Logo Suma

Kemegahan Paragita dalam Virtual Choir Hivi!

Redaksi Suara Mahasiswa · 13 Agustus 2020
3 menit

By Zuhairah Syarah

Kondisi dan situasi pandemi seperti saat ini, tentunya memaksa setiap orang untuk menghindari aktivitas kerumunan, hal itu dilakukan tak lain untuk mencegah potensi penularan virus corona yang sedang hangat diperbincangkan. Namun, pandemi bukan menjadi alasan untuk menghentikan semua kegiatan, khususnya berkarya, karena berkarya sebagai penetral di saat kepenatan datang. Selagi ada kemauan untuk melakukan tindakan, maka apapun akan tercipta meski dalam situasi dan kondisi yang serba terbatas.

Begitu pula dengan Paduan Suara Mahasiswa UI (PSM UI) Paragita, salah satu unit kegiatan mahasiswa yang fokus berkecimpung pada bidang seni, khususnya paduan suara. Paragita membuktikan, bahwa pandemi bukanlah suatu halangan yang dapat mematikan naluri kreativitas untuk berkarya. Hal ini dibuktikan dengan suksesnya pagelaran virtual choir untuk yang kedua kalinya pada 10 Agustus 2020, pagelaran tersebut dapat dinikmati oleh siapa saja di Official Youtube ‘Paragita Choir’ dan IGTV Paragita.

Pada penampilan sebelumnya di tanggal 18 April 2020, Paragita membawakan “Home is a Special Kind of Feeling” di virtual choir-nya, penampilan pada waktu itu ditujukan sebagai konser agenda tahunan Paragita, yakni konser angkatan yang dibawakan oleh angkatan baru Paragita.

Pada 10 Agustus  2020, kelompok paduan suara yang berdiri tahun 1983 ini menampilkan tiga lagu yang dipopulerkan oleh Hivi!, yakni  Pelangi-Mata ke Hati-Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi. Pembawaan tiga lagu hits dari Hivi! bukan tanpa alasan, sebab tiga lagu yang dibawakan Paragita pada virtual choir kali ini merupakan lagu yang cukup populer di kalangan anak muda bahkan juga dewasa.

“Kita pilih lagu Hivi!  buat ditampilin di display UKM dan juga karena (lagu-lagunya -red) Hivi! termasuk lagu pop dan aku yakin anak-anak remaja (bahkan -red) dewasa itu banyak yang tahu Hivi!, pengennya juga agar yang dinyanyikan lebih familiar, entah itu awam, anak UI, atau anak maba, intinya kita ngebawain lagu Hivi! biar mereka lebih familiar sama lagu-lagu yang bakal dibawain.” ujar Nadya Parahita Handini, Ketua Paragita.

Sedangkan untuk aransemen sendiri, pada penampilan virtual kali ini digarap oleh alumni Paragita, yakni Asti Fajriani.

Virtual choir yang kedua ini secara khusus dimaksudkan untuk display Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ditujukan kepada mahasiswa baru UI 2020. Sebab di tahun-tahun sebelumnya, Paragita selalu menampilkan live konser di hadapan ribuan mahasiswa baru yang berlangsung di Balairung. Namun, mengingat kondisi saat ini yang memaksa untuk dilakukannya physical distancing, unjuk karya di hadapan mahasiswa baru harus di urungkan,  meskipun begitu mereka memiliki cara lain yang disiapkan untuk memperkenalkan eksistensi mereka dan menarik antusiasme mahasiswa baru agar bergabung menjadi bagian dari kelompok paduan suara Paragita,  oleh karena itu virtual choir menjadi solusi untuk hal ini.

“Kita mikir, kalau misalnya dibuatin penampilan kayaknya lebih ngena ke Maba dan kita ingin promosi ke mereka biar masuk ke UKM kita atau at least mereka tahu kalau di UI itu ada UKM paduan suara namanya Paragita, jadilah kita bikin virtual choir ini,” ucap Nadya.

Persiapan dari virtual choir ini membutuhkan usaha yang maksimal, di mana dalam satu frame harus mengumpulkan suara kurang lebih 50 orang yang memiliki nada berbeda-beda, tentunya bukan perkara mudah untuk melakukan hal tersebut.

Namun, persiapan virtual choir Hivi! sudah jauh lebih baik dari virtual choir yang sebelumnya. Berkaca dari kekurangan apa saja pada virtual choir yang pertama, Nadya pun berharap pada penampilan  kali ini akan memenuhi ekspektasi para penonton, “Aku harap sih ntar visualnya dapat mengimbangi, ya,” harapnya.

Ia juga mengatakan kendala selama proses pembuatan virtual choir ini adalah sistem online yang membuat setiap anggota Paragita merekam suaranya masing-masing di rumah, lalu akan disesuaikan, jika tidak sesuai maka harus mengulang lagi hingga benar-benar sesuai.

Selain itu, batas akhir pengumpulan yang diajukan oleh OKK UI dan Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) yang mepet menjadi kendala tersendiri pada persiapan virtual choir kali ini, sehingga embuat mereka harus mempersingkat frekuensi latihan.

"Jadi, cuman sempat latihan itu dua kali untuk masing-masing suara. Jadi emang sangat mepet juga waktunya, tapi alhamdulillah, sih, hasilnya sudah memuaskan," ujar Nadya.

Dengan jerih payah persiapan dan kendala yang sudah mereka lalui, antusias mahasiswa pun cukup tinggi. Terbukti sejak ditulisnya artikel ini, telah lebih dari 600 penonton virtual choir yang diunggah di Official YouTube Paragita Choir dan lebih dari 3900 penonton di Instagram TV ParagitaChoir.

Salah satu penonton virtual choir kali ini adalah mahasiswa FMIPA, Thiofani Karin, dia mengakui kekagumannya terhadap Paragita yang konsisten dalam berkarya serta kualitas karya mereka pada virtual choir  kali ini.

Virtual choir-nya keren banget, covid-19 tidak menghalangi mereka buat berkarya. Kalau dari segi suaranya ga usah dipertanyakan lagi, ditambah video editingnya juga bagus dan HD, terus suaranya juga clear,” pujinya.

Naumun, virtual choir ini tidak dilaksanakan setiap bulan, tetapi Nadya menjanjikan akan ada kejutan dari Paragita nantinya untuk menampilkan virtual choir di kemudian hari, “Jadi doain aja, ya,” tutupnya.

Teks: Zuhairah Syarah
Kontribuor: Muhammad Riyan, Reka Sonia
Ilustrasi: Paragita Choir
Editor: Rifki Wahyudi


Pers Suara Mahasiswa UI 2020 Independen, Lugas, dan Berkualitas.