Setelah berhari-hari menunggu kepastian, akhirnya Universitas Indonesia (UI) mengumumkan 13 Anggota Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) Terpilih pada 22 Juni 2024. Adapun komposisi anggota P3CR tersusun atas 7 dosen, 2 tenaga kependidikan, 2 anggota masyarakat, dan 2 mahasiswa (1 mahasiswa program sarjana dan 1 mahasiswa program pascasarjana). Sebagai anggota P3CR, ketiga belas orang tersebut bertugas untuk menjaring dan mengawal proses seleksi calon-calon rektor UI secara bertahap hingga pada tahap pemilihan rektor oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UI.
Sejak pendaftaran dibuka pada 27 Mei 2024 lalu, tercatat ada 84 orang yang mendaftarkan diri sebagai calon anggota P3CR. Kemudian, pada 5 Mei, enam orang pendaftar tersisih akibat berkas yang tidak lengkap sehingga menyisakan 78 calon anggota yang lolos seleksi administrasi. Selanjutnya, 78 calon anggota tersebut menjalani seleksi oleh Panitia Khusus Pemilihan Rektor (Pansus Pilrek) 2024–2029.
Pansus Pilrek yang terdiri dari empat anggota MWA bertugas untuk menyeleksi ke-78 calon anggota P3CR berdasarkan asal unsurnya masing-masing. Muhammad Zahid Abdullah selaku anggota MWA dari unsur mahasiswa menyeleksi para calon anggota P3CR dari unsur tenaga kependidikan; Tikka Anggraeni selaku anggota MWA dari unsur tenaga kependidikan menyeleksi para calon anggota P3CR dari unsur dosen; Bambang Wibawarta selaku anggota MWA dari unsur dosen menyeleksi calon anggota dari unsur alumni dan masyarakat; Enie Novieastari selaku anggota MWA dari unsur dosen menyeleksi calon anggota P3CR dari unsur mahasiswa. Menurut jadwal yang tercantum di laman web selection.ui.ac.id, proses seleksi oleh Pansus Pilrek berakhir pada 16 Juni 2024, lalu MWA UI melakukan rapat pembentukan dan penetapan anggota P3CR pada 21 Juni. Berdasarkan hasil seleksi dan rapat tersebut, berikut ini ketiga belas anggota P3CR terpilih.
Unsur Dosen:
Unsur Tenaga Kependidikan:
Unsur Alumni/Masyarakat:
Unsur Mahasiswa:
Latar Belakang Anggota P3CR
Berdasarkan penelusuran Suara Mahasiswa (Suma UI), keanggotaan dari P3CR cukup representatif dan mewakili semua rumpun keilmuan (kesehatan, sosial dan humaniora, dan sains dan teknologi) dan jenjang pendidikan (diploma, sarjana, dan pascasarjana) secara merata. Meskipun demikian, Fakultas Teknik (FT) mendominasi susunan P3CR dengan tiga civitas academica yang menjadi anggota pada masing-masing unsur mahasiswa, alumni/masyarakat, dan dosen.
Selain dari sisi pendidikan, representasi ketiga belas anggota P3CR juga terlihat dari latar belakang pengalaman dan pekerjaannya masing-masing. Dari unsur dosen, ada beberapa anggota yang pernah berkiprah dalam jabatan pemerintahan nasional. Rizal Edy Halim selaku dosen dan guru besar FEB UI pernah menjabat sebagai Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia (RI) untuk Urusan Ekonomi dan Pembangunan (2012–2014), menjadi komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional/BPKN (2017–2020), dan Ketua BPKN (2020–2023). Freddy Harris selaku mantan wakil dekan FH UI pernah menjadi bagian dari sejumlah lembaga pemerintahan, salah satunya sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Selain jabatan di tingkat nasional, ada dua anggota lainnya yang memiliki pengalaman dalam memimpin fakultas. Sigit Pranowo Hadiwardoyo selaku dosen di Departemen Teknik Sipil pernah menjabat sebagai Direktur Program Pendidikan Vokasi UI (2018–2022). Wahyu Sulistiadi selaku dosen FKM UI pernah bertugas sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta/UPNVJ (2018–2023). Dosen lainnya saat ini menjadi tenaga pengajar di program studi masing-masing. Albert Patrick Roring merupakan dosen di Program Studi Sastra Cina dan sempat menjadi anggota dari Tim UI Peduli Corona. Hening Pujasari merupakan kepala sekaligus dosen di Departemen Keperawatan Dasar dan Dasar Keperawatan. Yogi Prawira saat ini menjadi dosen di program Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak.
Kedua anggota dari unsur tenaga kependidikan juga memiliki jabatan di fakultas atau sekolahnya masing-masing. Abidin Eko Priyono selaku tenaga kependidikan SIL/SKSG menjabat sebagai Kepala Bagian Administrasi Sekolah di SIL UI dan Rintis Dosie Swastika selaku tenaga kependidikan FEB UI menjabat sebagai Koordinator Kantor Internasional FEB UI.
Kedua anggota P3CR dari unsur masyarakat berkarier sebagai pebisnis. Sebagai alumni Teknik Sipil (1990), Arief Budhy Hardono sempat menjadi Direktur Perseroan Terbuka (PT) Pionir Beton Indonesia dan Citra Margatama Surabaya. Di dalam ikatan alumni (ILUNI), Arief tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pelayanan Alumni ILUNI FTUI, sebelum terpilih menjadi Ketua Umum ILUNI UI (2016–2019). Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai ketua umum ILUNI UI, Arief diangkat menjadi tenaga ahli serta staf khusus di Kantor Staf Presiden. Sempat berkarier sebagai pegawai di berbagai perusahaan, Harris Susanto yang merupakan alumni Kimia (1985) akhirnya menjadi pendiri Starborn Chemical Company. Perusahaan ini tercatat menyediakan smart classroom bagi FT UI. Berbeda dari anggota lainnya, Harris Susanto merupakan satu-satunya yang pernah menjadi anggota P3CR pada pemilihan rektor periode 2019–2024. Dalam pemilihan sebelumnya, Harris menjadi anggota dari unsur mahasiswa pascasarjana.
Tidak kalah dari kesebelas anggota P3CR lainnya, kedua anggota dari unsur mahasiswa juga memiliki latar belakang pengalaman yang menarik. Alivanza Firdaus Rhufyano selaku mahasiswa sarjana Departemen Teknik Industri merupakan penerima beasiswa pertukaran pelajar Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) ke Universitas Pisa (2023–2024). Dia juga sempat menjadi staf untuk pemilihan daring Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI 2020 dan dipercaya untuk memimpin pelaksanaan Pemilihan Raya IKM FT UI 2021. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Program Studi Sarjana Ilmu Perpustakaan, Muhammad Ali Mahdi melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi. Selama menjalani pendidikan sarjana, dia tercatat pernah memimpin Ikatan Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan (IMASIP) pada tahun 2018. Saat ini, Muhammad Ali Mahdi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Transparansi dalam Pemilihan P3CR
Dalam konteks pemilihan rektor di sebuah institusi pendidikan tinggi, transparansi adalah elemen kunci yang dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang terlibat. Akan tetapi, berakhirnya pembentukan P3CR masih menyisakan banyak tanda tanya, salah satunya adalah kurangnya keterbukaan mengenai hasil penilaian terhadap 13 anggota P3CR.
Dalam komentar di unggahan akun @univ_indonesia, Muhammad Zahid Abdullah menuliskan, "Penilaian dilakukan oleh Pansus Pemilihan Rektor secara silang dengan mempertimbangkan berkas yang dikirim oleh tiap calon dan penilaian publik. Tiap calon dipersilakan melihat penilaian masing-masing di Sekretariat MWA UI Gedung PAU Lt 8 lebih lengkap cek @unsurmahasiswa."
Hal tersebut mencuri perhatian publik, terbukti dari adanya komentar yang ditulis oleh @bopiupojh dalam postingan @unsurmahasiswa yang mengumumkan hasil seleksi pemilihan P3CR.
“Hasil penilaiannya mana? Skornya mana? Kok tidak di-publish lewat sosial media? Transparan? Ini namanya pseudo-democracy, ngapain nyuruh ke sekretariat seperti tidak paham saja apa itu filosofi transparansi.” tulisnya.
Selain itu, penunjukan Alivanza sebagai salah satu anggota P3CR juga menimbulkan kontroversi. Mengingat dirinya sebagai mahasiswa tingkat akhir yang akan melangsungkan sidang skripsi, sejumlah mahasiswa UI mempertanyakan statusnya sebagai mahasiswa aktif yang akan berakhir pada Juli 2024. Hal tersebut bertentangan lini masa tahapan pemilihan rektor yang mewajibkan P3CR bekerja hingga September 2024. Lebih lanjut, status Alivanza tentu melanggar ketentuan dalam Pasal 12 Ayat (4) Peraturan MWA UI No. 1 Tahun 2023 yang menyatakan bahwa tim ad hoc merupakan mahasiswa yang terdaftar aktif di UI.
Tidak hanya menimbulkan ketidakpuasan bagi sejumlah pihak, ketidakjelasan mengenai kriteria dan mekanisme penilaian ini juga mengakibatkan skeptisme dan dugaan terhadap ketidakadilan dalam proses seleksi yang seharusnya mengedepankan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Teks: Jeromi Mikhael Asido dan Dela Srilestari
Editor: Jesica Dominiq M.
Ilustrasi: Ferre Reza Putri
Pers Suara Mahasiswa UI 2024
Independen, Lugas, dan Berkualitas!