Nasib UKM Seni UI Selama Pandemi

Redaksi Suara Mahasiswa · 15 September 2021
5 menit

Guna menjadi wadah penyaluran dan pengembangan kreativitas mahasiswa-mahasiswanya, UI memiliki banyak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di berbagai bidang, salah satunya UKM Seni. UKM ini terdiri dari berbagai bidang seni, mulai dari marching band, paduan suara, tari, teater, hingga sinematografi. Kegiatan-kegiatan dari berbagai UKM tersebut, pada keadaan normal, sejatinya cenderung dilakukan secara tatap muka. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peralatan-peralatan yang hanya tersedia di kampus, bentuk seni yang memang hanya dapat dilakukan berkelompok secara langsung, dan sebagainya. Mengingat nature dari UKM Seni, berlangsungnya Pandemi COVID-19 tentu sangat berpengaruh terhadap kelangsungan berbagai UKM seni ini. Dua tahun sudah berlalu, namun pandemi masih berlangsung. Lantas, bagaimana nasib UKM-UKM seni di UI?

Perubahan Drastis terhadap Rutinitas Organisasi

Paduan Suara Mahasiswa Paragita :

“Kita latihan bareng di satu tempat, kita hangout sebelum dan sesudah latihan, kita belajar nyanyi bareng, tetapi saat pandemi hal-hal tersebut tiba-tiba harus dibatasi” cerita Ketua Paragita, Joses Felix, “kita tidak boleh bertemu tatap muka, kita tidak bisa latihan bareng lagi, ngga bisa nyanyi bareng-bareng karena adanya (pandemi sehingga beralih -red) ke platform online jadinya kita harus nyanyi satu-satu,” tambahnya.

Marching Band Madah Bahana UI (MBUI) :

“Sebelumnya ya pastinya udah nebak lah ya, biasa latihan bareng-bareng, tampil bareng-bareng, itu sebelumnya pasti bareng-bareng semua,” ujar Ketua MBUI, Muhammad Febrizky Akbar, “sedangkan pas pandemi sekarang sih ya bisa dilihat lah, pasti di rumah sendiri-sendiri, ya kalau dibilang suasananya kurang lah, sendiri-sendiri doang,” tambahnya.

Karawitan Jawa Sekar Widya Makara UI (SWM UI) :

“Sebelum pandemi juga kita bisa ngisi acara, job job, itu mungkin bisa lebih leluasa ya pokoknya kalo ada panggilan untuk ngisi itu kita bisa latihan dulu kalo sekarang tuh kita mikir-mikir nih,” ungkap Afa.

Orkes Simfoni UI Mahawaditra (OSUI Mahawaditra) :

“Kita kan seringnya orkes mainnya bareng-bareng yah, kaya sebenernya yang kita cari main sama-samanya itu. Nah, online kaya gini mau diusahain Zoom kaya gimana itu gak bakal tercapai,” tutur Ketua OSUI Mahawaditra, Angel Natania.

Pandemi COVID-19: Awal Mula Jalan Terjal UKM Seni di UI

Paduan Suara Mahasiswa Paragita : Progres, baik dalam hal musikalitas anggotanya maupun keorganisasian, merupakan permasalahan utama yang dihadapi oleh Paragita. Dari segi musikalitas, para anggota Paragita yang harus berlatih secara daring dari rumah masing-masing menjadi tidak dapat menyatukan suara mereka. Karena kondisi ini, para anggota tidak bisa mendengar suara satu sama lain dan tidak bisa peka terhadap interupsi pelatih sehingga menjadi sulit untuk melihat progres suara masing-masing maupun dari anggotanya yang lain. Sementara dari segi organisasi, faktor pengurus yang lelah dan overwhelmed dengan seluruh kegiatan yang beralih ke daring turut menjadi tantangan bagi Paragita.

Marching Band Madah Bahana UI (MBUI) : Kenyataan bahwa tidak semua anggota bisa dan paham memainkan alat musik marching band menjadi penghambat bagi rutinitas MBUI. Hal ini diperparah dengan keterbatasan alat yang digunakan untuk latihan karena hanya sebagian yang dapat dibawa pulang. Imbasnya, MB kesulitan untuk mengadakan latihan rutin, terutama dalam hal melatih anggota-anggota barunya.

Karawitan Jawa Sekar Widya Makara UI (SWM UI) : Setali tiga uang dengan UKM-UKM sebelumnya, SWM UI juga menemui permasalahan pada sistem latihan secara online. SWM UI sendiri telah mengupayakan adanya latihan virtual tentang pengenalan alat-alat karawitan ke anggota-anggota barunya, tetapi hal tersebut nampaknya tidak memuaskan hati para anggota SWM UI. “Rasanya kayak agak kurang dapet feel-nya gitu karena kalau di karawitan sendiri tuh kita bener-bener harus main secara langsung gitu loh, jadi kita main secara langsung, kita bisa paham gitu dan memang kalau cuma tau teorinya tuh kadang kan agak kurang masuk gitu.” Untuk dapat latihan secara tatap muka pun tidaklah mudah karena tempat berlatih yang terbatas. Apabila ingin latihan di kampus, SWM UI terhalang oleh persyaratan dari UI yang baru memperbolehkan latihan di kampus jika tujuannya adalah untuk mengikuti lomba yang membawa nama universitas.  Kalau pun bisa latihan di luar, tidak semua anggota SWM tinggal di wilayah Jabodetabek.

Orkes Simfoni UI Mahawaditra (OSUI Mahawaditra) : Selayaknya definisinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, orkes sejatinya adalah kelompok pemain musik yang bermain bersama pada seperangkat alat musik. Dalam kasus OSUI Mahawaditra sendiri, terdapat 4 sections yang masing-masing terdiri atas 4--5 instrumen. Latihan yang dilakukan secara online membuat para anggota OSUI Mahawaditra sulit untuk memantau tiap-tiap instrumen yang dimainkan karena banyak yang missed. Terlebih, jika ingin latihan di kampus pun terhalang oleh perizinan dari UI yang hanya diberikan untuk kepentingan latihan lomba. Padahal, lomba-lomba orkes di tengah pandemi ini pun terbatas pun kebanyakan juga hanya menerima video orkestra full recording.


Surviving: Adaptasi terhadap Kondisi Pandemi

Paduan Suara Mahasiswa Paragita : Di tengah pandemi ini, Paragita juga tidak ingin tunduk pada keadaan. Untuk tetap mempererat hubungan antara anggota aktif, Paragita mengadakan games night yang diisi dengan berbagai permainan, Draft Paragita-- pelesetan dari Draft UI-- di mana anggotanya bisa saling bertukar pesan, serta Kotak Aspirasi yang merupakan wadah bagi anggota aktif untuk memberikan masukkan dan saran kepada pengurus selama satu tahun kepengurusan. Adapun untuk programnya, Paragita tetap aktif mengadakan konser, mengikuti perlombaan, dan virtual choir secara individu yang bertujuan agar anggota tetap dapat mengasah musikalitas dengan difasilitasi latihan oleh pelatih profesional.

Marching Band Madah Bahana UI (MBUI) : Dalam hal beradaptasi dengan kondisi pandemi, MBUI telah menetapkan tujuan utamanya: “bertahan hidup”. Tujuan ini diupayakan untuk tercapai melalui regenerasi, pembelajaran, dan penampilan, meskipun dalam skala kecil. Sementara untuk kegiatan konkritnya, MBUI memiliki program kerja di mana anggotanya mendapatkan pembelajaran terkait drill, musik, aransemen lagu, hingga kelas visual yang merupakan kelas tari-nya. Selain itu, MBUI juga masih berupaya menjalin hubungan baik dengan para alumninya, yakni dengan melakukan sharing session antara alumni dengan anggota aktif MBUI.

Karawitan Jawa Sekar Widya Makara UI (SWM UI) : Oleh karena keterbatasan untuk melakukan latihan, SWM UI memilih untuk berfokus pada peningkatan soft skill dari para anggotanya. Hal ini salah satunya dilakukan dengan membuat podcast Swara Karya di mana setiap anggotanya berkesempatan untuk mengisi salah satu episode-nya. Selain itu, pada kepengurusan tahun 2021, SWM UI memutuskan untuk memangkas jumlah divisi dari yang sebelumnya berjumlah 6--7 divisi menjadi hanya 3 divisi.

Orkes Simfoni UI Mahawaditra (OSUI Mahawaditra) : Guna mempertahankan kualitasnya, OSUI Mahawaditra telah menciptakan sistem latihan virtualnya tersendiri, yakni tiap instrumen berlatih secara bergantian. Kemudian, untuk panduan selama latihan supaya tercipta suasana orkes, OSUI Mahawaditra juga sudah mempersiapkan audio clip berisikan suara orkes, serta audio clip suara orkes yang disertai suara tiap instrumen yang dibesarkan volumenya. Hasil dari latihan ini kemudian diupayakan oleh OSUI Mahawaditra untuk dapat ditampilkan secara daring. Selain itu, OSUI Mahawaditra juga membuat terobosan dengan mendirikan Ikatan Orkestra Mahasiswa se-Indonesia. Tidak lupa, sebagaimana kegiatan pada umumnya di tengah pandemi, berbagai webinar, podcast, dan kelas-kelas online turut digelar oleh OSUI Mahawaditra.

Ancaman bagi Kelangsungan Organisasi (Menyoal Regenerasi)

Paduan Suara Mahasiswa Paragita : Kekhawatiran mengenai regenerasi dan kelangsungan organisasi Paragita dapat terlihat dari jumlah anggota yang diterima, kualitas anggota yang diterima, cara menyetarakan kualitas anggota yang diterima, dan bagaimana organisasi memfasilitasi hal-hal itu semua di masa pandemi. Oleh sebab itu, seluruh anggota aktif Paragita diminta untuk bekerja lebih keras, lebih banyak brainstorming dan berdiskusi, melakukan meeting, saling catch up dan follow up satu sama lain, serta harus tetap keep track progress. Sebab, regenerasi dan keberlangsungan organisasi secara keseluruhan bergantung dari progres yang dilakukan selama satu tahun.

Marching Band Madah Bahana UI (MBUI) : Jika dibandingkan dengan kegiatan MBUI yang identik dengan alat-alat besar nan megah yang mampu membuat orang takjub ketika tampil di display UKM offline dulu, kini reaksi yang didapatkan tak lagi seramai itu. Dengan kondisi seperti sekarang, para pengurus MBUI sudah menduga akan ada penurunan jumlah anggota. Namun, mereka masih memiliki harapan kepada anggota-anggotanya yang dinilai masih dapat dipercaya untuk menjadi pengurus dan menjaga keberlangsungan organisasi kelak.

Karawitan Jawa Sekar Widya Makara UI (SWM UI) : Turunnya minat para mahasiswa untuk mengikuti UKM-UKM seni menjadi kekhawatiran tersendiri bagi SWM UI. Ditambah lagi tidak adanya kesempatan untuk melakukan display UKM secara langsung membuat eksistensi UKM seni semakin menurun. Perihal regenerasi, SWM UI rupanya sudah mempertimbangkan anggota-anggota aktifnya agar bisa meneruskan keberlangsungan SWM UI ke depannya.

Orkes Simfoni UI Mahawaditra (OSUI Mahawaditra) : Selama pandemi, OSUI Mahawaditra mengaku mengalami penurunan jumlah anggota yang juga disertai dengan turunnya prioritas anggotanya terhadap OSUI Mahawaditra. Hal ini menjadi kekhawatiran sendiri mengingat dahulu para pemain di sini berperan sekaligus menjadi pengurus. Namun, setelah dihadapkan pada situasi seperti ini, banyak anggota yang masih harus mempertimbangkan ulang keputusannya jika diminta menjadi pengurus. Untuk keberlangsungan organisasi sendiri OSUI Mahawaditra berharap antusiasme yang ditunjukkan anggotanya dulu ketika awal mendaftar dapat senantiasa dijaga, baik sebagai pemain maupun sebagai pengurus.

Teks: Afifa Ayu, Ninda Maghfira
Kontributor: Sekar Arum
Foto: MBUI, Paragita, OSUI Mahawaditra, SWM UI
Editor: Giovanni Alvita

Pers Suara Mahasiswa UI 2021

Independen, Lugas, dan Berkualitas!