No Country for Old Men: Prinsip, Aksi, dan Konsekuensi

Redaksi Suara Mahasiswa · 5 November 2021
3 menit

Judul: No Country for Old Men
Sutradara: Ethan Coen, Joel Coen
Produser: Ethan Coen, Joel Coen, Scott Rudin
Genre: Crime, Drama, Thriller
Tanggal rilis: 19 Mei 2007
Durasi: 122 Menit
Pemain: Josh Brolin, Javier Bardem, Tommy Lee Jones, Woody Harrelson

“If the rule you followed brought you to this, of what use was the rule?”

Hidup menyediakan banyak pilihan yang dapat diambil oleh seorang manusia. Setiap orang pada umumnya diajarkan untuk berbuat baik dan melakukan hal yang benar sejak mereka masih kecil. Namun, sifat egois dan keserakahan yang terdapat dalam diri setiap manusia menjadi salah satu hal yang dapat menjerumuskan mereka dalam jurang penyesalan ketika mengambil tindakan yang salah. Lantas, bagaimana jadinya apabila pilihan yang diambil tersebut malah berujung menjadi petaka yang mengancam keselamatan jiwa orang tersebut dan orang-orang di sekitarnya?

Kilas Balik dan Alur Cerita

“No Country for Old Men” merupakan salah satu karya klasik besutan Ethan Coen dan Joel Coen yang diadaptasi dari buku karangan Cormac McCarthy dengan judul yang sama. Dirilis pada tahun 2007, No Country for Old Men telah berhasil memenangkan 4 Piala Oscar, beserta dengan 163 penghargaan dan 140 nominasi lainnya. Film berdurasi 122 menit ini juga diisi oleh beberapa aktor seperti Javier Bardem dan Woody Harrelson yang namanya mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat film.

No Country for Old Men menceritakan tentang seorang pemburu bernama Llewelyn Moss (Josh Brolin) yang tinggal di daerah Texas. Setelah gagal memburu seekor rusa yang ditunggunya, Moss yang frustrasi memutuskan untuk kembali pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, Moss menemukan kejanggalan di tengah gurun yang ternyata merupakan tempat terjadinya transaksi perdagangan narkoba yang gagal dilakukan. Bak tertiban durian runtuh, Moss menemukan sesuatu yang tampaknya menjadi impian setiap orang di dunia, yaitu koper dengan uang berisi lebih dari 2 juta dolar di dalamnya.

Namun demikian, keputusan Moss untuk menyimpan koper tersebut tampaknya menjadi pilihan terburuk yang pernah ia ambil dalam hidupnya. Hal ini disebabkan karena pemilik koper tersebut mengutus Anton Chigurh (Javier Bardem), seorang pembunuh keji yang selalu menumpas targetnya dengan baik. Sheriff Bell (Tommy Lee Jones) yang mengetahui bahwa Moss sedang berada dalam bahaya kemudian berusaha untuk mencari tahu keberadaan Moss untuk mengambil uang tersebut dan melindungi Moss dari intaian Chigurh.

Meskipun diutus oleh petinggi kartel yang memiliki koper berisi uang tersebut, Chigurh tidak serta-merta menuruti apa yang diperintahkan oleh majikannya. Berlandaskan prinsip-prinsip yang diyakini oleh dirinya, Chigurh membunuh siapa pun yang ia rasa perlu untuk menjerat Moss, termasuk orang-orang dari kartel yang mengutus dirinya. Mengetahui hal ini, salah satu sindikat kartel yang terlibat dalam transaksi tersebut mengirimkan Carson Wells (Woody Harrelson) yang ditugaskan untuk mencari keberadaan koper tersebut dan membunuh Chigurh atas kekacauan yang telah diperbuatnya. Sayangnya, perbandingan Chigurh dengan Carson tak ubahnya seekor lalat yang berusaha untuk melawan laba-laba di dalam jaring laba-laba itu sendiri. Terlepas dari berbagai upaya yang sudah dilakukan, pada akhirnya Moss harus menerima konsekuensi yang berujung pada kematian dirinya dan keluarganya.

Kerumitan Cerita dan Penuansaan yang Kuat

No Country for Old Men menyuguhkan visual yang membawa penonton merasakan bagaimana rasanya menjadi seseorang pada masa awal ketika Texas hanya diisi oleh gurun tak berpenghuni. Uniknya lagi, No Country for Old Men juga tidak menggunakan soundtrack apa pun di dalamnya sehingga penonton tidak akan mengetahui hal apa yang akan terjadi selanjutnya. Tentunya hal ini agak sedikit berbeda dengan film pada umumnya yang membuat penonton dapat menerka adegan apa yang akan terjadi hanya dengan mendengar soundtrack yang disajikan dalam film tersebut. Penuansaan karakter yang kuat dan tidak biasa, khususnya untuk karakter Chigurh, juga menjadi salah satu kelebihan yang disuguhkan oleh film ini. Meskipun disebut sebagai salah satu film klasik yang ikonik, alur cerita yang disajikan oleh film ini mungkin dapat sedikit membingungkan para penonton. Kehadiran karakter yang tidak diketahui asalnya dan lemahnya penjelasan yang disajikan dalam film membuat penonton harus sedikit berpikir untuk mencerna cerita yang disajikan.

Terlepas dari segala kekurangannya, No Country for Old Men menjadi salah satu film ciamik yang sangat cocok bagi mereka yang menikmati pencarian makna dari suatu hal yang terdapat dalam hidup mereka. Film ini juga menjadi salah satu pembuktian bahwa sebenarnya penonton memiliki kekuatan yang tidak boleh diremehkan ketika berurusan dengan pemahaman alur cerita. Melalui film ini, penonton juga diajarkan untuk mengetahui konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil selama mereka hidup.

Teks: Dimas Rama Satrio Wibowo
Foto: Istimewa
Editor: Ruth Margaretha M.

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!