Wisuda Gasal UI 2023, 10 Wisudawan Raih IPK Sempurna

Redaksi Suara Mahasiswa · 11 Maret 2023
3 menit

Universitas Indonesia (UI) kembali mengadakan wisuda secara luring pada Jumat (10/3) dan hari ini (11/3). Seperti tahun-tahun sebelum pandemi, wisuda diselenggarakan di Balairung, Kampus UI Depok. Total wisudawan dan wisudawati dari jenjang Pendidikan Vokasi hingga Doktoral adalah sebanyak 4.658 mahasiswa.

Dari total semua wisudawan UI, 16 di antaranya dari Program Diploma, 1.970 orang dari Program Sarjana, 187 orang dari Program Kelas Internasional, dan 105 orang Ekstensi. Kemudian dari kelas pascasarjana, 381 orang dari Program Profesi, 305 orang dari program Spesialis dan Sub Spesialis, 1.543 dari Program Magister, terakhir 151 orang dari Program Doktor.

Terdapat 10 orang peraih IPK  tertinggi dan sempurna pada wisuda dengan nilai 4, yakni Mazytha Kinanti Rachmania dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Mardian Purwaningsih dari Fakultas Ilmu Komputer, Moch. Syaiful A, Muhammad Risky Mirwandhana, Ari Trifanli, Felix Larry F. Sinaga, Syahril Aditya Ginanjar, Budi Utomo, Muhammad Nizami, dan Regina Lionnie dari Fakultas Teknik.

Melalui upacara yang dipimpin oleh Rektor UI, Ari Kuncoro (10/3), ia menyampaikan bahwa wisuda yang diselenggarakan adalah bukti dari kerja keras seluruh warga UI. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa lulusan UI memiliki kemampuan yang unggul dan ketangguhan yang tidak kalah dengan lulusan luar negeri.

“UI telah dan akan terus memfasilitasi persiapan dan pengembangan diri mahasiswa agar dapat menjalani transisi yang smooth menuju dunia pasca pendidikan tinggi melalui berbagai program, seperti pelatihan softskill, bursa kerja, dan upaya-upaya lain untuk menjembatani mahasiswa dan lulusan dengan pilihan karirnya,” jelas Ari Kuncoro.

Wisuda Luring Kedua Setelah Pandemi

Wisuda tahun ini merupakan wisuda kedua yang diselenggarakan oleh UI setelah pandemi. Tahun lalu, wisuda luring diselenggarakan secara multi lokasi: fakultas masing-masing wisudawan dan Balairung–untuk mahasiswa yang mendapat predikat cum laude. Sementara tahun ini, seluruh wisudawan dapat melaksanakan acara wisuda di Balairung.

Wisuda gasal tahun ini diwarnai dengan persembahan dari salah satu wisudawan yang menyanyikan lagu “Hati-Hati di Jalan” dari Tulus. Suasana haru tergambar di wajah para wisudawan dan juga pendamping terutama ketika para wisudawan menyanyikan lagu Genderang UI, Keroncong Kemayoran, Gaudeamus Igitur, dan beberapa lagu lainnya yang diiringi oleh Paduan Suara Mahasiswa UI Paragita dan dipimpin langsung oleh Sudibyo, Dosen UI sekaligus dirigen yang sudah puluhan tahun memandu paduan suara pada acara wisuda.

“Saya senang sekali bahwa wisuda dapat kembali diselenggarakan secara offline, mudah-mudahan acara ini tidak berhenti sampai di sini dan pandemi tidak terjadi lagi. Acara kali ini sangat luar biasa dan kita menikmati sekali lagu-lagu, orkestra, dan paduan suara,” tutur Sudibyo.

Pada rangkaian acara wisuda hari ini, salah seorang wisudawan mengeluhkan mengenai kurangnya akomodasi lahan parkir di sekitar Balairung yang mengakibatkan para wisudawan menjadi terlambat.

“Sebenarnya aku udah datang dari jam tujuh. Itu aksesnya rada lama banget buat parkir dan lumayan menyita waktu. Banyak yang on time, karena mau parkir jadi harus nunggu lama. Yang tadinya datang on time jadi telat, terpaksa duduknya di luar,” ungkap Benedict, wisudawan dari Fakultas Teknik..

Meskipun begitu Benedict menyatakan bahwa wisuda kali ini sangat berkesan baginya karena ada penampilan persembahan pujian dari salah seorang wisudawan lain yang membawakan lagu Tulus. Selain itu, Benedict juga merasakan kebanggaan tersendiri karena telah berhasil lulus dan mendapatkan gelar sarjana strata satu.

Amara, salah satu wisudawan dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya juga mengeluhkan mengenai masalah ketepatan waktu.

“Nggak tepat waktu, di pengumuman 06.30 paling telat tapi (ternyata) di Balairung belum ada kegiatan apa-apa, yang seharusnya selesai jam 11.00 maju jadi jam 10.00. Padahal start off nggak usah jam 7 juga,” ungkap Amara.

Kendati demikian, Amara merasa puas terhadap pencapaiannya selama berkuliah di UI sekaligus merasa senang karena dapat bertemu dengan banyak orang dan akhirnya merasakan wisuda offline.

Baik Amara maupun Benedict keduanya sama-sama berharap kepada para wisudawan lain agar para wisudawan nantinya dapat memberikan dampak yang positif bagi diri sendiri maupun orang lain serta dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dengan baik serta menjaga nama almamater di luar sana.

Sudibyo pun mengucapkan selamat serta menyampaikan harapannya kepada para wisudawan. Baginya, para wisudawan merupakan kebanggaan untuk UI.

“Tentunya merupakan suatu kebanggaan buat kita, inilah UI. Buat wisudawan dan wisudawati selamat berkarya. Terus ingat dengan almamater tercinta kita, Universitas Indonesia,” ujar Sudibyo.

Teks: Daffa Ulhaq, Khadijah Putri
Foto: Daffa Ulhaq
Editor: M. Rifaldy Zelan


Pers Suara Mahasiswa UI 2023
Independen, Lugas, dan Berkualitas!