Logo Suma

Tepat Berusia 75 Tahun, UI Suarakan Komitmennya demi Menghadapi Keresahan Global

Redaksi Suara Mahasiswa · 16 Februari 2025
2 menit

Terhitung pada 3 Februari 2025, Universitas Indonesia (UI) telah resmi memasuki usia 75 tahun. Dalam rangka merayakan hari lahirnya, Kampus Perjuangan satu ini telah menyiapkan serangkaian acara di bawah tema “UI Unggul, Impactful, Untuk Indonesia”.

Sejak bulan Januari, UI telah membuka beberapa perlombaan yang terdiri dari lomba kreativitas dan inovasi, olahraga, dan UI Got Talent. Perayaan kemudian ditutup oleh acara puncak yang dilaksanakan pada 3 Februari 2025 di Balairung UI, Kampus Depok.

Pembukaan acara puncak ditandai oleh sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis ke-75 UI, Nia Ayu Ismaniati Suria. Lewat siaran langsung kanal Youtube UI Teve, ia juga menyampaikan komitmen-komitmen UI di masa depan untuk masyarakat.

Sebagai institusi pendidikan terkemuka, UI tidak hanya akan berfokus pada pengembangan akademik. UI juga akan turut berperan aktif dalam mendukung kemajuan negara, baik melalui berbagai inisiatif maupun menciptakan program yang memberikan dampak secara langsung.

Acara ini dimeriahkan oleh penampilan dari finalis UI Got Talent kategori penyanyi duet. Lalu, dilanjutkan dengan pengundian doorprize, penandatanganan nota kesepahaman, dan perjanjian kerja sama dengan berbagai mitra.

Tidak hanya finalis UI Got Talent saja yang meramaikan suasana perayaan. Ada juga pagelaran angklung hingga penampilan seni tari dari Ikatan Wanita Keluarga UI. Acara pun kemudian ditutup dengan pengumuman pemenang lomba, foto bersama, serta penampilan dari grup musik RAN.

Satryo Brodjonegoro: Anggaran Pendidikan Bukanlah Beban, Melainkan Investasi

Masih dalam rangka merayakan Dies Natalies UI, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia, Satryo Soemantri Brodjonegoro juga turut hadir sebagai pembicara dalam sidang terbuka dan orasi ilmiah. Dalam orasinya, ia menyoroti keresahan masyarakat global terhadap masa depan dunia yang semakin tidak menentu.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan hasil survei World Economic Forum 2023, keresahan global tersebut meliputi beberapa isu, seperti cuaca ekstrem, misinformasi, disinformasi, hingga serangan siber.

Di lingkup Indonesia sendiri, Satryo merumuskan beberapa tantangan bangsa, termasuk fenomena perubahan iklim, perlambatan ekonomi global, disrupsi kecerdasan buatan, ancaman pandemi baru, serta terbatasnya waktu bonus demografi.

Menyikapi hal tersebut, Kemdiktisaintek memiliki beberapa visi dan misi. Adapun di antaranya adalah mewujudkan keberdayaan perguruan tinggi yang bertanggung jawab dengan tata kelola yang baik untuk bertumbuh dan berdampak, meningkatnya kemampuan riset dan pengembangan sampai hilirisasi bernilai tambah, serta berfungsinya sains dan teknologi untuk mempercepat transformasi sosio-ekologi dan ekonomi yang berkelanjutan. Sebagai perguruan tinggi, UI jelas turut berperan dalam upaya pencapaian visi-misi tersebut.

Ketika membahas pergeseran paradigma pendidikan tinggi, Satrya menegaskan bahwa Indonesia belum memiliki investasi pendidikan tinggi. Hal ini terjadi karena masyarakat dan pembuat kebijakan memaknai investasi besar di bidang pendidikan sebagai beban biaya, padahal investasi itu dapat mengatasi isu minimnya kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak dosen.

“Ada benefit-benefit yang enggak selalu berbentuk uang, tetapi benefit yang intangible; masyarakat maju, independen, pandai, produktif, dan sebagainya. Jadi, enggak mungkin rugi kalau invest di pendidikan. Mau, enggak, negara ini invest di bidang pendidikan?” tanyanya, “Karena pendidikan bukanlah suatu cost atau beban, tetapi lebih kepada suatu investasi masa depan.”

Bicara mengenai ketertinggalan perguruan tinggi Indonesia dari kampus luar negeri lainnya, Satrya menyatakan bahwa ‘otonomi kampus yang belum maksimal’ dapat menjadi jawaban atas permasalahan. Ia juga melihat banyaknya Peraturan Menteri yang tidak sesuai dengan prinsip otonomi.

“Hilangkan nafsu (untuk mem)buat aturan, ya,” pesannya pada Rektor UI yang baru, “dosen jangan diatur, tapi di-empower,” tukasnya.

Teks: Dela Srilestari, Naswa Dwidayanti Khairunnisa

Editor: Chika A

Pers Suara Mahasiswa UI 2025

Independen, Lugas, dan Berkualitas!