Judul: Sianida
Sutradara: Sridhar Jetty
Produser: Raam Punjabi
Genre: Crime Thriller
Tahun rilis: 2021
Durasi: 40 menit / episode (12 episode)
Jadwal tayang: Rabu, jam 18.00 WIB
Pemain: : Aghniny Haque, Jihane Almira, Rio Dewanto, Michelle Joan, Djenar Maesa Ayu, Samuel Rizal, Nasya Marcella, Arswendy Bening Swara, Anastasia Herzigova, Agesh Palmer, Joshua Pandelaki, Mike Lucock, Bilal Rehman
Siapa yang tidak tahu dengan kasus kopi sianida yang sempat heboh lima tahun lalu? Melalui serial Sianida, publik seolah kembali diajak bernostalgia untuk mengingat kasus tersebut. Series ini dimulai dengan menampilkan sosok Amelia beserta suaminya, David, yang sedang berada di pesta tahun baru sang ayah. Amelia yang menikah dengan David karena paksaan memanfaatkan momen itu untuk kabur dan bertemu dengan Jenny, kekasih perempuannya, yang baru datang dari Amerika. Sempat terjadi pertengkaran di antara Amelia dan Jenny karena Amelia dirasa berkhianat dengan tiba-tiba menikah dengan David, namun rasa rindu mereka sepertinya masih menguasai diri masing-masing sehingga mereka tidak berlarut-larut dalam pertengkaran. Oleh karena itu, mereka mengajak dua teman mereka yang lain untuk berkumpul sembari berbincang di sebuah café untuk melepas rindu.
Baru di episode 1, serial ini sudah mencapai inti permasalahan cerita yakni Amelia yang meminum kopi kemudian pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Penonton akan dibawa berasumsi bahwa Jenny yang memberikan racun pada kopinya karena ia hanya terdiam membisu menyaksikan Amelia yang jatuh. Sesampainya di rumah sakit, Amelia tidak tertolong dan meninggal serta menyisakan pilu mendalam pada diri Jenny sebagai kekasihnya. Pada adegan ini, terlihat Jenny sangat terpukul akibat kematian Amelia dan alur cerita kembali mempermainkan pemikiran penonton dengan membuat seolah Jenny bukan pelakunya.
Episode berganti, Jenny menjadi tersangka utama kasus ini karena menurut pihak kepolisian, bukti mengarah kuat ke Jenny. Jika benar kematian Amelia karena dibunuh, pihak keluarga seharusnya tidak menghalangi pihak kepolisian untuk melakukan autopsi. Dengan dalih tidak ingin menambah penderitaan Amelia, pihak keluarga malah memilih untuk langsung mengkremasi jenazah Amelia. Tidak dilakukannya autopsi mampu meringankan serta memberatkan dakwaan Jenny sebagai tersangka. Di satu sisi, kepolisian tidak punya bukti forensik bahwa Amelia mati hanya karena meminum kopi, namun di sisi lain, Jenny tidak diuntungkan karena kekurangan bukti bahwa ia tidak menaruh sianida ke dalam kopi tersebut.
Melalui adegan Amelia dan Jenny, serial Sianida mampu membawa level perfilman Indonesia ke tahap yang berbeda. Menampilkan beberapa adegan mesra hubungan perempuan dan perempuan, serial Sianida menjadi salah satu film Indonesia yang berani mengangkat tema LGBT. Untuk itu, serial ini memiliki batasan umur 17 tahun ke atas dan memiliki peringatan di tiap awal episode. Namun, sepertinya batasan umur akan lebih tepat ditujukan untuk 21 tahun ke atas karena adanya adegan yang terlampau erotis untuk batasan umur 17+. Batasan umur ini juga berlaku untuk beberapa adegan sadis di serial ini. Salah satunya adalah adegan ditusuknya Jenny di tahanan akibat ulah tahanan lain. Usut punya usut, tahanan tersebut menusuk Jenny karena ada seseorang yang membayarnya.
Pihak keluarga Amelia yang seolah mendekati media serta mencari simpati masyarakat mampu membuat penonton menaruh rasa curiga, terutama pada David, suami Amelia. Pasalnya, beberapa kali David terlihat sangat mencurigakan dengan terlihat gugup ketika polisi datang membawa surat perintah autopsi, memberikan laptop Amelia kepada kepolisian, sampai mengangkat telepon dari seseorang secara sembunyi-sembunyi. Laptop yang diberikan David berisi surel-surel dari Jenny untuk Amelia, namun saat Jenny diinterogasi, ia mengaku surel tersebut sudah diedit karena ia tidak mengirimkan kata-kata tersebut. Hal ini kemudian membawa penonton kembali terombang-ambing mengenai siapa sebenarnya pelakunya.
Secara alur, serial ini memang mengangkat tema yang antimainstream dan cenderung berani tampil beda. Namun, di satu sisi, beberapa pemeran tampak masih kaku dalam memerankan perannya sehingga beberapa adegan ada yang terlihat tidak terlalu profesional. Selain itu, serial ini juga menjadi sorotan publik karena dianggap sangat mirip dengan kisah nyata kasus kopi sianida. Dalam hal ini, pihak keluarga Mirna, selaku korban dari kasus tersebut, mengklaim serial dibuat tanpa persetujuan keluarga. Hal ini kemudian, membuat pihak keluarga merasa luka lama mereka kembali terbuka dengan adanya serial ini.
Menanggapi hal tersebut, Raam Punjabi, selaku produser serial ini mengatakan bahwa Sianida hanyalah fiktif belaka dan tidak berhubungan dengan dunia nyata. Dari sudut pandangmu sendiri, kasus apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata “sianida”? Tetapi secara keseluruhan, series ini menyuguhkan genre crime thriller dengan baik. Melalui plot twist yang ada di setiap episode, Serial Sianida juga mampu mengajak penonton untuk ikut berpikir mengenai siapa pelaku sebenarnya. Penonton juga akan dimanjakan dengan visualisasinya yang apik dan pemilihan tone warna yang pas.
Teks: Alifya Awalia Dhiva
Foto: Istimewa
Editor: Ruth Margaretha M.
Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!