaze: Celoteh Penggempur Medan Tempur

Redaksi Suara Mahasiswa · 11 September 2021
4 menit

Judul Album: Kamikaze
Artis: Eminem, Joyner Lucas, Royce Da 5’9, Jessie Reyez
Tanggal Rilis: 31 Agustus 2018
Genre: Hip Hop
Durasi: 45 menit 55 detik
Label: Aftermath Entertainment, Shady Records, Interscope Records

Pada 31 Agustus 2018, tanpa aba-aba dan pemberitahuan sebelumnya, Eminem merilis sebuah diss album (album yang ditujukan untuk mengejek pihak lain yang cukup lazim dalam dunia musik hip-hop) bertajuk Kamikaze yang berisi sebanyak tiga belas track. Kehadiran Kamikaze secara tiba-tiba tentu membuat para penggemar cukup terkejut mengingat Eminem sudah tidak lagi menggunakan alter-ego-nya (Slim Shady) yang merupakan versi agresif dari rapper dengan nama asli Marshall Mathers tersebut. Apabila dilihat secara isinya, Rapper yang akrab disapa Em tersebut tampaknya mengeluarkan album Kamikaze untuk mengejek orang-orang yang berkomentar negatif tentang dirinya. Selain itu, Em juga tampaknya ingin mengomentari dunia musik hip-hop yang kini banyak didominasi oleh mumble rap—salah satu kutub dunia musik rap yang berlawanan dengan lyrical rap.

Diawali dengan lagu “The Ringer”, Em menunjukkan ketidaksukaannya terhadap berbagai pihak mulai dari Donald Trump, jurnalis musik, hingga komunitas mumble rap. Dalam lagu ini, pendengar akan disajikan dengan lirik dan flow yang bervariasi—bahkan ia mengimitasi flow lagu “Gucci Gang” milik Lil Pump—yang dikemas dengan durasi 5 menit 37 detik. Menakjubkannya, Em sama sekali tidak memasukkan bagian hook—istilah reff dalam musik hip-hop—dalam “The Ringer” sama sekali. Sebagai pembuka, “The Ringer” sendiri seolah menjadi pengingat oleh Em kepada seluruh musuhnya untuk tidak mengusik dirinya. Em juga kembali menyerang komunitas mumble rap dengan menggandeng Joyner Lucas dalam lagu ketiga yang berjudul “Lucky You”. Selain itu, Em dan Lucas juga sama-sama menyampaikan pesan bahwa mereka tidak menyukai ajang penghargaan Grammy Awards dan tidak akan mengikuti sistem maupun aturan apa pun dalam dunia permusikan.

Melalui lagu berjudul “Greatest”, Em kembali berceloteh yang secara keseluruhan menyampaikan pesan bahwa dirinya merupakan rapper terbaik dan tidak tertandingi oleh siapa pun. Dalam “Greatest”, Em juga seolah mengatakan bahwa ia tidak peduli terhadap apa pun yang diucapkan oleh orang lain terhadap dirinya. Pesan tersebut kembali ia lontarkan dalam lagu kesembilan yang berjudul “Kamikaze”. Tak hanya membalas ejekan umum yang selama ini dilontarkan kepadanya, Em juga kembali mengejek siapa pun yang tidak menyukai dirinya secara luas melalui “Kamikaze”. Di penghujung lagu, Em mengatakan bahwa ia sedang melakukan freestyle rap secara spontan untuk membuktikan bahwa dirinya merupakan rapper hebat. Selain itu, Em juga mengatakan bahwa ia akan memasukkan hook ke dalam sebuah lagu hanya jika ia menginginkannya—yang dibuktikan dalam lagu “The Ringer”.

Em juga memasukkan beberapa lagu mengenai hubungan asmara yang tragis dan penuh kekerasan—yang tampaknya menceritakan mengenai masa lalunya yang dipenuhi oleh kekerasan dan pengkhianatan oleh orang-orang yang dicintainya—seperti lagu berjudul “Normal”, “Nice Guy”, dan “Good Guy”. Em juga menggandeng Jessie Reyez untuk mengisi bagian dalam lagu “Nice Guy” dan “Good Guy”. Selain itu, Em juga menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekannya dalam lagu “Stepping Stone” dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah bermaksud menggunakan mereka sebagai sekadar batu loncatan.

Kamikaze juga menyajikan dua buah rekaman suara yang merupakan sebuah lelucon belaka. Kedua rekaman tersebut berjudul “Paul – Skit” dan “Em Calls Paul – Skit”. Dalam rekaman tersebut, Paul Rosenberg selaku manajer Eminem mengatakan bahwa perilisan album Kamikaze merupakan ide buruk untuk dilakukan. Namun, Em tetap bersikeras akan terus melanjutkan pembuatan album Kamikaze dan ia sedang dalam perjalanan untuk bertengkar dengan seseorang.

Dalam lagu berjudul “Fall” dan “Not Alike”, Em kembali menyerang Grammy Awards dan orang-orang yang tidak disukainya secara eksplisit. Em menyerang Joe Budden dan Charlamagne Tha God sebagai respons dari perkataan mereka yang mengatakan bahwa Eminem menghasilkan karya yang jelek pada 2017 lalu. Tak hanya Budden dan Charlamagne, Em juga mengejek Tyler the Creator dengan sebuah kalimat berbunyi “Tyler create nothing”. Tak lupa, Em menyebut bahwa dirinya telah menginspirasi banyak artis seperti Hopsin, Logic, Royce Da 5’9, dan 50 Cent. Tak hanya menginspirasi, Em bahkan mengajak Royce Da 5’9 untuk ikut serta dalam lagu “Not Alike”. Sebagai lagu kedelapan dalam album Kamikaze, “Not Alike” seolah mengejek seorang mumble rapper, Migos, dengan menggunakan irama yang sama seperti lagu “Bad and Boujee”. Namun demikian, jika dilihat secara isi, “Not Alike” tampaknya dibuat secara khusus oleh Em untuk menyerang Machine Gun Kelly yang pernah mengusik putrinya, Hailie Mathers, melalui sebuah cuitan di Twitter pada 2013 lalu. Tak berhenti di situ, Kelly kembali mengusik Em dalam lagu “No Reason (The Mosh Pit Song)” milik seorang rapper terkenal, Tech N9ne. Hal tersebut lantas membuat Em naik pitam dan menggunakan “Not Alike” untuk menantang Kelly untuk mengucapkannya secara langsung tanpa harus bersembunyi di balik nama Tech N9ne.

Di penghujung album, Em menyajikan lagu berjudul “Venom” yang ia buat sebagai soundtrack dari film dengan judul yang sama. Meskipun tidak terdapat cacian yang ditujukan pada siapa pun dalam lagu “Venom”, tetapi jika dilihat dalam video klipnya, Em terlihat menirukan gaya yang sama seperti yang dilakukan oleh Machine Gun Kelly. Sebagai penutup, “Venom” menyajikan musik yang bersemangat dan mudah didengar setelah banyaknya ejekan yang dilontarkan oleh Em dalam lagu-lagu sebelumnya.

Sesuai namanya, Kamikaze tampaknya berhasil menyerang pihak lawan dan meledakkan dirinya di tengah-tengah dunia musik hip-hop. Irama dan rap-flow yang bervariasi juga menjadikan Kamikaze sebagai legenda tersendiri yang dihasilkan oleh Eminem. Kehadiran Kamikaze juga seakan membangkitkan alter-ego Eminem yang lama, yaitu Slim Shady yang dikenal lebih sadis dalam pemilihan kata-katanya seperti dalam album The Slim Shady LP yang dirilis pada tahun 1999. Gaya penyajian yang berapi-api membuat Kamikaze cocok didengarkan ketika sedang melakukan aktivitas yang cukup energik. Namun, perlu diperhatikan mengingat album ini mengandung banyak cacian dan umpatan yang mungkin cukup mengganggu beberapa orang.  Meskipun demikian, pendengar seolah bisa merasakan amarah yang dituangkan oleh Eminem dalam album ini sehingga album terasa hidup dan dinamis ketika didengarkan.

Melalui Kamikaze, Em membuktikan bahwa ia masih memiliki gelora semangat yang tidak dapat diremehkan meskipun ia sudah hampir berusia lima puluh tahun. Eminem berhasil menyematkan legenda baru dalam namanya melalui album Kamikaze. Selain itu, Kamikaze juga menunjukkan bahwa dengan kreativitas, sebuah amarah bahkan dapat diolah menjadi sebuah karya yang fenomenal dan melegenda.

I don’t see why y’all even started with me. I get in beefs, my enemies die, I don’t cease fire ‘til at least all are deceased”.

Teks: Dimas Rama
Foto: Istimewa
Ilustrasi: Rizal Taufiqurrafi
Editor: Ruth Margaretha M.

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!