Logo Suma

Pemira UI 2023 Resmi Dibuka, Siapa Nomor Urut 1, 2, dan 3?

Redaksi Suara Mahasiswa · 25 November 2023
2 menit

Pemilihan Raya (Pemira) IKM Universitas Indonesia 2023 telah resmi dibuka. Acara Grand Launching Pemira IKM UI dengan tema “Suara Mahasiswa Suara Masa Depan” yang dilaksanakan pada Jumat (24/11) di Auditorium Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) menandai dimulainya pesta demokrasi UI tersebut.

Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa UI ini diawali dengan menyanyikan lagu Genderang UI dan Indonesia Raya, dilanjut dengan sambutan dari beberapa pihak, yakni Ketua Pelaksana Pemira IKM UI 2023, Ketua Komite Pengawas Pemira IKM UI 2023, Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UI 2023, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI 2023, dan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa (MWA UI UI 2023). Sambutan mengajak seluruh IKM UI untuk bahu membahu mewujudkan Pemira yang demokratis, berintegritas,dan adil.

Tantangan Mewujudkan Pemira Berintegritas, dan Relevansi Ormawa

Ketua Komite Pengawas Pemira IKM UI 2023, Matahariku Muhammad menekankan bahwa Komite Pengawas tidak gentar untuk terus memastikan Pemira berjalan secara bersih, meskipun ia mengaku intimidasi dari pihak tak dikenal terhadap anggota Komite telah terjadi beberapa hari terakhir. Plt. Ketua DPM UI 2023, Muhammad Ziebankahn, mengajak IKM UI untuk saling mendukung dan tidak ragu untuk melaporkan jika menemukan kecurangan.

Sesi selanjutnya adalah talkshow kepemimpinan bertajuk “Keterlibatan Suara Mahasiswa dalam Proses Demokratis untuk Masa Depan UI” yang menghadirkan dua narasumber, yakni M. Taqiyuddin Abdurrosyid (Ocid), MWA UI UM 2022 dan Satrio Alif, Plt. Ketua DPM UI 2022. Moderator sesi tersebut, yakni Daffa M. Zidan, memulai perbincangan dengan pertanyaan terkait pentingnya demokrasi di kampus.

Ocid justru membalas pertanyaan dengan menyampaikan keresahannya. “Demokrasi di UI hampir mati, belum maju udah dihambat, terutama di tingkat fakultas,” ujarnya.  

Pertanyaan berikutnya adalah seputar relevansi organisasi kemahasiswaan (ormawa), khususnya di tengah ingar-bingar MBKM di kalangan mahasiswa. Menanggapi pertanyaan ini, Ocid menegaskan bahwa yang dapat membuat organisasi tidak relevan lagi adalah ketidakmampuan beradaptasi. Menurutnya, ormawa akan tetap relevan jika kehadirannya terus berdampak bagi mahasiswa. Oleh karena itu, ia pun berpesan kepada para kontestan Pemira untuk menjadi wakil-wakil mahasiswa yang berdampak.

“Saat kalian sudah menang, kalian tetap harus berdampak” pungkas Ocid.

“Yang menjadi pertanyaan sekarang bukan relevan dan nggak relevan lagi (organisasi mahasiswa), tetapi gimana caranya bikin dampak. Gimana caranya setiap calon memobilisasi massa,” ujar Satrio Alif saat sesi talkshow.

Pembagian Nomor Urut

Acara berikutnya adalah pengundian nomor urut Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2023. Nomor urut 1 didapatkan oleh pasangan Ammar Motota (FMIPA 2020) dan Wien Muhammad Fathiaturrizqi (Vokasi 2021).

Nomor urut 2 jatuh kepada Taffi Hensan Kurniawan (FT 2020) dan Annisa Luthfita Yuliana (FKM 2020). Kemudian nomor urut 3 diperoleh oleh pasangan Verrel Uziel (FIA 2020) dan Iqbal Cheisa Wiguna (FT 2020).

Sesi pengundian nomor urut sekaligus menjadi sesi perkenalan diri masing-masing Calon Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM UI 2024, Calon MWA UI UM 2024, dan Calon Anggota Independen DPM UI 2024. Acara Grand Launching ditutup dengan sesi foto bersama hadirin sekitar pukul 8 malam.

Menutup sesi perkenalann, Calon MWA UI UM 2024, Muhammad Zahid Abdullah,  menyampaikan pesan, “Mahasiswa adalah pilar utama kampus dan suara mereka harus didengar.”

Teks: Miryam Hasudungan S.

Foto: Miryam Hasudungan S.

Editor: M. Rifaldy Zelan

Pers Suara Mahasiswa UI 2023

Independen, Lugas, dan Berkualitas!