Pada Senin (25/08), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diundang oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) untuk memberikan kuliah perdana bagi mahasiswa baru FEB UI angkatan 2025 di Balai Purnomo (Balpur).
Selain kuliah perdana, momentum tersebut juga dimanfaatkan oleh mahasiswa UI untuk menanyakan kepada Sri Mulyani secara langsung, terkait sejumlah isu yang tengah ramai diperbincangkan publik belakangan ini.
Sebelumnya, Sri Mulyani sempat membuat publik geger lewat keputusannya dalam mereformasi Coretax (sistem administrasi perpajakan) dengan anggaran yang fantastis.
Tidak sampai di sana, ramai pula diperbincangkan terkait kebijakan pengurangan dana transfer daerah yang berdampak pada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), serta pernyataannya yang menyinggung masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kenaikan gaji guru dan dosen.
Namun, ketika sesi kuliah perdana usai dan mahasiswa melakukan door stop untuk melayangkan pertanyaan, Sri Mulyani justru memilih bungkam dan menolak sesi door stop tersebut. Bahkan, ia terlihat segera masuk ke dalam mobilnya tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Tak hanya menolak untuk menjawab, aparat pengamanan yang mengawal Sri Mulyani justru memberikan tindakan represif kepada mahasiswa. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Praktek Lapangan Kependidikan (PLK), Satuan Pengamanan (Satpam), hingga pengawal Sri Mulyani terlibat dalam melakukan tindakan represif. Mereka mendorong, memukul, mencekik, mencakar, hingga melindas kaki mahasiswa UI yang mencoba melakukan door stop.
“Jadi kita maunya damai, nih. Terus tiba-tiba kita [malah] didorong-dorong,” kata Diallo Hujanbiru, Kepala Departemen Kajian Strategis BEM Kuning UI.
Melalui video yang diunggah oleh akun Instagram @bangsamahardika, salah satu mahasiswa UI tampak dikepung dan diteriaki oleh pihak keamanan meskipun Sri Mulyani sudah berada di dalam mobil. “Ganggu lalu lintas tahu, nggak?” bentak seorang pihak keamanan sambil mendorong, menarik, dan mencengkram kuat pakaian mahasiswa UI.
Menurut W, inisial nama salah satu korban dan seorang mahasiswa UI, pihak keamanan juga memukul leher dan menarik jilbabnya saat ia sedang mendokumentasikan Sri Mulyani masuk ke dalam mobil.
“Jadi disuruh minggir [oleh pihak keamanan], ‘kan. Nah, pas disuruh minggir itu pas banget mobilnya Sri Mulyani itu jalan ke depan, jadi kakinya kelindes [mobil],” jelas W kepada Suara Mahasiswa UI.
Selain itu, menurut saksi mata, W tampak pincang setelah kejadian. Jari kakinya terhimpit akibat terlindas mobil, meskipun belum diketahui seberapa parah cedera yang dialami.
R, inisial nama mahasiswa UI yang hanya memegang poster ketika sesi door stop Sri Mulyani, turut menjadi korban dari tindakan represif aparat. Ia memang sempat berusaha menegur aparat agar tidak mendorong. Namun, sayangnya R tetap mendapat perlakuan fisik dari pihak keamanan.
Setelah Sri Mulyani meninggalkan lokasi dan pihak keamanan mulai mengundurkan diri, mahasiswa UI saling mengecek kondisi satu sama lain. Saksi mata menyebutkan bahwa R mendapatkan bekas luka pada lengannya hingga berdarah akibat perlakuan fisik dari aparat.
Teks: Faizah Eka Safthari
Editor: Dela Srilestari
Foto: Istimewa
Desain: Kania Puri A. Hermawan
Pers Suara Mahasiswa UI 2025
Independen, Lugas, dan Berkualitas!