Saling Jaga UI: Website Inovasi FH UI untuk Penanganan Kekerasan Seksual

Redaksi Suara Mahasiswa · 14 Juli 2021
3 menit

Kekerasan atau pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dalam institusi pendidikan. Lingkungan kampus yang merupakan tempat untuk belajar tentang berbagai hal, baik akademis maupun nilai-nilai kemanusiaan, justru menjadi tempat di mana nilai-nilai tersebut terkadang dilanggar. Maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus mencerminkan masih kurangnya perilaku menghargai nilai dan martabat seseorang sebagai manusia, padahal kampus didominasi oleh kaum berintelektual dengan gelar yang mereka sandang.

Permasalahan inilah yang kemudian mengusik salah satu dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) yang memiliki concern terhadap isu kekerasan seksual serta kajian akademis, Dr. Lidwina Inge Nurtjahyo, S.H., M.Si. Bermula dari riset yang dilakukan oleh Tim Riset Dr. Lidwina Inge pada tahun 2020, melihat adanya kesulitan dalam mencari bantuan bagi mereka yang mengalami tindakan kekerasan/pelecehan seksual di kampus, muncullah sebuah gagasan pembuatan situs bernama “Saling Jaga”.

Aplikasi web Saling Jaga UI memiliki tujuan untuk membantu para korban dalam mencari “ruang aman”, dimana mereka dapat melaporkan tindakan tersebut kepada aparat dan juga mencari bantuan medis/psikologis atas kejadian yang menimpa mereka. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan Aryo Pradhana selaku Project Officer website Saling Jaga UI.

“Kami merasa bahwa teman-teman di UI maupun secara khusus bisa mengetahui tempat-tempat atau lokasi apa saja yang kira-kira dapat dikunjungi atau disinggahi bilamana teman-teman atau masyarakat pada umumnya mengalami kekerasan seksual,” tuturnya.

Aplikasi web ini menyediakan layanan peta dinamis yang mengarahkan kita ke tempat yang sekiranya dapat memberikan bantuan bagi korban kekerasan seksual, seperti rumah sakit yang melayani visum, kantor polisi, rumah aman, serta Komnas Perempuan. Selain itu, terdapat pula daftar kontak layanan dan lembaga yang dapat dihubungi korban kekerasan seksual. Menyasar pada lokasi-lokasi vital, Saling Jaga UI diharapkan mampu memberikan pertolongan yang dibutuhkan bagi para korban kekerasan seksual.

“Ini datanya kami gunakan se-Jakarta, jadi gak terbatas di UI (Depok—red) dan Salemba aja, tetapi kami himpun dari satu Jakarta,” lanjutnya. Dengan pengambilan data persebaran lokasi-lokasi penting yang cukup luas, website ini pun dapat digunakan oleh masyarakat umum, bukan hanya mahasiswa UI. Ditambah dengan tata cara akses yang tidak memerlukan SSO atau semacamnya, aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi dan bantuan.

Dalam menyasar pengguna cukup luas, Aryo menilai perlunya sistem yang lebih stabil untuk publikasi Saling Jaga agar lebih mudah digunakan. “Kita juga harus menyediakan aplikasi atau platform itu sendiri yang stabil, user friendly, yang bug free. Supaya bisa dipakai banyak orang, ‘kan,” ujar Aryo. Di samping itu, Aryo belum dapat memastikan kapan kiranya aplikasi ini dapat terkelola secara sempurna, menilik dari kesibukan tim riset serta tim manajemen.

Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pihak kampus, tim-tim pendukung serta instansi terkait dibutuhkan untuk proses promosi ketika aplikasi ini sudah sempurna dijalankan. Untuk saat ini, memang, publikasi aplikasi ini masih jauh dari harapan. Hal ini seperti yang dikatakan Aryo.

“Saya nggak bisa pakai persentase, tapi yang jelas masih jauh di bawah ekspektasi, ya. Masih sangat rendah karena kemarin ketika launching kita—dari tim—dan Bu Inge juga ada kesibukan sendiri,” katanya. Selain itu, Aryo menambahkan kalau secara teknis masih banyak yang perlu dimatangkan, baik secara tampilan maupun fungsi.

Selain itu, tim pengembang website memiliki harapan bahwa fitur-fitur yang ada dalam Saling Jaga UI dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur lain yang bisa berguna sebagai tindakan pencegahan.

Meskipun begitu, aplikasi yang dikembangkan di FH UI ini cukup dikenal oleh para sivitas akademika FH UI. Bagi mahasiswa FH UI yang sudah akrab dengan Saling Jaga, aplikasi ini tentu dinilai sangat berguna bagi mereka para korban kekerasan seksual.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Naufal Arif Ramirza, mahasiswa FH UI yang mengetahui Saling Jaga dari kakak tingkatnya. “Aplikasi ini sangat bagus untuk membantu para korban kekerasan seksual. Karena masih banyak korban kekerasan seksual yang tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencari bantuan, dan aplikasi ini juga dapat dipakai untuk mencurahkan perasaannya (korban—red) setelah mengalami kejadian tersebut,” katanya.

Namun, sistem yang masih terus disempurnakan dan fitur yang masih dalam proses pengembangan membuat aplikasi ini belum terlalu dikenal oleh para mahasiswa, khususnya mahasiswa di luar FH UI. “Maka saya dan tim juga merasa kalau kita perlu benerin ini dulu, baru kita benar-benar bisa nge-share. Setidaknya dari pihak saya,” papar Aryo mengenai permasalahan publikasi yang dirasa masih belum sempurna.

Terlepas dari itu semua, Aryo senang dapat berkontribusi dalam pembuatan website ini dan ia mengajak teman-teman dari berbagai latar belakang yang tertarik dengan website dan isu ini dapat bergabung dengan tim pengembangan Saling Jaga.

“Di dalam tim pengembangan saling jaga ini, kami mengajak teman-teman dari berbagai latar belakang, ada yang dari hukum, ada yang dari Fasilkom juga, baik Fasilkom UI maupun Fasilkom luar (universitas lain—red), ataupun juga orang-orang yang tertarik dengan perbincangan atau diskusi tentang isu ini sendiri. Dan juga bagaimana caranya kita sebagai generasi muda juga bisa berkontribusi untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di kemudian hari,” pungkas Aryo.


Teks: Siti Sahira Aulia, Magdalena Natasya
Kontributor: Kamila Meilina, Violina Maharani, Irvani Imbiri
Ilustrasi:
Editor: Nada Salsabila

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas