Resensi: The Nun, Serial Film Spin Off The Conjuring Universe

Redaksi Suara Mahasiswa · 25 Februari 2024
4 menit

Judul Serial : The Nun I dan II

Sutradara : James Wan dan Michael Chaves

Produksi :  New Line Cinema, Atomic Monster Productions, The Safran Company

Tahun Rilis : 2018 dan 2023

Pemain : Taissa Farmiga, Jonas Bloquet

Tentang Film Spin Off The Nun

Serial film The Nun merupakan serial spin off horor dari film The Conjuring garapan James Wan pada tahun 2013. Melalui kepopuleran The Conjuring (2013), perusahaan film horor terkenal New Line Cinema menggandeng James Wan untuk menggarap spin-off The Conjuring, The Nun (2018). Sementara itu, series kedua The Nun berjudul The Nun II (2023) disutradarai oleh Michael Chaves, dikabarkan hingga 5 Desember 2023, dengan biaya produksi USD 22 juta, telah meraup omzet USD 268.1 juta di seluruh dunia.

Berawal di Saint Carta, Romania

Pada tahun 1952, gereja Abbey of Saint Carta di Romania memiliki ruangan rahasia yang disegel. Ruangan tersebut dipercaya sebagai tempat iblis dikurung. Singkat cerita, akibat bom Perang Dunia II, segel terbuka dan iblis mengambil raga para biarawati untuk membuka segelnya. Namun, pada akhirnya para biarawati mengorbankan nyawa mereka supaya tubuh mereka tidak digunakan iblis.

The Nun I: Bangkitnya Iblis

Dewan Gereja Vatikan kemudian mendengar kejadian di gereja St Carta. Pastor Demian dikerahkan untuk melakukan penyucian bersama biarawati Irene. Singkat cerita pastor dan biarawati Irene sampai di St Carta diantar oleh Maurice yang merupakan warga sekitar. Malam berganti dan pastor dijebak oleh sosok astral yang membuatnya terkubur hidup-hidup, tetapi berhasil diselamatkan biarawati Irene. Namun, tidak disangka. Kuburan yang menjebak pastor memiliki kitab berisi informasi mengenai iblis yang tersegel dalam gereja.

Pastor Demian mendapati nama iblis yang tersegel di gereja tersebut bernama Valak. Valak adalah iblis yang bermanipulasi sebagai biarawati dan berencana untuk menjadi abadi dengan meminum darah suci yang disembunyikan di basement gereja.

Biarawati Irene menuju altar dan bergegas untuk berdoa. Namun, dirinya melihat biarawati lain sedang berdoa di altar. Angin tiba-tiba datang dari segala arah, para biarawati yang berdoa di belakang biarawati Irene terhempas oleh kekuatan astral. Meskipun begitu, biarawati Irene terus berdoa tanpa henti. Pastor Demian dan Maurice berusaha membuka ruang doa. Semua biarawati yang berdoa bersama biarawati Irene lenyap. Akhirnya biarawati Irene mengerti, dirinya dengan “penglihatannya” dapat merasakan kejadian yang terjadi sebelumnya di gereja St Carta.

Melawan Valak dengan Darah Suci

Ketiganya kemudian membuat strategi untuk mengunci Valak dengan bantuan darah suci. Namun, biarawati Irene berhasil dirasuki Valak dan masuk ke dalam kolam air. Valak berhasil mencekik biarawati Irene dan berusaha mengambil botol darah suci. Namun, biarawati Irene telah memasukkan darah suci kedalam mulutnya dan dirinya semburkan pada wajah Valak. Penyemburan tersebut menandai penyegelan Valak kembali kedalam air dan gereja kembali suci. Namun, di akhir adegan diperlihatkan bahwa Maurice terkena gangguan setelah penyucian St Carta. Leher Maurice muncul tanda salib terbalik yang menandai bahwa Valak belum hilang sepenuhnya.

The Nun II: Kembalinya Valak

Dua tahun setelah kejadian di St Carta, series The Nun dilanjutkan pada film keduanya dengan kasus pembakaran hidup-hidup seorang pastor di Tarascon, Prancis pada 1956. Kejadian kematian yang tidak wajar tersebut membuat Dewan Gereja Vatikan kembali mengutus biarawati Irene untuk menyelidiki kasus ini.

Singkat cerita biarawati Irene ditemani oleh biarawati Debra sampai di gereja Tarascon. Keduanya menemukan lukisan Saint Lucy yang kedua matanya dikorbankan. Ketika sedang mengamati lukisan tersebut, biarawati dari gereja Tarascon mengatakan bahwa saat kejadian pastor meninggal, gereja sedang melakukan perbaikan dan tukang yang bertanggung jawab adalah pemuda dari Romania, bernama Maurice.

Melawan Valak dengan Relik Mata Suci Saint Lucy

Malam harinya, biarawati Irene kembali mendapatkan penglihatan. Dirinya melihat sebuah adegan pengorbanan pelepasan mata di depan api unggun. Perempuan dengan mata bercahaya membawa relik yang memiliki kekuatan sangat besar kepada dirinya. Ternyata, perempuan dalam mimpi biarawati Irene adalah Saint Lucy yang merupakan perempuan pilihan dengan kekuatan “penglihatan” istimewa yang diberikan oleh Tuhan. Relik tersebut berisi mata Saint Lucy yang membuat Valak mengincarnya untuk mengambil kekuatannya.

Biarawati Irene dan biarawati Debra menemukan bahwa keberadaan relik dikubur di sebuah asrama putri yang juga tempat dimana Maurice saat ini bekerja. Pada saat sampai di asrama, Maurice kemudian berubah menjadi ganas. Biarawati Irene kemudian melakukan penyucian dan berhasil membuat Maurice dirantai.

Dengan bantuan Sofie, seorang gadis remaja, akhirnya relik ditemukan di dalam kapel. Namun, Maurice yang dirasuki Valak menyerang biarawati Irene dan membuat relik tersebut jatuh. Relik berhasil diambil Sofie dan dibawa lari keluar. Biarawati Irene kemudian menyelamatkan Sofie dan berhasil mendapatkan kembali relik tersebut. Dengan cepat, biarawati Irene menggunakan relik untuk menyerang Maurice. Biarawati Irene dengan tangis membuat Maurice tidak berdaya. Namun, hal tersebut ternyata manipulasi Valak untuk mendapat relik itu kembali.

Biarawati Irene sempat gagal menyelamatkan relik Saint Lucy. Namun, mereka tidak menyerah. Biarawati Irene dan biarawati Debra terus berdoa untuk apapun yang terjadi. Biarawati Irene diterbangkan seperti disalib oleh Valak dan membakar sedikit demi sedikit tubuh biarawati Irene. Saat api membakar setengah badannya, biarawati Irene mendapatkan penglihatan bahwa dirinya adalah keturunan langsung dari Saint Lucy dengan “penglihatan” pilihan. Seketika tubuh biarawati Irene berhenti terbakar dan jatuh ke tanah. Biarawati Irene mengajak biarawati Debra untuk berdoa bersamanya. Doa kemudian dipanjatkan, keadaan mulai berubah dan Valak mulai terbakar hingga lenyap.

Meskipun keberadaannya sudah dua kali dilenyapkan, tanda-tanda Valak masih ada eksistensinya, yakni berupa tanda salib terbalik dalam tubuh Maurice pasca kejadian di asrama putri. Setelah 20 tahun, kasus gangguan yang dialami Maurice dijelaskan oleh Ed dan Lorraine pada seminar mengenai paranormal experience. Berangkat dari kasus Maurice juga, perjalanan kisah penyelamatan Ed dan Lorraine dari Iblis Valak berlanjut dalam serial film The Conjuring lainnya.

Review

Kelemahan dari film ini masih ada beberapa plot cerita yang belum terselesaikan. Salah satunya masih belum terjawab, yakni bagaimana Maurice masih mengalami gangguan padahal Valak telah dikalahkan oleh biarawati Irene. Kelemahan lainnya dari series film ini yakni, bagi yang tidak mengikuti cerita The Conjuring Universe seutuhnya, pasti akan sedikit  kebingungan dengan plot yang terjadi karena ceritanya sedikit lompat-lompat antar film. Selebihnya, series The Conjuring Universe memberikan pengalaman menarik mengenai cerita horor yang berbeda di setiap filmnya. Dalam spin off The Nun, berhasil memberikan gambaran keterkaitan Iblis yang hadir pada setiap kisah penyucian Ed dan Lorraine dalam The Conjuring Universe.

Teks: Dita Pratiwi

Editor: Sekar Innasprillia

Desain: M. Rasyid Ridho

Foto: IMDb, Polygon

Suara Mahasiswa UI 2024
Independen, Lugas dan Berkualitas