By Giovanni Alvita D.
Telah terjadi kebakaran di kawasan Barel (Belakang Rel Stasiun Universitas Indonesia) pada sabtu (26/12) lalu. Kebakaran tersebut bersumber dari kompor salah satu warung di sana. Kejadian bermula pada pukul 20.00 WIB, saat pemilik warung sedang memasak untuk pesanan pelanggan di dapur. Saat itu, Tiba-tiba api dari kompor membesar dan membumbung hingga langit-langit warung, ia berusaha memadamkan api dengan handuk basah namun upaya tersebut gagal.
Saat itu, menurut kesaksian salah satu mahasiswa UI yang berada di tempat kejadian, tidak ada selang atau pun pompa air untuk memadamkan api. Penyebaran api cukup cepat karena bangunan yang mayoritas merupakan kayu. Api sempat dapat dikendalikan dan pada saat itu warga juga mulai membantu mengeluarkan barang-barang di warung. Selain itu, warga juga mengamankan kendaraan bermotor untuk menjauhi lokasi kejadian dan meminimalisir kerugian.
Evakuasi tersebut juga dibantu oleh dua mobil pemadam kebakaran. Namun, evakuasi terhambat karena banyaknya warga yang penasaran dengan tragedi kebakaran tersebut. Api berhasil dipadamkan pada pukul 20.30 WIB.
Menanggapi musibah tersebut, pihak BEM Fakultas Hukum (FH) UI berusaha untuk membantu korban kebakaran. “Pertama kali kami tahu itu dari snapgram usaha pemilik warung,” ujar Stanislaus Demokrasi, yang akrab disapa Momo, Mahasiswa FH UI 2018 yang bertindak sebagai Kepala Biro Pengabdian Masyarakat BEM FH UI.
Mengetahui hal itu, Momo terkejut karena ia juga kerap nongkrong di sekitar lokasi kebakaran. Setelah mendengar kabar tersebut, BEM FH segera berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana untuk membantu korban terdampak.
“Ya udah kita sekalian aja bikin aliansi Departemen Sosial Masyarakat BEM se-UI untuk menggalang dana bareng-bareng, walaupun seluruh rekening dan bukti datanya terpusat di BEM FH UI,” ujar Momo.
Momo juga mengajak seluruh BEM Fakultas di UI untuk bergabung dengan galang dana tersebut, dan hampir seluruh BEM Fakultas bergabung dalam aliansi untuk membantu kebakaran.
Bantuan ini disambut gembira oleh para korban karena kerugian mereka sangat besar. BEM FH juga akan terus mengikuti perkembangannya dan akan berupaya untuk memberi bantuan jika dibutuhkan.
Bantuan tidak hanya datang dari BEM, namun mahasiswa-mahasiswa UI yang kerap nongkrong di sekitar Barel pun ingin memberikan bantuan secara pribadi. Contohnya yang akan dilakukan oleh Fadhil (nama samaran). Ia berniat membantu salah satu pedagang di barel karena hubungannya dengan pedagang yang sudah sangat akrab.
Warung tersebut juga menjadi tempat yang penuh memori mengesankan baginya. “Tempat itu tuh jadi titik kumpul kita kita sehabis kerja atau kuliah. Di sana kalo nongkrong mereka saling cerita tentang kerjaan dan kuliahnya. Dan tempat itu tuh emang enak banget buat dijadiin tempat work from home ataupun sekedar warung makan biasa,” ujarnya.
Hal sama seperti diungkapkan oleh Dandy Maynardi, teman dekat Fadhil di tongkrongan tersebut. Ia mengaku sangat shock dan melakukan apapun yang ia bisa saat ada di lokasi kejadian. “Gue shock liat rumah kedua gue kebakar, apalagi gue anak rantau. Tempat itu jadi saksi gue ketemu temen-temen BEM 2015-2019. Beda fakultas beda angkatan nongki di situ,” ujarnya
Sejalan dengan Fadhil, Dandy juga hendak menggalang dana untuk membantu para korban. “Gue kepikiran untuk galang dana. Pak Joko (nama disamarkan), salah satu pedagang di Barel udah nganggep kita anak sendiri. Biar tepat sasaran, hasil galang dana langsung dikasih ke korban. Dari tongkrongan gue sendiri, udah ngasih langsung ke Pak Joko,” ujarnya.
Teks: Giovanni Alvita Diera
Foto: Istimewa
Editor: Nada Salsabila
Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas dan Berkualitas!