Menggaungkan Cinta Lewat Suara: Konser Angkatan Paragita Kembali Digelar Secara Luring

Redaksi Suara Mahasiswa · 8 Mei 2023
3 menit

Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (PSM UI) Paragita kembali menggelar konser angkatan dengan memuat tema To Live and To Love pada hari Sabtu (6/5). Konser berlangsung di Balai Purnomo, Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Indonesia (FISIP UI).

Tema To Live and To Love dipilih Paragita sebagai wujud pengekspresian cinta melalui alunan melodi. Selain itu, lagu-lagu dari tema ini menggambarkan harapan yang kelak bisa menjadi alasan untuk bertahan serta mencintai kehidupan yang akan dijalani ke depannya. Tujuan dilaksanakannya konser ini adalah sebagai wadah bagi anggota Paragita untuk berkembang. Konser dibuka dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Konser Angkatan Paragita, Brandon Cahyadita, dan Direktorat Kemahasiswaan UI, Badrul Munir.

“Pastinya konser angkatan ini sudah menjadi semangat dan jiwanya Paragita. Tiap tahun sudah pasti ada konser itu karena di sini Paragita akan memfasilitasi setiap anggota mahasiswanya supaya bisa lebih berkembang,” papar Brandon Cahyadita selaku ketua pelaksana Konser Angkatan PSM UI Paragita 2022.

Konser angkatan ini terdiri dari dua babak, yakni “Various Tales of Grief” dan “Magnificent End”. Babak pertama menggambarkan kesedihan yang dialami oleh para mahasiswa. Namun seiring berjalannya waktu, mereka sadar bahwa mereka tidak menjalaninya sendirian karena adanya dukungan dan cinta dari teman, keluarga, dan orang tua. Lalu, babak kedua memiliki makna bahwa kesedihan di dunia ini bisa berakhir, maka dari itulah babak ini dinamakan “Magnificent End”.

Terdapat 12 lagu yang dibawakan di dalam konser, antara lain Mha Punt Amor, Weep O Mine Eyes, Gayatri, Mailied, Lullaby, Someone Like You, First Love, Mengejar Matahari, Sempurna, Kasih Putih, Mae-e, Permission To Dance, terakhir Arirang.

Masing-masing lagu dipimpin oleh kondektur yaitu Widyawan Prasetya, Syifa Aina Putri, Giani Amida Rohdearni, Miray Hiro, Clara Jovita, Kevin Haposan, dan Thomas Hadi Wijaya diiringi oleh Mathilda Dellanova, Natalia Angelica, dan Marina Gloria sebagai pianis.

Pada babak pertama, konser dibuka dengan lagu “Mae-e” yang dipimpin oleh kondektur pertama. Kemudian, di penghujung babak pertama, PSM UI Paragita membawakan lagu “First Love” ciptaan Hikaru Utada. Sesi kedua dibuka dengan lantunan lagu “Someone Like You” karya Jekyll & Hyde.

Mendekati penghujung acara, PSM UI Paragita angkatan 2022 membawakan lagu angkatan berjudul “Mengejar Matahari” yang diaransemen oleh tim aransemen Paragita UI. Makna lagu “Mengejar Matahari” menggambarkan cita-cita dan harapan mereka yang diharapkan bisa dicapai melalui kebersamaan. Lagu tersebut dinyanyikan bersama dengan lagu “Sempurna” ciptaan Andra and the Backbone yang memiliki makna rasa syukur atas kebersamaan dimana mereka sudah mengalami berbagai proses hingga bisa sampai ke detik ini.

Sudibyo, salah satu pendiri dan pembina PSM UI Paragita, menyatakan rasa syukurnya karena konser angkatan dapat berlangsung kembali secara luring setelah 3 tahun ke belakang dilakukan daring.

“Tentunya saya sangat bangga sekali. Artinya bahwa generasi baru sudah ada lagi dan konser ini adalah tradisi yang tidak pernah putus. Mudah-mudahan tradisi selama empat puluh tahun ini tetap terjaga,” tutur Sudibyo.

Brandon mengatakan setelah tiga tahun lamanya tidak menggelar konser luring, ada perbedaan yang signifikan antara konser angkatan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Konser angkatan offline sebelumnya dengan yang sekarang mungkin perbedaannya lumayan signifikan. Mulai dari venue nya lebih megah dan kostumnya berbeda karena kualitas kostumnya lebih tinggi. Dan secara jumlah angkatan juga lebih banyak. Yah, lebih susah di-handle tapi jadi lebih megah acaranya, ” ujar Brandon.

Selama persiapan konser, Paragita mengalami beberapa kendala. “Menurut aku kendalanya simple aja, sih. Misalkan, job desk panitia banyak yang terbengkalai karena kepotong ujian dan hari libur. Mungkin memang agak menghambat acara, tetapi kita saling back up jadi konsernya bisa berhasil,” ujar Brandon.

“Saya berharap bahwa Paragita menjadi salah satu paduan suara terbaik di Indonesia. Semoga tradisi dan prestasi ini tetap dipertahankan sehingga paduan suara ini akan terus eksis sampai entah berapa tahun lagi,” ujar Sudibyo.

Konser ini ditutup dengan lagu “Permission To Dance” karya BTS diikuti dengan standing applause dari penonton serta penyerahan bunga oleh Direktur Kemahasiswaan UI dan pembina PSM UI Paragita kepada PSM UI Paragita.

Teks: Sarah Khansa Alexandra

Foto: George Rheky M. T., Aqeela Hamarthya C. H.

Editor: M. Rifaldy Zelan

Pers Suara Mahasiswa UI 2023

Independen, Lugas, dan Berkualitas!