Kebijakan Baru WhatsApp Mengancam Keamanan Data Pribadi Pengguna

Redaksi Suara Mahasiswa · 16 Februari 2021
3 menit

Publik sempat dibuat heboh lantaran WhatsApp menyatakan akan memperbarui kebijakannya. Kebijakan baru tersebut tentu menimbulkan keresahan, sebab informasi data pengguna akan dibagikan ke Facebook. Facebook sendiri merupakan induk perusahaan WhatsApp dan beberapa masyarakat tidak mengetahui hal ini. Sementara di Facebook, banyak orang asing yang bahkan masyarakat tidak mengenalnya, tetapi ada dalam daftar pertemanan. Hal ini tentu membuat para pengguna khawatir data privasinya terancam disalahgunakan.

Awal bulan Januari 2021 lalu, WhatsApp memunculkan pemberitahuan baru mengenai terms and privacy ketika penggunanya akan mengaktifkan aplikasi ini, baik di Android maupun iOS. Para pengguna akan diminta untuk menyetujui kebijakan baru tersebut sebelum melakukan kegiatan berbalas pesan dengan pengguna lain. Dalam terms and privacy baru, tertera pernyataan bahwa data pribadi akan dibagikan ke Facebook. Sebelum muncul kebijakan baru ini, masyarakat bisa untuk tidak setuju dengan penyebaran data pribadi yang bersifat opsional dan masih dapat menggunakan layanan aplikasi. Namun, saat ini kebijakan tersebut dirasa memaksa masyarakat untuk menyetujui terms and privacy baru. Jika memilih untuk tidak menyetujui, aplikasi tidak bisa digunakan.


Dampak kebijakan baru WhatsApp

Sebelum meng-install aplikasi WhatsApp ke dalam ponsel, seseorang yang ingin menggunakan layanan aplikasi tersebut harus mengisi beberapa informasi untuk membuat sebuah akun, seperti nama dan nomor telepon. Jika tidak diisi, calon pengguna tidak akan bisa membuat akun. WhatsApp sendiri mempunyai beberapa layanan spesial yang mengharuskan penggunanya mengisi beberapa data tentang informasi pribadi, seperti lokasi pengguna.  Jika tidak diisi, layanan tersebut juga tidak akan bisa digunakan. Selain itu, WhatsApp juga memberi pilihan untuk membagi informasi tersebut ke laman lain atau tidak dan bersifat opsional.

Namun, kebijakan baru WhatsApp menyebabkan kegemparan bagi pengguna. Tak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa WhatsApp sudah tidak aman lagi sehingga mereka beralih ke aplikasi lain. Masyarakat resah jika tidak hanya informasi pribadi yang akan dibagikan ke Facebook, tetapi juga pesan-pesan dan data panggilan yang ada di dalamnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat menyadari pentingnya perlindungan data pribadi dalam aplikasi yang digunakan. Keresahan ini membuat beberapa masyarakat memutuskan untuk berpindah ke aplikasi lain yang lebih terjamin keamanannya. Muncul pula tagar-tagar yang beberapa waktu lalu sempat menjadi trending utama.


Keterlibatan kebijakan baru WhatsApp dengan privasi pengguna

WhatsApp dengan cepat mengklarifikasi kontroversi seputar kebijakan privasi barunya dan menyatakan tidak akan membagikan informasi pengguna dan data percakapan ke Facebook. Kebijakan privasi pengguna tetap terjamin aman. WhatsApp melindungi pesan pribadi dengan enkripsi end-to-end. Pesan maupun kontak yang dipertukarkan di WhatsApp tidak dapat dilihat oleh pihak lain selain pengguna. Pembaruan tersebut hanya berlaku untuk fitur-fitur bisnis yang ada di WhatsApp yang bersifat opsional dan nantinya pengguna bisa mengetahui cara pengumpulan data ini sehingga menghilangkan kesangsian masyarakat luas terhadap aplikasi yang mereka gunakan.

WhatsApp terus berupaya mengklarifikasi kontroversi kebijakan barunya, baik melalui pesan status maupun melalui media ke khalayak luas. Hal ini demi menghilangkan kekhawatiran masyarakat terkait aplikasi yang selama ini mereka gunakan. Di mana WhatsApp sendiri merupakan aplikasi untuk berkomunikasi yang banyak digunakan di Indonesia.


Pemberlakuan kebijakan baru WhatsApp

Persyaratan dan kebijakan baru WhatsApp berlaku mulai tanggal 15 Mei 2021, setelah diundur dari tanggal sebelumnya, yaitu 8 Februari 2021. Agar tetap dapat menggunakan akunnya, pengguna wajib menyetujui syarat tertera. Jika tidak menyetujui, pengguna bisa menghapus akunnya. Jika pengguna masih ragu dan khawatir dengan hal-hal yang tidak diinginkan, pengguna bisa mengunjungi laman resmi WhatsApp yang memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal ini. Namun, seperti yang sudah ditegaskan oleh pihak perusahaan sendiri bahwa pembagian data pribadi hanya berlaku bagi fitur bisnis dan tidak berlaku pada akun pribadi.

Masyarakat harus selalu berhati-hati dalam menggunakan aplikasi agar data pribadinya tetap aman. Sebelum menggunakan aplikasi dan  memberikan persetujuan penggunaan data pribadi, masyarakat juga perlu memperhatikan syarat dan ketentuan kebijakan privasi yang tertera dengan saksama. Generasi muda yang dinilai lebih mengerti dalam menggunakan layanan sebuah aplikasi memegang peranan penting untuk membantu orang-orang yang kurang memahami. Di mana kebanyakan dari masyarakat yang kurang paham mendapat kesulitan ketika mengoperasikan aplikasi-aplikasi yang canggih sehingga bisa menjadi sasaran bagi pelaku kriminal di dunia internet. Dengan begitu, maka hal-hal yang tidak diinginkan akibat informasi pribadi yang tersebar di internet dapat dihindari.


Penulis: Lutfiah Putri Nur H., Intan Eliyun, Rafli Mahendra

Foto: Anggara Alvin

Editor: Giovanni Alvita

Pers Suara Mahasiswa UI 2020

Independen, Lugas, dan Berkualitas



Referensi

Putsanra, Dipna Videlia. (8 Januari 2021). “Peraturan Terbaru WhatsApp 2021 dan Privacy Policy Harus Disetujui”. Tirto.id. Diakses melalui https://tirto.id/peraturan-terbaru-whatsapp-2021-dan-privacy-policy-harus-disetujui-f8XX.

Stephanie, Connie. (13 Januari 2021). “5 Poin Klarifikasi Terbaru Aturan Baru WhatsApp”. Kompas.com. Diakses melalui https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tekno/read/2021/01/13/13140017/5-poin-klarifikasi-terbaru-aturan-baru-whatsapp.

WhatsApp. “WhatsApp Help Center”. Diakses melalui https://faq.whatsapp.com/general/security-and-privacy/answering-your-questions-about-whatsapps-privacy-policy/?lang=fb.

WhatsApp. (4 Januari 2021). “WhatsApp Privacy Policy”. Diakses melalui https://www.whatsapp.com/legal/updates/privacy-policy/?lang=en.