Universitas Indonesia (UI) menegaskan komitmennya untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat. Hal ini dimanifestasikan melalui program pembebasan biaya kuliah bagi putra-putri tenaga kependidikan (tendik) dan dosen yang lulus dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Rektor UI, Heri Hermansyah, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari perluasan akses pendidikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami berkomitmen mendorong perluasan akses pendidikan, memperkokoh kualitas pendidikan, dan memberikan bantuan beasiswa bagi masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk menggratiskan kuliah bagi putra-putri tenaga pendidikan dan dosen yang lulus UTBK,” jelasnya.
Kebijakan ini dituangkan ke dalam Surat Keputusan Rektor yang telah Heri tandatangani. Sebagai langkah pertama, UI tengah melakukan pendataan mahasiswa baru dari jalur UTBK yang merupakan anak tendik dan dosen UI.
Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada mahasiswa yang gagal studi karena tidak mampu membayar UKT. “Apabila ada yang lolos masuk UI dan tidak mampu membayar UKT terendah, maka akan kita jadikan anak angkat,” tuturnya.
Selain anak dosen dan tenaga kependidikan, UI turut memberikan kesempatan bagi anak bangsa dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) untuk mengakses pendidikan tinggi. Jalur masuk yang tersedia meliputi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), serta Seleksi Jalur Prestasi (SJP). Disamping itu, UI juga memiliki program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang dikelola pemerintah pusat untuk daerah afirmasi.
Tahun ini, terdapat setidaknya 48 calon mahasiswa baru dari daerah 3T yang telah diterima di UI melalui jalur SNBP dan tersebar di 35 program studi. Sembilan di antaranya, merupakan penerima KIP Kuliah (KIPK).
Heri mengungkapkan rencananya untuk memperluas program kuliah gratis bagi setiap lapisan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa rencana ini akan dilaksanakan ketika dana abadi UI mencapai Rp15-20 triliun.
Saat ini, UI tengah menggalakkan penerimaan dana abadi dalam tiga skema. Pertama, Dana Kelolaan Umum untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kedua, Dana Tujuan Khusus, seperti dana khusus untuk program beasiswa. Ketiga, Dana Temporer yang digunakan untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Demi mendukung program-program pembangunan SDM di wilayah transmigrasi, UI juga telah bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi. Kerja sama ini dilakukan melalui program Transmigrasi Patriot yang disandingkan dengan Beasiswa Patriot untuk memperluas cakupan dukungan pendidikan di wilayah transmigrasi.
Tidak sampai di sana, UI juga menyediakan pendidikan kelas dunia melalui Program Kelas Khusus Internasional yang memberi peluang mobilitas dan pengembangan kepemimpinan internasional.
“Dengan semangat ‘Unggul Impactful’ untuk Indonesia, UI berkomitmen menjadi advisory agent yang profesional bagi negara, khususnya dalam mendukung pembangunan manusia sebagai prioritas pembangunan nasional,” tutup Heri.
Teks: Mona Natalia Christina, Muhammad Aidan
Editor: Naswa Dwidayanti Khairunnisa
Foto: Istimewa
Desain: Hanif Ridhwan Nuruddin
Pers Suara Mahasiswa UI 2025
Independen, Lugas, dan Berkualitas!