By Fadila Ardana
Masa bimbingan (mabim) merupakan salah satu kegiatan yang umum dilaksanakan oleh mahasiswa baru. Umumnya, mabim di Universitas Indonesia diadakan setelah rangkaian Kegiatan Awal Mahasiswa Baru (Kamaba) selesai dilaksanakan. Tujuannya untuk lebih merekatkan mahasiswa baru dengan lingkungan fakultas dan jurusannya. Akan tetapi, di tengah pandemi ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan bahwa perkuliahan semester depan tetap diadakan secara daring. Hal ini tentu berdampak pada mahasiswa baru dan segudang kegiatan yang seharusnya diikuti, tak terkecuali mabim.
Berbagai inovasi harus dilakukan oleh panitia penyelenggara mabim di tiap fakultas, agar nilai yang ditanamkan pada mahasiswa baru dapat menjadi bekal perkuliahan di masa mendatang. Tentunya berbagai inovasi yang diterapkan oleh panitia penyelenggara mabim di tiap fakultas berbeda-beda. Fauzi Rahman Ariatama, sebagai Project Officer Mabim Vokasi UI 2020 menuturkan bahwa akan memberikan materi dalam bentuk penugasan yang menarik dan tidak membosankan untuk calon mahasiswa baru nantinya. Selain itu, akan diadakan juga webminar untuk mengisi kegiatan mabim agar tidak ada jarak antara kakak tingkat dengan adik tingkatnya.
Fauzi selanjutnya menjelaskan bahwa akan memanfaatkan sosial media mabim semaksimal mungkin dengan memposting info-info menarik dan terbaru yang berkaitan dengan kegiatan mabim Vokasi selanjutnya. “Selebihnya, kami (pihak penyelenggara—red) mabim Vokasi juga masih membahas lebih lanjut untuk rangkaian acaranya supaya lebih matang lagi,” paparnya.
Harapannya, setelah mengikuti seluruh rangkaian mabim, mahasiswa baru bisa menjadi IKM Vokasi yang aktif dalam kehidupan perkuliahannya, termasuk aktif dalam segala organisasi serta kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan Vokasi, serta dapat menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di kehidupan mereka.
“Kami juga akan membagi-membagi kelompok untuk mentoring si maba nanti, dan kita juga akan ada pra mabim sebagai penjelasan awal untuk tugas-tugas dan kegiatan si maba nantinya, dan setelah itu si maba juga bisa mulai mentoringnya bersama mentor kelompok masing-masing, dan kami juga akan selalu memberikan info-info terbaru berkaitan dengan mabim melalui sosmed mabim Vokasi,” ujar Fauzi.
Mabim yang dilaksanakan secara daring kemungkinan akan menimbulkan penurunan minat mahasiswa baru untuk mengikutinya. Untuk mengatasi hal tersebut, panitia mabim dari berbagai fakultas sudah menyiapkan beberapa hal agar mahasiswa baru penasaran dan ingin mengikuti mabim secara daring. Misalnya, Vlady Pratama, Project Officer PSA MABIM FIB 2020, menjelaskan bahwa panitia akan berusaha untuk merangkul mahasiswa baru melalui mentoring daring untuk mendekatkan diri dari panitia ke setiap mahasiswa baru.
“Di sisi lain, kami membuat konten obrolan yang santai dan serius melalui podcast dan kegiatan webinar. Mungkin tantangan lainnya adalah untuk menjangkau setiap mahasiswa baru yang tidak memiliki fasilitas yang lengkap untuk kegiatan online, tapi kami sebagai tim panitia akan mendata hal tersebut barangkali kami dapat membantu hal-hal kecil,” ujarnya.
Vlady menuturkan bahwa mabim ini dilaksanakan untuk memperkuat ikatan sebagai keluarga mahasiswa. “Kami dari FIB yang notabenenya memiliki 15 jurusan setiap tahun. Coba bayangkan apabila mabim tidak ada di tahun ini? Apa yang akan terjadi pada relasi kekeluargaan mahasiswa baru 2020 nanti? Jadi baik itu secara online maupun offline sebetulnya yang dipermasalahkan hanya kualitas dari agenda acara kami saja yang perlu diperkuat,” jelasnya.
Vlady juga sudah melakukan koordinasi baik dengan fakultas maupun dengan himpunan jurusan di fakultasnya. Sehingga, ia sudah mempersiapkan berbagai macam rencana kegiatan daring dan luring untuk menyesuaikan kondisi pembelajaran jarak jauh ini. “Walaupun ada beberapa hal yang perlu diurus, kami optimis, walau dengan media apapun, kegiatan orientasi dan pengenalan fakultas maupun jurusan harus tetap berjalan,” pungkasnya.
Selain Vlady, M. Faris Syauqi, SC MADK Teknik 2020 juga memiliki inovasi serta pesan untuk seluruh panitia mabim tahun 2020. Menurutnya, inovasi yang lebih penting adalah bagaimana cara panitia bisa mencari sebuah ide yang cukup fresh untuk disajikan kepada mahasiswa baru nanti dengan kondisi seperti ini.
“Yang kami akan lakukan adalah bekerja sama sebaik mungkin dengan pihak fakultas agar dari pihak fakultas dapat membantu dalam publikasi. Mungkin untuk rencana kedepannya kami sebagai panitia tidak bisa memberi banyak informasi, namun output yang kami harapkan ketika maba sudah melewati masa ini adalah mahasiswa baru dapat memiliki kenalan baru ketika mereka masuk kuliah nanti. Kedua, mahasiswa baru dapat mengetahui core competence jurusan mereka, dan yang terakhir mahasiswa baru memahami pentingnya integritas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa,” ujarnya.
Baik Fauzi, Vlady, maupun Faris, yang sama-sama menjabat sebagai Project Officer masa bimbingan tahun 2020, memiliki inovasi dan perencanaan kegiatan mabim yang berbeda-beda. Tetapi tentunya mereka mengusahakan acara mabim berjalan dengan lancar sehingga mahasiswa baru dapat menjalani awal perkuliahan yang baik serta menyenangkan.
“Tahun (ini adalah tahun—red) yang spesial bagi kita panitia mabim. Jadikan momen seperti ini sebagai sebuah potensi untuk mengembangkan pemikiran dan ide kita untuk beradaptasi pada kondisi apapun dan mulai belajar berpikir secara kreatif. Semangat buat semua panitia mabim diluar sana,” pesan Fauzi.
Teks: Fadila Ardana
Kontributor: Inggil Reka S., Sultan Falah B.
Foto: Anggara Alvin I.
Editor: Nada Salsabila
Pers Suara Mahasiswa UI 2020
Independen, Lugas, dan Berkualitas