Mulai tahun 2025, Orientasi Kehidupan Kampus Universitas Indonesia (OKK UI) resmi ditiadakan. Kebijakan ini diumumkan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia (DPM UI) melalui siaran pers resmi pada Minggu (20/7). Sebagai gantinya, pengenalan kampus bagi mahasiswa baru akan diambil alih langsung oleh pihak kampus melalui skema Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Keputusan tersebut merupakan hasil audiensi antara DPM UI dan Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) UI. Dalam siaran pers, Komisi II DPM UI menjelaskan bahwa orientasi kemahasiswaan kini tidak lagi berada di bawah koordinasi DPM UI, melainkan langsung dipegang oleh pihak kampus melalui kegiatan PKKMB.
Rizal Biladina, Ketua DPM UI, menuturkan bahwa keputusan ini diambil karena pihak Dirmawa UI mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan mewajibkan PKKMB berada langsung di bawah naungan pihak kampus. Peniadaan OKK ini juga dinilai sejalan dengan langkah serupa yang telah ditempuh sejumlah perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Selain itu, Rizal menambahkan bahwa berbagai kekeliruan dalam pelaksanaan OKK UI pada tahun-tahun sebelumnya turut menjadi pertimbangan bagi Dirmawa UI untuk meniadakan OKK UI mulai tahun ini dan seterusnya.
Menanggapi spekulasi yang beredar, Rizal menegaskan bahwa peniadaan OKK UI tidak berkaitan dengan kondisi dualisme Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
“Alasan terkait BEM bukanlah konsiderasi peniadaan OKK UI,” ujarnya ketika dihubungi oleh Pers Suara Mahasiswa UI pada (21/07).
Pernyataan ini sekaligus membantah anggapan bahwa keputusan tersebut diambil karena ketidakstabilan kabinet BEM UI saat ini.
Rencana Program Pembinaan Baru
DPM UI menyatakan bahwa model orientasi sebelumnya dinilai belum optimal dalam menanamkan nilai-nilai dasar serta membentuk pemahaman menyeluruh mahasiswa terhadap kehidupan kampus. Kendati demikian, DPM UI menegaskan peniadaan OKK bukan akhir dari proses pembinaan mahasiswa baru, melainkan langkah dalam transformasi menuju pendekatan yang lebih relevan dan berdampak.
Sebagai tindak lanjut, Komisi II DPM UI kini tengah merancang program pembinaan baru dengan pendekatan yang substantif, berkelanjutan, dan partisipatif. Program ini akan berbasis kolaborasi antarmahasiswa dan berorientasi pada pengembangan karakter serta integritas akademik.
Pembinaan tersebut akan menitikberatkan pada tiga fokus utama: pengenalan nilai-nilai dasar UI dan IKM secara bermakna, pemahaman isu-isu kemahasiswaan yang fundamental, serta penguatan kesadaran kolektif sebagai bagian dari sivitas akademika UI.
DPM UI juga berkomitmen membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi elemen mahasiswa yang ingin terlibat dalam penyusunan dan pelaksanaan program ini. Dengan demikian, proses transformasi diharapkan dapat berjalan secara inklusif dan optimal.
Berbeda dari OKK sebelumnya, program ini direncanakan berlangsung selama dua hingga empat bulan agar materi dapat dipahami mahasiswa baru secara bertahap dan mendalam.
Dengan sisa waktu lima bulan di tahun 2025, DPM UI tidak memiliki banyak ruang untuk menyusun program pembinaan baru, kecuali jika pelaksanaannya dijadwalkan pada awal 2026. Saat ditanya mengenai waktu pelaksanaan program tersebut, Rizal belum dapat memberikan kepastian karena sistem pembinaan masih dalam tahap perancangan.
“Untuk saat ini kami belum bisa menginformasikan hal tersebut dikarenakan kami masih menggodok sistem pembinaan yang baru sebagai solutif OKK UI ditiadakan oleh pihak Dirmawa UI,” tutur Rizal.
Teks: Faizah Eka Safthari, Zulianikha Salsabila Putri
Editor: Dela Srilestari
Foto: Istimewa
Desain: Kania Puri A. Hermawan
Pers Mahasiswa UI 2025
Independen, Lugas, dan Berkualitas!