Wonder: Menjelajahi Keajaiban bersama Keluarga

Redaksi Suara Mahasiswa · 28 Mei 2021
3 menit

Judul: Wonder
Sutradara: Stephen Chbosky
Produser: Michael Beugg, Dan Clark, David Hoberman, Todd Lieberman.
Genre: Komedi/Drama Keluarga
Tanggal rilis: 7 Desember 2017 (Indonesia)
Durasi: 95 menit
Pemain: Jacob Tremblay, Julia Roberts, Owen Wilson, Noah Jupe, Izabela Vidovic, dll.

'Who gives you the courage to face the world?'

Wonder menampilkan kehidupan August “Auggie”  Pullman (Jacob Tremblay), seorang anak yang lahir dengan kelainan bentuk wajah genetik. Auggie telah menjalani lebih dari dua puluh kali operasi agar bisa hidup seperti anak-anak normal lainnya. Penampilan fisik yang berbeda, yang dideskripsikan sebagai bentuk wajah yang orang-orang “perlu waktu untuk terbiasa”, membuat Auggie sering memilih untuk menyembunyikan wajahnya di balik sebuah helm astronot mainan. Setelah menghabiskan seumur hidupnya bersekolah di rumah bersama ibunya (Julia Roberts) di Brooklyn, Auggie sekarang akan menghadapi tantangan yang sulit yaitu bersekolah untuk pertama kalinya di sekolah umum.  Melompat ke dunia nyata merupakan hal yang tidak hanya sulit untuk Auggie, tetapi juga keluarganya. Saat Auggie bermanuver di tahun pertamanya di sekolah, bersama dengan orang-orang di sekitarnya, dia belajar untuk menemukan keajaiban dalam diri mereka sendiri.

Dinominasikan beberapa kali dalam ajang film bergengsi, Film karya sutradara Stephen Chbosky ini berhasil memenangkan Humanitarian Award. Ini merupakan pencapaian signifikan karena penghargaan ini hanya ditujukan untuk industri hiburan yang benar-benar berhasil membuat perubahan bagi orang-orang di dalam lingkup seni artistik serta masyarakat sekitar. Di ranah lokal, film ini meraih kemenangan pada ajang Bandung Film Festival untuk kategori film impor terbaik. Jelas bahwa film keluarga satu ini meninggalkan kesan kuat bagi para penonton dan kaya akan nilai-nilai kehidupan.

Seperti karya Chbosky sebelumnya, The Perks of Being Wallflower, film Wonder mengangkat isu serupa. Kedua pemeran utamanya menghadapi kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan baru. Meskipun kedua protagonis memiliki kepribadian berbeda, Auggie di film Wonder dengan kepribadian ceria dan Charlie di film The Perks of Being Wallflower dengan kepribadian tertutup, kedua film ini sama-sama menceritakan perjuangan tokoh utama untuk bersosialisasi dan peran dukungan orang sekitar dalam kehidupan. Selain itu, pada kedua film ini, Chbosky menyampaikan hal-hal yang tampaknya sederhana melalui jalan cerita yang kompleks dan menggugah hati.  Ia berhasil mengatasi ide dan konsep yang tampaknya sepele dengan balutan kisah cinta dan persahabatan yang indah.

Film ini menyisakan perasaan bahagia bagi para penonton. Terdapat banyak pelajaran yang menonjolkan betapa pentingnya peran orang terdekat khususnya keluarga untuk menghadapi berbagai kepelikan dalam kehidupan. Film mengajak penonton untuk mengapresiasi dan lebih peka terhadap  hal-hal sepele di sekitar mereka, seperti seberapa berdampaknya tatapan yang kita layangkan dan kritik yang kita bisikkan terhadap orang lain. Wonder memotret kisah keluarga yang haru dan membangkitkan kesadaran penonton tentang betapa pentingnya keluarga dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan. “Who gives you courage to face the world?”

Film ini menyampaikan cerita secara multidimensional, yaitu pembagian cerita menjadi beberapa bab dan menceritakan kisah dari setiap karakter pendukungnya. Kemampuan film ini untuk memotret sudut pandang dari beberapa penjuru menyediakan penonton lebih banyak ruang ruang untuk bisa memaknai cerita tersebut secara lebih mendalam. Bisa dibilang, karakterisasi karakter pada film ini sangat brilian didukung dengan penampilan fantastis dari aktor muda Trembley yang memerankan Auggie dengan sangat baik serta aktor artis-artis papan atas seperti Julia Robert dan Owen Wilson yang kemampuan aktingnya tidak bisa diragukan lagi. Julia Roberts dan Owen Wilson berhasil memerankan figur orang tua yang kuat dan sangat suportif.

Meskipun pesan filmnya sangat luar bisa didukung dengan pemain yang mumpuni, Wonder tampaknya menjadi film keluarga yang biasa Anda nikmati. Seiring berjalannya jalan cerita film, ia menggunakan sejumlah klise genre yang khas. Masalah yang muncul dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin oleh si karakter, hampir tidak realistis. Alur cerita yang mudah ditebak oleh para penonton yaitu pasti berakhir bahagia membuat  Wonder tidak berbeda dengan  film-film keluarga lainnya.

Kesimpulannya, Wonder adalah film keluarga yang menghangatkan hati yang menekankan nilai penerimaan, kebaikan, dan, akhirnya, kemenangan atas kesulitan. Meskipun mengikuti beberapa klise naratif dan tidak menyuguhkan plot yang variatif, Wonder berhasil mencapai kesuksesan melalui jalan cerita yang heroik dan karakterisasi yang luar biasa. Film ini sangat worth it untuk ditonton karena menyoroti hal-hal universal yang dihadapi oleh banyak orang dan menyajikan pesan moral yang relevan  ke semua lapisan masyarakat baik itu orang tua, remaja, maupun anak-anak.

Teks: Aura Annisa
Foto: Istimewa
Editor: Ruth Margaretha M.

Pers Suara Mahasiswa UI 2021
Independen, Lugas, dan Berkualitas!