Logo Suma

Kronologi Di Balik Pertemuan Atan-Verrel di Senayan

Redaksi Suara Mahasiswa · 22 Oktober 2025
2 menit

Pada Selasa (21/10), Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia (DPM UI) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantin Takor, FISIP UI. RDP ini dilaksanakan demi membahas dugaan terkait narasi yang beredar di X terhadap Ketua BEM Kuning UI, Atan. Forum tersebut turut melibatkan perwakilan dari setiap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, BEM Fakultas, Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa (MWA UM), Majelis Mahasiswa (MM), serta seluruh Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI.

Isu dugaan ‘menjual gerakan’ mencuat di platform X setelah akun menfess UI, @uibaseNG, mengunggah foto Atan saat berada di McDonald’s Senayan. Narasi itu diperkuat dengan unggahan akun @TebakUi12272 yang memuat rekaman suara yang diduga sebagai Atan, berisi pembicaraan tentang pembatalan aksi 28 Agustus lalu. Rekaman tersebut juga menyebutkan bahwa ia telah melakukan rasionalisasi kepada internal UI (BEM Fakultas dan Vokasi) untuk membatalkan gerakan. Ia juga menyebutkan adanya “barang” yang akan diterima setelah pembatalan gerakan tersebut.

Dalam klarifikasinya, Atan mengakui bahwa memang ada pertemuan yang dilakukan di McDonald’s Senayan. Pertemuan dilakukan bersama alumni kampus untuk membicarakan permasalahan program kerja serta dualisme BEM. Ia mengatakan bahwa pihak tersebut akan memberikan “barang”, yaitu credits terhadap Bem Kuning UI serta solusi permasalahan dualisme tersebut.

Credit BEM UI untuk bisa terus melaksanakan aksi dan juga keamanan dalam melakukan aksi, dan juga, dapat menjadi suatu tambahan bahwa BEM UI dapat selesai dualismenya,” jelas Atan.

Atan menjelaskan bahwa salah satu pihak dalam pertemuan tersebut adalah Verrel Uziel, Ketua BEM UI 2024. Di Senayan, Atan hadir untuk menyampaikan kepada pihak tertentu bahwa BEM UI batal turun aksi.

Sebelumnya, pada 25 Agustus lalu, telah diadakan konsolidasi antar-BEM. Hasilnya berupa rencana aksi turun ke jalan pada 28 Agustus untuk mendampingi buruh. Namun sehari setelahnya, Atan mengadakan pertemuan dengan forum Chief Executive Meeting (CEM) di Kafe Bening. Lalu berdasarkan hasil forum tersebut, akhirnya diputuskan massa UI tidak turun dengan alasan keamanan dan substansi.

Koordinator Bidang Sosial Politik BEM Kuning UI juga sudah mencoba menghubungi aliansi-aliansi buruh, tetapi tidak mendapatkan jawaban. Atan kemudian mengusulkan untuk turun aksi dengan tidak menggunakan almamater agar tidak menimbulkan friksi. Namun akhirnya, forum CEM tetap sepakat untuk tidak turun karena alasan keamanan dan substansi.

Di lokasi, Atan diarahkan ke McDonald’s Senayan dan bertemu beberapa pihak lain. Ia mengklaim pertemuan itu membahas kondisi internal BEM UI serta relasi kuasa dengan rektorat. Atan kemudian diajak berswafoto.

“Dan dari situ saya diarahkan untuk melakukan [voice note] dengan mem-framing bahwa aksi tanggal 28 tidak jadi turun adalah hasil pengondisian, yang mana, sebenarnya itu merupakan hasil kesepakatan CEM,” jelas Atan.

Dalam RDP, Atan juga menegaskan bahwa “barang” yang disebutkan dalam percakapan bukan berupa imbalan materi, melainkan credits untuk memperkuat posisi BEM UI dalam aksi dan penyelesaian dualisme. Ia juga mengakui sempat merasa dijebak dalam dinamika pertemuan Senayan karena ketidakhadiran Agus, Ketua BEM Ungu UI.

Koordinator Bidang Sosial Politik (Sospol) BEM FIA, Jordan, turut menyinggung pesan pribadi dari Atan yang menyebut Verrel ‘mengondisikan rektor’ dengan menjebak salah satu pihak bernama Agus. Dalam RDP, Atan menyatakan bahwa isi pesan tersebut merupakan asumsi pribadi yang disampaikan dalam keadaan emosi. Ia juga menjawab bahwa terkait barang yang “ditukar” dengan pembatalan pergerakan mahasiswa 28 Agustus adalah berupa kredibilitas bagi BEM UI dalam melakukan aksi dan menyelesaikan masalah dualisme.

“Terkait yang saya sampaikan ke Jordan itu, semuanya asumsi saya. Jadi saya tidak mengetahui barang apa yang turun,” ungkap Atan.

Di akhir forum, sebagai tindakan lanjutan, DPM akhirnya memutuskan untuk membuat forum tertutup berisikan Atan, DPM, dan CEM. Keputusan ini semata-mata dilakukan karena kebutuhan privasi selama penyampaian bukti berupa mutasi rekening Atan. Forum ini juga direncanakan akan diadakan minggu ini secara non-publik untuk menjaga kondusifitas.

Teks: Cut Khaira, Mona Natalia Christina

Editor: Dela Srilestari

Foto: Cut Khaira

Desain: Kania Puri A. Hermawan

Pers Suara Mahasiswa UI 2025

Independen, Lugas, dan Berkualitas!